Sulitnya bimbingan sama dosen, harusnya nggak jadi alasan untuk menunda skripsi.
Mulai hari ini, di Jawa Timur, melalui peraturan resmi yang dirilis oleh Bu Khofifah Indar Parawansa aktivitas pembelajaran resmi diliburkan untuk tingkat sekolah, dan pembelajaran secara online diterapkan untuk tingkat perguruan tinggi sesuai dengan kebijakan kampus masing-masing.
Seperti halnya setiap peraturan yang dibuat, ada yang senang dengan peraturan ini, ada juga yang sedih. Yaaa, manusia aja nggak akan bisa menyenangkan semua orang. Apalagi peraturan. Akan selalu ada orang yang menangis di atas kebahagiaan orang lain, dan dalam hal ini, mereka adalah mahasiswa tingkat akhir.
Kenapa mahasiswa tingkat akhir sedih karena kegiatan perkuliahan dinonaktifkan sementara?
Hadeeh, masa yang kayak gini aja ditanyain. Ya jelas karena sudah tingkat akhir, kalau tidak segera ketemu dosen buat bimbingan ya skripsinya nggak selesai-selesai lahh. Bayangin deh, kuliah aktif saja suka susah ketemu dosen, apalagi pas kuliah dinonaktifkan coba?
Tapi tetap tenang kawan. Jangan panik. Panik nggak akan bikin skripsi kalian cepet kelar. Ketemu dosen mungkin bakal jauh lebih sulit, tapi skripsi harus terus dikerjakan. Daripada sedih, ini sebenarnya saat yang tepat untuk menyicil hal yang bisa dicicil. Jadinya, nanti kalau situasi sudah kembali normal, kalian bisa sat set sat set ketemu dosen sekalian ke bagian akademik untuk ngurus-ngurus berkas buat ujian.
Apa saja perintilan yang bisa dikerjakan selama menunggu situasi normal itu?
Memperbanyak referensi untuk bahan skripsi
Skripsi yang lama dianggurkan dengan kesibukan non akademis kalian sewaktu kampus berjalan normal, kini sudah saatnya diperhatikan. Kalau dulu membuat outline dengan referensi dan data yang seadanya, sekarang adalah saat yang tepat untuk memperkaya referensi dan data kalian agar nanti pas bimbingan bisa jawab pertanyaan yang diajukan dosen.
Mulai nulis skripsi
“Tapi aku belum bimbingan.”
Yaudah si bodo amat. Yang penting ada yang dikerjain aja dulu skripsinya. Baca-baca referensi tambahan biasanya bikin otak lebih lincah juga pas mulai nulis/ngelanjutin apa yang udah ditulis.
“Kalau salah gimana?”
Ya jangan salah, makanya baca referensi sama cari datanya yang bener. Kalau pun ada salah, usahain salah minor aja jadi pas nanti sudah bisa bimbingan, kalian cuma revisian dikit-dikit aja.
Persiapkan persyaratan sidang
Meskipun skripsinya belum tentu di-ACC, berkas-berkas pendaftaran sidang seperti KHS tetap harus dipersiapkan. Kan siapa tahu ya, apa yang kita kerjain ternyata langsung di-ACC dosen pas bimbingan. Kalau udah nyiapin berkas pendaftaran kan enak, tinggal taruh di akademik terus nunggu jadwal ujian deh, nggak harus nunggu satu atau dua hari lagi. Inget kamu udah semester berapa, semakin cepat semakin baik.
Ngumpulin persyaratan wisuda
Skripsi belum di ACC, sidang belum tentu lulus, tapi tidak ada salahnya menggunakan waktu luang yang kita miliki sekarang untuk sekalian ngumpulin persyaratan wisuda.
Kalau syarat-syaratnya udah, kalian bisa juga mulai nyari-nyari MUA mana yang murah meriah, studio foto mana yang bisa mengabadikan foto wisuda kalian dan keluarga yang editannya bagus, dan tentu saja mempersiapkan…
….siapa yang mau diajak buat jadi pendamping wisudanya hehehe. Kalau belum ada, bisa cari dari sekarang!!11!
Tapi sebenarnya dari empat hal yang saya sebutkan tadi ada yang lebih penting dilakukan. Jaga kesehatan, kawan 🙂 jaga pola makan, banyak minum, makan sayur dan buah, juga banyak berdoa agar pandemi dan skripsi kita ini segera berakhir. Ya Allah nggak sabar pengin cepat lulus, capek 🙁
BACA JUGA Jika Semua Orang di Dunia Sibuk Bikin Skripsi, Dunia Pasti Akan Damai atau tulisan Ade Vika Nanda Yuniwan lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.