Dalam hitungan minggu kita akan menyambut datangnya malam tahun baru. Entah diizinkan atau nggak, yang jelas malam tahun baru selalu identik dengan kumpul bersama teman atau keluarga sambil makan-makan dan bakar-bakar. Apa saja makanan yang bisa dibakar akan dibakar seperti ayam, ikan, jagung, dan lain-lainnya. Tapi, jangan sampai bakar rumah mantan ya, Mylov. Nanti jatuhnya malah tindak kriminal.
Bagi saya pribadi, sudah menjadi agenda rutin untuk menyambut hari pertama tahun baru dengan kumpul dan makan bersama pada malam harinya. Nah lantaran ada rutinitas tiap tahun yang seperti itu, saya jadi bisa menyimpulkan bahwa ada berbagai jenis manusia yang muncul saat sedang berkumpul di malam tahun baru.
#1 Gitaris
Gitaris memang selalu bisa ditemui di tiap tongkrongan manusia. Entah amatir atau memang sudah pro, peran gitaris sangat penting dalam membangun suasana nyaman saat malam tahun baru.
Seakan sudah ditakdirkan, selalu ada manusia yang harus memikul tugas menjadi gitaris dadakan. Gitaris juga wajib mengetahui chord lagu yang direquest, kalau nggak bisa, siap-siap saja diprotes. Untungnya, saya nggak bisa main gitar, jadi saya nggak bertugas memikul beban tersebut.
#2 Tukang galau
Entah karena hobi atau suasana malam tahun baru yang mendukung, orang galau akan selalu ada di perkumpulan malam tahun baru. Biasanya orang yang begini galau karena masih jomblo dan nggak punya duit.
Walau terlihat uring-uringan melulu tiap tahunnya dengan persoalan yang hampir sama saja, nyatanya tukang galau ini punya peran penting dalam hal request lagu yang akan dibawakan oleh gitaris. Nggak jauh-jauh sih request lagunya, paling hanya seputar lagu milik Kangen Band atau Noah. Nggak mungkin kan orang galau request lagu Rich Brian versi genjrengan gitar.
#3 Komika
Di tiap tongkrongan, apalagi saat malam tahun baru, pasti ada saja manusia yang berperan jadi komika. Hobinya ngebanyol dan membangun suasana. Apa saja yang ada di sekitarnya seolah bisa dijadikan bahan lawakan. Tentunya komika yang belum pernah naik panggung tapi eksis di tongkrongan ini punya daya kreativitas tinggi.
#4 Manusia puitis
Kebalikan dengan si komika, manusia puitis adalah tipe manusia yang serius. Saat malam tahun baru, isi story media sosialnya hanya seputar puisi untuk menyambut pergantian tahun dengan foto kembang api yang dibuat seestetik mungkin. Tak lupa sebelum bisa update story yang terlihat “wah”, manusia puitis ini akan disibukkan dengan mengedit foto yang akan digunakan sebagai latar puisinya. Ribet yaaa hidupnya.
Giliran orang-orang sibuk menikmati jagung bakar yang seringnya masih setengah matang sebab buru-buru kepengin makan, dia malah sibuk bikin story beserta tetek-bengeknya untuk kebutuhan akun media sosialnya.
#5 Tukang pamer
Bergantung dengan media sosial sebagai media pamer, akan selalu ada manusia yang hobi pamer saat berada di tongkrongan malam tahun baru. Sebenarnya antara hobi pamer atau memang alay saja sih. Atau barangkali dua-duanya, hahaha.
Biasanya si tukang pamer ini berperan mempublikasikan apa saja yang sedang dilakukan bersama teman seperkumpulannya di malam tahun baru, misalnya main kembang api dan makan-makan. Bahkan es teh pun tak luput dari story media sosialnya, tak lupa dengan sedikit bumbu editan khas Instagram. Hal ini juga untuk menunjukkan bahwa dia bersenang-senang selama malam penyambutan tahun baru. Apa saja yang bisa dijadikan story, bakal dia jadikan. Sudah seperti seksi dokumentasi dalam acara nongkrong pergantian tahun.
#6 Bucin
Jangan lupakan eksistensi paling menyebalkan yang ada di tongkrongan malam tahun baru, yaitu bucin. Biasanya bucin bakal bawa pacarnya untuk ikut nongkrong dan makan bareng. Tak lupa juga mereka akan menunjukkan kemesraan yang njelehi banget bagi jomblo-jomblo.
Secara alami, bucin yang bawa-bawa pacar ke tongkrongan adalah musuh si tukang galau. Sebab saat temannya galau, dia malah pamer pacar. Kalau pacarnya nggak bisa diajak jalan, minimal si bucin bakal video call sambil yang-yangan dari jam delapan hingga satu malam. Apa nggak meledak itu ponselnya?
#7 Tukang makan
Saya adalah jenis manusia yang datang ke tongkrongan di malam tahun baru hanya untuk makan. Sejujurnya, saya nggak peduli tentang pergantian tahun, wong sama saja hari-hari yang akan saya lalui nantinya. Saya juga nggak peduli dengan teman saya yang jadi bucin di malam tahun baru. Kalau saya sudah muak, paling pol sih tinggal saya lempar pakai bonggol jagung saja. Saya juga nggak hobi update story dengan latar bunga petasan yang estetik serta puisi yang bikin terharu. Saya juga nggak bisa pamer karena nggak ada yang bisa dipamerin. Hahaha.
Nggak disangka, jadi manusia yang berorientasi pada makanan itu sungguh melegakan sebab hanya fokus pada kematangan jagung bakar pun rasa dari bumbu ayam bakar.
BACA JUGA Mengenal Tipe Ibu-ibu yang Beli Jajan di Lapak Jajan Tradisional dan tulisan Vivi Wasriani lainnya.