Pernikahan saya dimulai dari kondisi yang benar-benar nol. Baik saya dan suami tak mempunyai bekal apa pun untuk memulai berumah tangga. Rumah kami benar-benar kosong dan perlengkapan rumah tangga yang kami miliki hanya berupa kasur serta lemari.
Lambat laun kami membeli perlengkapan rumah dengan penghasilan yang pas-pasan. Di usian pernikahan ke-3 tahun, kami sudah memiliki banyak barang yang kami butuhkan tanpa cicilan ataupun berhutang. Berikut tips saya memenuhi kebutuhan rumah yang terjangkau dan bebas cicilan:
#1 Beli barang preloved baru secara cash
Maksudnya second baru itu barang bekas namun baru sebentar dipakai. Jangan salah, banyak sekali orang yang membeli barang lalu dijual tak lama kemudian, lho. Ada orang yang sudah beli lalu tiba-tiba butuh uang, ada juga yang membeli lalu tak terpakai karena punya lebih, ada yang mau pindahan, salah beli, atau ingin upgrade ke versi yang lebih baru dan sudah bosan. Banyak alasannya lah.
Hal ini terjadi saat saya membeli AC. Pemiliknya baru beli 2 bulan, namun ia menikah dan AC itu tak terpakai di rumah orang tuanya. Saya membeli dengan harga selisih hampir satu juta dibanding membeli baru. Padahal AC-nya masih dalam jangka garansi dan masih sangat bagus. Sebuah deal yang sangat bagus.
Yang kedua saya membeli mesin cuci yang baru 4 bulan dipakai. Pemiliknya membutuhkan uang secepatnya sehingga dijual dengan harga setengah dari harga baru. Mesin cucinya masih sangat bagus dan masih garansi. Jika sudah tidak garansi, minimal kita cek betul kondisinya. Saya tidak menyarankan untuk membeli barang yang sudah lama atau secara penampilan sudah cukup parah. Hal ini karena kita tidak bisa menjamin apakah mesinnya masih normal atau tidak.
Begitu pula saat membeli kulkas, sepeda motor, dan keperluan bayi. Preloved keperluan bayi seperti stroller, feeding booster, hingga gendongan banyak kita temukan. Ada orang yang bisa memakai barang dengan baik, ada pula yang membeli keperluan bayi berlebih atau mendapat hadiah dari temannya.
Saya membeli semua barang itu dengan kondisi yang masih sangat bagus. Rata-rata penjual barang preloved sangat jujur. Mereka menjelaskan kondisi barang apa adanya. Jika kurang jelas kita bisa menanyakannya, dan mereka terbuka untuk menjawab. Harga yang murah hampir setengahnya membuat kita bisa membelinya secara cash.
#2 Jual yang tidak terpakai
Selain mendukung pola hidup minimalis, menjual barang yang tak terpakai juga memberi pemasukan pada kita. Ketika saya ingin upgrade mesin cuci dari manual ke otomatis, saya menjual mesin cuci manual yang tidak terpakai. Mesin cuci manual itu saya beli bekas dan saya jual kembali.
Saya menceritakan kondisi ke pembeli apa adanya, bahwa mesin ini saya beli bekas, namun kondisinya masih bagus dan normal. Alhamdulillah terjual. Saya juga menjual perlengkapan bayi seperti stroller, tas bayi, dan gendongan yang sudah tak terpakai. Rumah menjadi lebih lega, uang penjualannya pun bisa kita pakai untuk membeli kebutuhan yang lain.
#3 Arisan
Untuk menghindari cicilan, lebih baik kita menabung sebelum membeli barang. Namun, terkadang tabungan akan terpakai untuk kebutuhan tak terduga. Maka ada baiknya ikut arisan dan ketika mendapat giliran barulah kita pakai uangnya untuk membeli barang.
Ini metode yang saya pakai untuk membeli oven listrik seharga Rp1,5 juta. Saya ikut arisan selama 5 bulan sehingga tidak begitu memberatkan bagi saya. Memang sih arisan ibarat mencicil, bedanya kita tidak berutang/kredit pada siapa pun. Kebutuhan akan perlengkapan rumah tangga terpenuhi, namun kita juga tak merasa tercekik karena bunganya.
#4 Beli online
Tips ini berlaku bagi yang tinggal di kampung atau di luar Pulau Jawa seperti saya. Saya tinggal di Sumatra, sementara banyak keperluan rumah tangga diproduksi di Pulau Jawa. Harga jual di sini rata-rata dua atau tiga kali lipat harga di Pulau Jawa.
Setelah dihitung berkali-kali, saya akhirnya memutuskan membeli perlengkapan rumah secara online lantaran harga barang dan ongkir masih jauh lebih murah daripada beli langsung di sini. Apalagi sekarang banyak ekspedisi yang memiliki fasilitas kargo sehingga ongkir jadi lebih murah. Barang yang saya beli online ada lemari pakaian plastik dan keperluan bayi. Hal ini tentu mengurangi biaya hingga setengahnya sehingga kita bisa membeli keperluan lain.
#5 Minimalis adalah koentji
Kebutuhan rumah tangga memang tak akan ada habisnya jika dituruti. Untuk itu kita harus memiliki prinsip minimalis. Membeli karena butuh, bukan ingin. Sebelum memutuskan beli barang, kita perlu memikirkan berulang kali terkait seberapa sering kita akan menggunakan barang tersebut.
Apakah barang ini sangat dibutuhkan dan membantu kehidupan kita? Ataukah hanya membuat kita puas saat memilikinya? Prinsip ini membuat kita bijak dalam membeli barang. Akibatnya barang yang betul-betul dibutuhkan bisa terbeli karena tidak ada barang yang dibeli karena keinginan belaka.
#6 Ambil jeda
Sudah lama sekali saya ingin membeli kitchen set minimalis. Kitchen set yang tampilannya sangat indah meski kapasitasnya kecil. Harganya lumayan mahal untuk kami, dan akhirnya saya putuskan untuk menabung terlebih dahulu.
Sambil menabung saya kembali berpikir. Saya jelas memerlukan ini untuk menyimpan piring, gelas, stoples, dll. karena saya tak punya rak piring. Namun, harga dan efisiensi membuat saya ragu, akhirnya saya tidak terlalu memikirkan lemari itu lagi.
Lalu ketika saya mencari lemari pakaian, saya menemukan lemari yang cocok dipakai untuk menyimpan piring dengan harga yang jauh lebih murah. Hal ini terjadi karena bahan materialnya berbeda, namun justru bagi saya bahan ini lebih awet.
Ketika kita ragu-ragu saat ingin membeli barang, lebih baik mundur dan ambil jeda sejenak. Sampai kapan? Sampai kita merasa yakin untuk membeli atau tidak, atau sampai kita menemukan barang yang membuat kita yakin.
Sumber Gambar: Unsplash