Serial drama Korea The World of the Married akhir-akhir ini jadi perbincangan heboh di jagat media sosial. Saking hebohnya, media-media arus utama seperti kompas, CNN, dan media lainnya tak luput mewartakan serba-serbi dari serial The World of the Married ini.
Meskipun baru tayang beberapa episode, tapi ratingnya tidak main-main, bahkan rating serial drama Korea ini mampu menyalip rating Itaewon Class. Serial The World of the Married yang menyuguhkan kisah perselingkuhan dan per-pelakoran ternyata sukses mengalahkan kisah Park Sae Ro Yi dan Jo Yi Seo.
The World of the Married sendiri menceritakan tentang kehidupan rumah tangga Tae Oh dan Jin Sun Woo. Tae Oh adalah direktur rumah produksi yang dalam cerita dikisahkan tidak sukses-sukses amat, sedangkan Sun Woo adalah seorang dokter dengan karier yang shinning, shimmering, splendid. Kehidupan rumah tangga kedua anak manusia itu awalnya adem ayem sampai datanglah seorang pelakor bernama Yeo Da Kyung yang membuat ke-adem ayeman itu menjadi panas seperti Padang Mahsyar.
Setelah mengamati tentang hebohnya perbincangan soal serial The World of the Married, secara sederhana saya ingin menguraikan tipe-tipe penonton dalam menikmati serial ini. Tentu uraian ini belum tentu benar, pun belum diuji validitasnya.
Uraian ini bukan pula hasil dari riset dengan metodologi kuantitatif maupun kualitatif, tapi setidaknya ia akan sedikit menggambarkan tentang tipe-tipe penikmat drakor selama menonton serial The World of the Married.
Satu: Tipe tukang misuh
Tipe ini bisa jadi adalah tipe paling dominan dalam pusaran penonton serial The World of the Married, dominasi ini bisa dimaklumi sebab alur cerita yang disuguhkan memang pantas untuk dipisuhi.
Di mana-mana alur kisah tentang perselingkuhan dan serba-serbi yang menyangkut tentang pelakor memang membuat kesal, tapi yang membuat jiwa misuh penonton meronta-ronta ketika menyaksikan serial ini karena Tae Oh, berselingkuh menggunakan uang istrinya.
Yang lebih parah, uang asuransi anaknya pun ia pakai demi bisa memanjakan sang pelakor. Pokoknya kalau demi pelakor, apa pun akan ia lakukan, bahkan kalau disuruh memindahkan planet namek agar lebih dekat dengan bumi pun, mungkin akan Tae Oh lakukan.
Banyak netizen yang kemudian menjuluki Tae Oh sebagai suami tidak tahu diri, selingkuh tapi modalnya pakai uang istri. Selain tidak tahu diri, Tae Oh juga tipikal manusia yang kufur nikmat, sudah dikasih istri yang baik, malah menjalin kisah dengan pelakor. Jadi tidak heran kalau penonton akan berkali-kali mengumpat, merapalkan sumpah serapah dan berbagi kutukan untuk Tae Oh dan Da Kyung, sang pelakor kesayangannya.
Dua: Tipe agamis
Tipe ini tidak akan se-barbar tipe yang pertama. Kalau tipe tukang misuh akan lebih banyak merapalkan pisuhan beserta sumpah serapahnya, tipe agamis adalah kontradiksinya.
Alih-alih misuh, tipe ini akan lebih banyak beristighfar, bersalawat, atau melantunkan ayat-ayat suci lain dalam rangka meredam kekesalannya setelah dihadapkan pada konflik rumah tangga Tae Oh yang berantakan.
Tipe seperti ini mungkin akan menjadikan serial The World of the Married sebagai salah satu ladang pahalanya. Pasalnya, berkat serial tersebut, istighfar menjadi bertambah kemaslahatannya.
Tiga: Tipe bijak
Tipe ini adalah tipe yang sedikit langka, tapi pastinya ada. Mereka akan memandang konflik dalam The World of the Married dengan sudut pandang lain, mencoba menyelami akar permasalahan sampai melihat dengan prinsip kausalitas sebelum menghakimi.
Bagi orang-orang dengan tipe ini, mereka akan mencoba sebijak mungkin dalam menonton. Mereka tidak akan banyak misuh, tidak pula banyak istighfar. Namun, mereka akan lebih banyak menyimak dengan baik agar bisa memberikan penilaian dan komentar yang berimbang tanpa gampang memberi penghakiman. Orang-orang dengan tipe seperti ini bisa jadi hanya 1:1000. Pasalnya, kita akan susah menjaga rasionalitas dan bersikap bijak ketika disuguhkan serial yang memancing emosi.
Empat: Tipe tukang halu dan skeptis
Tipe penikmat drakor yang suka halu akan membayangkan dirinya mengalami sendiri apa yang dialami oleh Jin Sun Woo, istri yang terzalimi. Kemudian mereka akan menyangkut pautkan kehaluan itu dengan realitas mereka. Mereka akan mulai berandai-andai, “Kalau menikah terus dapetnya suami macam Tae Oh bagaimana?” Dari pengandaian tersebut akhirnya terjadilah sikap skeptis.
Mereka akan berpikir bahwa rumah tangga bisa menjadi tempat paling menyakitkan. Oleh karena itu, mereka yang sudah terlanjur parah kehaluannya, akan menjadi skeptis dengan yang namanya pernikahan. Saya melihat komentar salah satu warga Twitter tentang serial ini. Bunyi komentar itu begini, “Serem njir, gara-gara nonton itu (The World of the Married) gue jadi nggak pengin nikah.”
Sebenarnya sah-sah saja sih menjadi halu, tapi kalau halunya berujung skeptis, malah merepotkan diri sendiri. Padahal takdir manusia siapa yang tahu? Dan apa yang dialami Sun Woo belum tentu akan kita alami pula, jadi yang terpenting adalah tetap jaga rasionalitas.
Nah dari beberapa tipe-tipe yang sudah saya uraikan di atas, kamu termasuk tipe yang mana? Yang suka misuh? Suka halu? Yang banyak istighfar? Atau malah yang bijak?
Kalau dari saya sendiri sih, apa pun tipe kita, tetap harus menjaga akal sehat. Misuh nggak papa, halu nggak papa, asal jangan sampai terlalu mendalami. Bagaimanapun, itu hanya sebuah serial yang tujuannya sudah pasti untuk menghibur kita semua. Walaupun alih-alih terhibur, kita mungkin malah akan rawan terkena gangguan mental. Tapi tetap saja, utamakan menjaga rasionalitas.
BACA JUGA “Reply 1988” Drama Korea Terbaik yang Nunjukin Tetangga Goals atau tulisan Emi Widayah lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.