Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Featured

Tidak Perlu Malu Mengakui Tinggal di Sidoarjo yang Sering Disebut Pinggiran Kota Surabaya

Ade Vika Nanda Yuniwan oleh Ade Vika Nanda Yuniwan
25 November 2019
A A
Tidak Perlu Malu Mengakui Tinggal di Sidoarjo yang Sering Disebut Pinggiran Kota Surabaya
Share on FacebookShare on Twitter

Saya adalah penduduk Sidoarjo, tepatnya hanya berdomisili. Kalau tanah kelahiran saya sih di Surabaya. Tapi meskipun begitu saya tidak malu mengakui kalau saya ini hanya orang Darjo bukan orang Suroboyo. Sayangnya kebanggaan sebagai penduduk Darjo tidak dimiliki oleh setiap penduduknya sendiri. Saya sering mendapati teman-teman saya yang berdomisili di Sidoarjo tetapi mengaku-ngaku rumahnya di Surabaya. Jadi, biar apa?

Letak Sidoarjo yang masih dalam satu area Gerbangkertasusila (Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, Lamongan) atau seperti Jabodetabeknya Jakarta, membuat kabupaten yang tidak seberapa besar ini jadi sasaran sebutan kota pinggiran Surabaya. Meskipun sebenarnya ia tidak kalah ramainya dengan Surabaya, tapi saya heran kenapa tidak sedikit orang yang malu mengakui kalau mereka adalah penduduknya?

Seperti suatu ketika saya yang secara sadar mendengar dialog antara teman saya dengan teman pedekate-nya via telepon. Mulanya mereka asik berbicara ngalor ngidul, ketawa-ketiwi, haha-hihi, sampai pada akhirnya saya mendengar teman saya ini nyeletuk, “Rumahku di Surabaya, ya Surabaya pinggiran gitu lah”. Maaf, seketika tawa saya ingin meledak. Kok bisa-bisanya bohong masalah daerah asal, toh pada akhirnya jika ketahuan gebetannya akan terkuak juga.

Ketika saya tanyai apa alasannya mengaku jadi orang Surabaya, alasannya sangat klise “Surabaya lebih dikenal”. Saya rasa dari salah satu sampel manusia macam ini yang malu mengakui jadi orang Sidoarjo perlu ada pembenahan stigma. Meskipun sepintas Surabaya dan Sidoarjo mempunyai kemiripan jika dilihat dari sudut pandang bahasa, sejatinya Sidoarjo mempunyai beberapa perbedaan signifikan dengan Surabaya.

Sidoarjo memang bukan kota megapolitan macam Jakarta. Ia juga bukan kota pelajar macam Jogja yang katanya banyak tongkrongan asik buat kawula muda. Pun ia bukan kota metropolitan seperti Surabaya yang dikenal karena kemeriahan kotanya. Menjadi penduduknya bagi saya adalah salah satu keberkahan tersendiri. Pasalnya selama saya hidup di Sidoarjo, semua akses jalan dan kebutuhan akan fasilitas umum sudah tercukupi.

Jika mereka malu mengaku sebagai penduduknya karena Sidoarjo hanya sebuah kabupaten kecil yang kurang nge-hype buat diperkenalkan di kalangan anak-anak milenial, mereka akan salah besar. Di sini banyak terdapat tongkrongan yang memiliki desain Instagram-able dengan harga makanan yang terjangkau.

Seperti di bilangan Sidoarjo barat dan dekat dengan rumah saya ada sebuah tongkrongan semacam food center dengan ciri khas desain bohlam kuning kecil kekinian yang akan terlihat Instagram-able. Nama tongkrongan itu adalah Foster. Di tongkrongan itu, kita bisa menemukan beberapa gerai makanan kekinian yang harganya tidak menyiksa kantong paguyuban sobat misqueen.

Tempat itu bisa jadi rekomendasi tongkrongan mumer ala anak Darjo yang dekat dengan Suroboyo (bukan kawasan Surabaya ya). Selain Foster, ada beragam tongkrongan anak muda yang nge-hype di bilangan Sidoarjo yang menurut saya perlu dipertimbangkan keberadaannya. Seperti di bilangan Sidoarjo kota yang menyediakan berbagai macam tongkrongan bagi anak muda dengan produk andalan masing-masing, dari makanan cepat saji hingga jajanan ala warteg.

Baca Juga:

Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

Masih malu mengakui Sidoarjo sebagai daerah asal dan tempat tinggal? Tenang. Ia tidak kalah dalam menyediakan layanan transportasi umum seperti Surabaya. Di kabupaten ini kita akan menemukan bus trans Sidoarjo yang akan berhenti di setiap halte yang telah disediakan oleh pemerintah. Sebagai warga Darjo seharunya kita bangga karena di sini disediakan fasilitas umum yang lengkap di bidang transportasi yang akan memudahkan kita berpergian.

Selain itu tinggal di Darjo juga tidak membuat kita para penduduknya kekurangan hiburan modern, karena di sini juga terdapat mall-mall yang menyediakan area bioskop keluarga. Mulai dari Transmart Sidoarjo, Lippo Plaza, Suncity Mall, hingga Ciplaz. Keempat mall tersebut menyediakan area nonton bioskop yang bisa dijadikan alternatif bermalming ria bagi keluarga atau pasangan muda-mudi.

Malu karena Sidoarjo tidak unik? Jangan salah! Darjo yang sering diakui sebagai pinggiran Surabaya ternyata mempunyai destinasi wisata sejarah seperti Candi Dermo, Candi Pari, Candi Sumur, Candi Pamotan, Candi Tawangalun, Candi Medalem, Candi Wangkal, dan Candi Terung. Kedelapan candi merupakan peninggalan dari zaman kerajaan Hindu di Sidoarjo.

Bukan hanya karena letak geografis Sidoarjo yang berada di dataran Delta membuatnya kehilangan potensinya sebagai salah satu kabupaten penyangga ibu kota Jawa Timur. Di daerah Sidoarjo banyak perindustrian yang turut menyokong roda perekonomian di Jawa Timur. Selain itu ia juga mempunyai usaha kerajinan tas dan koper yang bisa memberdayakan penduduk setempat.

Menjadi penduduk Darjo bukan berarti harus malu mengakui karena eksistensi Sidoarjo yang kurang jika dibandingkan dengan kota Surabaya. Kemajuan sebuah daerah dimulai dari adanya rasa cinta dan bangga pada tiap individu para penduduknya. Dadi nggak usah isin ngakoni nek kene wong Darjo!

BACA JUGA Kelakar Menyikapi Cuaca Panas di Surabaya atau tulisan Ade Vika Nanda Yuniwan lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 25 November 2019 oleh

Tags: SidoarjoSurabaya
Ade Vika Nanda Yuniwan

Ade Vika Nanda Yuniwan

Pekerja literasi yang mencintai buku, anak-anak, dan pendidikan. Suka berdiskusi sambil nulis ringan untuk isu-isu yang di sekelilingnya.

ArtikelTerkait

Gombloh dan Revolusi Melankolik Lewat Musik MOJOK.CO

Gombloh dan Revolusi Melankolik Lewat Musik

13 Agustus 2020
UNESA Belum Pantas Jadi Kampus Ramah Disabilitas kalau Ruang Kelas dan Toilet Mahasiswa Masih di Lantai Dua, Nggak Pakai Lift pula

UNESA Belum Pantas Jadi Kampus Ramah Disabilitas kalau Ruang Kelas dan Toilet Mahasiswa Masih di Lantai Dua, Nggak Pakai Lift pula

14 Oktober 2023
SMA Komplek Surabaya, Kumpulan SMA Prestisius di Surabaya yang Isinya Siswa dengan Otak Setara Jimmy Neutron

SMA Komplek Surabaya, Kumpulan SMA Prestisius di Surabaya yang Isinya Siswa dengan Otak Setara Jimmy Neutron

24 Februari 2024
Jalan yang Harus Diwaspadai di Surabaya Saat Musim Hujan

3 Jalan yang Harus Diwaspadai di Surabaya Saat Musim Hujan karena selain Banjir Juga Bikin Celaka

18 November 2024
Kabupaten Pasuruan, Kabupaten yang Sibuk, Serba Ada, dan Cukup Humble, tapi Amat Monoton

Kabupaten Pasuruan, Kabupaten yang Sibuk, Serba Ada, dan Cukup Humble, tapi Amat Monoton

30 Mei 2025
Pasar Pabean Surabaya, Pasar Ikan Sejak Zaman Kolonial yang Tidak Pernah Tidur Mojok.co

Pasar Pabean Surabaya, Pasar Ikan Sejak Zaman Kolonial Belanda yang Tidak Pernah Tidur

25 Juli 2024
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label “Mobil Taksi”

16 Desember 2025
3 Alasan Berkendara di Jalanan Jombang Itu Menyebalkan

3 Alasan Berkendara di Jalanan Jombang Itu Menyebalkan

14 Desember 2025
Mio Soul GT Motor Yamaha yang Irit, Murah, dan Timeless (Unsplash) yamaha mx king, jupiter mx 135 yamaha vega zr yamaha byson yamaha soul

Yamaha Soul Karbu 113 cc: Harga Seken 3 Jutaan, tapi Konsumsi BBM Bikin Nyesek

17 Desember 2025
Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

15 Desember 2025
Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

15 Desember 2025
Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.