Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Otomotif

Tips Naik KRL supaya Nggak Terlalu Menderita, Orang Luar Jabodetabek Wajib Tahu

Kenia Intan oleh Kenia Intan
21 Januari 2025
A A
4 Siasat Naik KRL supaya Nggak Menderita, Orang Luar Jabodetabek Wajib Tahu Mojok.co

4 Siasat Naik KRL supaya Nggak Menderita, Orang Luar Jabodetabek Wajib Tahu (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Orang luar Jabodetabek wajib tahu tips naik KRL ini supaya bisa betah tinggal di ibu kota. 

KRL jadi salah satu transportasi publik yang diandalkan warga Jabodetabek. Menurut catatan KAI Commuter, setidaknya ada 156,7 juta pengguna KRL Jabodetabek hanya pada Januari-Januari 2024. Catatan itu sebenarnya angka yang menggembirakan. Artinya, transportasi publik yang satu ini benar-benar diandalkan warga. Namun, bagi penumpang, catatan itu hanya mengingatkan pada betapa padatnya kepadatan KRL sehari-hari. Banyak penumpang menilai, jumlah gerbong KRL tidak sebanding dengan penggunanya. 

Itu mengapa, penumpang KRL Jabodetabek dapat dipastikan selalu tidak nyaman, terlebih di jalur-jalur “gemuk” dan jam-jam padat. Namun, beberapa tips di bawah ini semoga bisa mengurangi penderitaan ketika naik KRL Jabodetabek: 

#1 Hindari stasiun KRL “neraka” 

Beberapa stasiun KRL jadi momok anker (anak kereta) karena kepadatannya yang tidak masuk akal. Sebut saja Stasiun Manggarai dan Stasiun Tanah Abang. Dua stasiun itu benar-benar chaos, apalagi di jam-jam sibuk seperti berangkat kerja dan pulang kerja. Maklum saja, dua stasiun itu adalah pertemuan jalur-jalur KRL “gemuk” seperti kereta-kereta jalur biru yang mengarah ke Jatinegara dan Cikarang, serta jalur merah yang mengarah ke Jakarta Kota dan Bogor. 

Banyak penumpang mengakali kepadatan stasiun itu dengan naik atau turun sebelum stasiun KRL “neraka”. Misal, kalian orang Rangkasbitung yang berkantor di sekitar Tanah Abang. Demi menghindari turun di Stasiun Tanah Abang yang padat, kalian bisa turun di satu stasiun sebelumnya, Stasiun Palmerah. Kemudian, melanjutkan perjalanan menggunakan angkot atau ojek. Agak ribet sebenarnya, tapi itu lebih baik daripada harus “berkelahi” dengan penumpang lain di Stasiun Tanah Abang.  

#2 Naiklah gerbong KRL yang berdekatan dengan akses keluar-masuk stasiun

Teman saya membeberkan satu cara unik yang mungkin bisa membantu. Dia sering naik ke gerbong KRL yang dekat dengan tangga atau akses keluar-masuk di stasiun tujuan. Pokoknya, naik gerbong yang memudahkan dia untuk keluar atau berpindah peron di stasiun tujuan. 

Cara ini dinilai cukup efektif, apalagi kalau diterapkan di stasiun-stasiun KRL “neraka”. Kalian tetap akan berdesak-desakan dengan penumpang lain, tapi setidaknya tidak perlu tenaga yang besar karena akses yang lebih dekat. 

Baca Juga:

Culture Shock Orang Jakarta Ketika Pertama Kali ke Jayapura, Ternyata Nggak Terpelosok seperti dalam Bayangan

7 Sisi Terang Jakarta yang Jarang Dibahas, tapi Nyata Adanya: Bikin Saya Betah dan Nggak Jadi Pulang Kampung

#3 Di jalur-jalur “gemuk” lebih baik berdiri daripada duduk tapi sulit keluar gerbong

Apabila kalian naik di jam-jam padat seperti berangkat dan pulang kantor, lebih baik untuk tetap berdiri. Apalagi kalau stasiun tujuan kalian tidak begitu jauh. Ini semua demi menghindari kesulitan keluar dari gerbong kereta. Asal tahu saja, gerbong KRL Jabodetabek di jalur-jalur tertentu bisa begitu ramai hingga tidak menyisakan celah untuk bergerak. 

Itu mengapa, apabila gerbong yang kalian naiki padat penumpang dan stasiun tujuan kalian tidak begitu jauh, lebih baik untuk tetap berdiri supaya tidak kesulitan keluar gerbong. Akan lebih baik lagi kalau kalian berdiri di sekitar pintu gerbong. 

#4 Naiklah dari stasiun di mana gerbong kereta masih sepi

Cara ini bisa diterapkan oleh kalian yang hendak menuju stasiun-stasiun ujung seperti Bogor, Tangerang, Rangkasbitung. Misalnya, kalian hendak pulang dari kantor di daerah Sudirman ke Bogor. Daripada berdesak-desakan berganti kereta di Stasiun Manggarai, kalian bisa pergi ke Stasiun Gondangdia atau Cikini terlebih dahulu untuk naik kereta ke arah Bogor.

Cara di atas terdengar lebih ribet dan perlu merogoh kocek lebih dalam, tapi sangat membantu demi mendapat bangku di gerbong. Itu mengapa cara ini lebih efektif diterapkan oleh mereka yang turun di stasiun-stasiun ujung. Kereta jelas akan padat penumpang, tapi setidaknya kalian bisa duduk dalam perjalanan yang jauh itu. Terlebih, gerbong cenderung lebih sepi penumpang ketika sampai diujung. Keluar gerbong jadi tidak kesulitan. 

Di atas beberapa tips naik KRL Jabodetabek yang biasa diterapkan oleh para anker supaya tidak begitu menderita sepanjang perjalanan. Kalian yang baru merantau ke Jakarta atau pendatang dari Jabodetabek perlu mengetahuinya supaya makin betah tinggal di ibu kota. 

Penulis: Kenia Intan
Editor: Kenia Intan 

BACA JUGA Jangan Nyinyirin Orang Bawa Koper di KRL Jabodetabek daripada Kalian Tampak Bodoh

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 21 Januari 2025 oleh

Tags: jabodetabekKRLKRL Jabodetabek
Kenia Intan

Kenia Intan

ArtikelTerkait

Rute KRL Dibutuhkan Karawang, Biar Nggak Iri Sama Cikarang (Unsplash)

Sebagai Orang Asli Karawang, Saya Sangat Iri Sama Cikarang. Cuma Kecamatan, tapi Punya Rute KRL

19 Juli 2023
Go Show Tidak Sama dengan Tarif Khusus, dan Istilah Kereta Api Lain yang Sering Dianggap Sama, padahal Beda KAI

Go Show Tidak Sama dengan Tarif Khusus, dan Istilah Kereta Api Lain yang Sering Dianggap Sama, padahal Beda

2 November 2025
Petisi Kembalikan WFH, Bukti Nyata Warga Lelah dengan Drama Ibu Kota Terminal Mojok

Petisi Kembalikan WFH, Bukti Nyata Warga Lelah dengan Drama Ibu Kota

8 Januari 2023
Cara Bekasi Mempertahankan Eksistensi Sebagai Top of Mind Bahan Ledekan di Jabodetabek. (Unsplash.com)

Cara Bekasi Mempertahankan Eksistensi Sebagai Top of Mind Bahan Ledekan di Jabodetabek

26 Juli 2022
Mahalnya Makanan di Kereta Api dan Ingatan Akan Bakul Pecel dalam Gerbong terminal mojok.co

Celotehan Pengguna Setia Kereta Rel Listrik (KRL)

23 Mei 2019
4 Orang yang Nggak Cocok Naik KRL Jabodetabek, Naik Kuda Aja Sana!

4 Orang yang Nggak Cocok Naik KRL Jabodetabek, Naik Kuda Aja Sana!

22 Januari 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Saya Hidup Cukup Lama hingga Bisa Melihat Wonosobo yang Daerah Pegunungan Itu Kebanjiran Mojok.co

Saya Hidup Cukup Lama hingga Bisa Melihat Wonosobo yang Daerah Pegunungan Itu Kebanjiran

12 Desember 2025
Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

15 Desember 2025
Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

16 Desember 2025
4 Rekomendasi Film Natal di Netflix yang Cocok Ditonton Bersama Keluarga Mojok

4 Rekomendasi Film Natal di Netflix yang Cocok Ditonton Bersama Keluarga

11 Desember 2025
Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

15 Desember 2025
Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

16 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur
  • Fedi Nuril Jadi Mantan “Raja Tarkam” dan Tukang Judi Bola di Film Bapakmu Kiper
  • Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang
  • Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal
  • Lulusan IPB Sombong bakal Sukses, Berujung Terhina karena Kerja di Pabrik bareng Teman SMA yang Tak Kuliah
  • Kemampuan Wajib yang Dimiliki Pamong Cerita agar Pengalaman Wisatawan Jadi Bermakna

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.