Investasi saham, baik dalam jangka pendek ataupun jangka panjang memang semakin hits kala pandemi. Bukan hanya saham, trading—terutama trading Forex—juga banyak dijadikan pilihan karena sistem transaksi yang bisa dengan dua arah sekaligus dalam sehari.
Kebetulan sekali saya saat ini bekerja di salah satu perusahaan pialang yang ada di Yogyakarta. Banyak ilmu baru yang saya pelajari, apalagi pekerjaan ini sangat tidak nyambung dengan jurusan yang saya ambil ketika kuliah. Maka dari itu, sebagai marketing bisnis di perusahaan pialang yang namanya sudah menjadi negatif di kebanyakan kuping orang Indonesia, saya ingin sedikit meluruskan stigma tersebut. Kalau broker yang melenceng itu biasanya adalah broker bandar. Jadi perlu diingat carilah broker yang menggunakan sistem Direct Market Access (DMA). Tentunya dengan tanpa saya promosikan perusahaan sekarang tempat saya bekerja, hehe. Berikut tipsnya, Gaes!
Kenali brokernya
Broker adalah perantara bagi investor untuk bertransaksi ke pasar bursa. Dalam hal ini karena trading dengan pair forex, maka pasar yang dimaksud adalah pasar bursa berjangka internasional. Broker yang harus diperhatikan para investor adalah broker yang sudah memiliki lisensi ijin Badan Pengawas Perdagangan Berjangka dan Komoditi (BAPPEBTI) dan Kliring Berjangka Internasional (KBI). Cek keberadaan brokernya di website resmi BAPPEBTI dan KBI, jika sudah terdaftar bisa dikatakan broker tersebut legalitasnya jelas. Kemudian selain memiliki lisensi, kita juga perlu mengenal system dan profil perusahaannya. Bisa dengan melihat review di Google ataupun melihat ranking dari JFX (Jakarta Futures Exchange).
Swap dan komisi yang fair
Jangan percaya kalau ada marketing broker yang bilang no swap dan no komisi, karena broker itu bisa berdiri hanya dari komisi. Broker yang mengatakan swap dan komisi di awal dengan terbuka kepada investor adalah broker yang perlu dipertimbangkan. Namanya kita jual beli, ya, harus berdasarkan asas suka sama suka dong. Kalau nggak suka dengan pembagian komisi dan swap diawal yang tinggalin aja nggak apa. Sama dengan gebetan yang bilang “jalani aja dulu”, wes tinggalen wae, Lur.
Ada profit ada risiko
Kebanyakan broker entah itu broker lokal atau broker luar, mereka hanya mengiming-iming profit yang banyak dan persentase yang cukup menjanjikan. Ingat kawan, dalam dunia trading, apalagi trading Forex, memang profitnya lebih cepat karena perputaran uang dalam sehari juga berskala internasional. Tidak lagi hanya berapa rupiah, tapi sudah di angka triliun dolar. Jadi intinya trading Forex memang perdagangan yang “high risk high gain”. Broker yang transparan membicarakan risiko di awal itu jarang, profit saja yang diutamakan tanpa risiko malah bahaya. Investor nggak teredukasi dengan baik.
Jangan mau jika titip dana
Di banyak perusahaan pialang atau biasa disebut broker, marketing yang mentradingkan akun nasabah jumlahnya banyak. Tanpa tahu ilmu trading dan tanpa tahu resiko dan asal dapat komisi saja itu nggak bagus. Tidak punya hati sekali wahai broker yang tujuannya hanya untuk me-loss-kan dana nasabah demi keuntungannya mendapat komisi. Orang banting tulang sampai remuk jantungnya, siang malam kehujanan, tergusur dan lapar. Lalu para broker nakal dengan seenak jidat menghabiskan uang nasabah dalam sekali klik. Sungguh tidak berkah hidup Anda, tersesat!
Pilihlah broker yang mewajibkan investor untuk trading sendiri, jangan mau nitip dana. Apalagi keamanan dananya nggak bisa dijamin.
Disiplin dalam trading
Sangat sedikit broker yang mengedepankan edukasi terlebih dulu kepada investor dalam bertrading. Apalagi secara gratis. Di mana-mana dalam melakukan sesuatu, entah itu bisnis atau apapun, kita perlu memahami ilmunya. Dalam dunia kerja kita mengenal learning by doing, ya sama, begitu juga dalam trading. Kita bisa belajar dulu lewat akun demo yang nggak perlu modal uang beneran. Hanya perlu gadget dan sinyal internet. Walaupun feel untuk tradingnya memang nggak dapat kalau nggak pakai akun real. Setidaknya kita paham dulu ilmu dan resiko yang berbanding lurus dengan profitnya.
Yang harus kita pahami dalam bertrading selain analisis teknikal dan fundamental, kita juga harus disiplin dalam memasuki pasar. Bagaimana cara kita melakukan kedisiplinan itu, ya, dengan cara kita tahu jadwal pembukaan dan penutupan pasar. Ada empat zona pasar dunia yang dibuka, yakni pasar Asia, pasar Eropa, Australia, dan Amerika.
Jadi, itulah empat hal yang perlu diketahui jika ingin memulai trading Forex. Ingat, duit yang datangnya mudah pasti bisa hilang dengan mudah juga. Makanya, hati-hati, mulai terjun kalau yakin bisa jaga diri.
BACA JUGA 5 Hal yang Harus Diingat Saat Terjun ke Dunia Saham dan tulisan Nurul Fauziyah lainnya.