Tidak Semua Orang Ingin Jadi PNS, dan Itu Tidak Apa-apa

15 Istilah yang Sering Digunakan dalam Kegiatan Instansi Pemerintah PNS

15 Istilah yang Sering Digunakan dalam Kegiatan Instansi Pemerintah (Dani Kurniawan via Shutterstock.com)

Apa pun yang berkaitan dengan PNS, selalu seksi untuk dibicarakan. Mulai dari kabar pengunduran diri 100 orang yang keterima CPNS, respons pemerintah yang keras, komen pejabat, dan betapa sejahteranya profesi ini. Rasa-rasanya, profesi ini begitu istimewa, dan tak ada profesi yang bisa sejajar dengannya.

Media terutama media-media besar adalah king opinion maker. Entah berbasis data atau tidak, apa yang dipopulerkan media akan diamini masyarakat. Maka, ketika profesi PNS dibicarakan secara wah, orang-orang akan menganggap bahwa PNS memang wah.

Padahal, nyatanya tidak sama sekali.

Ada lho orang-orang yang merasa risih dengan citra yang sebenarnya dilebih-lebihkan itu, bahkan mungkin PNS-nya sendiri pun risih. Padahal ada juga yang tidak ingin menjadi PNS tetapi masyarakat, kendati tidak menyuruh secara langsung, seakan-akan menekan seorang lulusan sarjana menjadi PNS.

Saya sendiri merasakan hal ini. Saya sering ditanyai sudah PNS belum, sudah diangkat belum, ikut daftar atau tidak dan pertanyaan-pertanyaan sejenis. Saya jawab aja kalau sudah daftar, tapi belum keterima. Nah, yang saya nggak suka adalah respons yang mengikuti.

Pertanyaan-pertanyaan itu kerap dibarengi dengan hiburan-hiburan yang seakan-akan memunculkan stigma kalau nggak jadi PNS itu menyedihkan. “Sabar dulu, Mas, suatu ketika pasti jadi PNS”. “Coba-coba daftar terus Mas, mungkin suatu ketika akan keterima”.

Yang menyebalkan lagi, respons tersebut seakan memberikan kesan bahwa profesi yang saya jalani sekarang derajatnya lebih rendah. Saya bekerja di sebuah yayasan. Tepatnya sebuah yayasan yang berkecimpung di bidang pendidikan dan berbasis pondok pesantren. Bisa dibilang baru proses babat alas. Dua tahun lalu mendirikan Madrasah Tsanawiyah. Dan sekarang sedang proses mengembangkan madrasah tersebut.

Secara tantangan, apa yang saya jalani menarik. Saya jadi tahu pendirian sebuah lembaga pendidikan sedari awal. Tahu bagaimana sulitnya mencari siswa. Tahu betapa tidak mudah membuat program pendidikan yang memberikan dampak bagi siswa. Di sisi lain, merasa senang ketika perlahan menyaksikan lembaga yang saya kelola bersama teman-teman berkembang sedikit demi sedikit.

Untuk honor, saya dan teman-teman berusaha meningkatkan kesejahteraan secara perlahan. Suatu ketika, ketika madrasah tersebut menjadi besar saya yakin, kesejahteraan akan datang secara otomatis. Ya, memang itu tidak mudah dan membutuhkan proses cukup panjang. Namun, bagi saya hal tersebut cukup menyenangkan. Saya menikmatinya.

Sayangnya, alih-alih memberikan semacam apresiasi terhadap apa yang saya jalani, orang-orang malah merasa kasihan karena saya tak kunjung diterima sebagai seorang CPNS. Ya, saya memang tidak mengharapkan apresiasi dari orang-orang bertanya tersebut. Tetapi, jika saya menjawab sesuai harapan mereka, pasti mereka akan memberikan apresiasi. Kenapa tidak yang sudah dijalani saja yang diapresiasi?

Maka, ketika ada 105 orang yang mengundurkan diri, apa pun alasannya, dan kebetulan diamplifikasi oleh media, apa yang saya rasakan selama ini akhirnya tersuarakan. Orang-orang jadi paham, bahwa tidak semua orang ingin menjadi PNS, dan itu tidak apa-apa. Masih begitu banyak profesi lain yang bisa menghidupi.

Lalu, apakah tulisan itu mengindikasikan bahwa saya tidak mau menjadi PNS? Tidak, saya mau-mau saja, kalau suatu ketika punya kesempatan untuk menjalaninya. Yang saya tekankan hanya satu, apa pun profesinya, apa pun statusnya, siapa saja patut untuk dihormati. Sudah bagus mau berusaha, bekerja sekuat tenaga untuk terus menjalani hidup yang tak mudah ini. Aneh rasa-rasanya jika daya juang itu ternoda gara-gara profesi yang dijalani tak sesuai ekspektasi masyarakat.

Penulis: Dani Ismantoko
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Saya Ikut CPNS 2021 sampai Tahap Akhir agar Tahu Sesulit Apa Jadi PNS

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version