Para pencinta drakor digegerkan dengan kehadiran drakor bertema medis, The Trauma Code: Heroes on Call. Drama yang dirilis Jumat 24 Januari kemarin berhasil memikat hati banyak orang. Bahkan mengutip Tempo, drakor yang diadaptasi dari Webtoon ini berhasil menduduki peringkat teratas serial Netflix sehari setelah ditayangkan.
Harus saya akui, tak banyak drakor bertema medis yang menarik untuk ditonton. Setidaknya setelah Hospital Playlist menamatkan season keduanya, tak ada lagi drakor bertema medis yang benar-benar booming. Hal ini pula yang membuat banyak orang menaruh ekspektasi tinggi pada drakor yang diperankan oleh Ju Ji-hoon ini.
Daftar Isi
Diadaptasi dari Webtoon The Trauma Center yang ditulis oleh seorang dokter sungguhan!
The Trauma Code: Heroes on Call menceritakan Baek Kang-hyuk, seorang dokter bedah trauma yang jenius. Dia pulang ke Korea Selatan dan mulai bekerja di Rumah Sakit Universitas Hankuk atas permintaan Menteri Kesehatan. Di sana, Prof. Baek memiliki tugas untuk memimpin tim trauma yang kondisinya kacau. Dalam perjalanannya, Baek Kang-hyuk bertemu dengan dokter dan suster yang kemudian menjadi satu tim dengannya.
Jauh sebelum dijadikan drama Korea, saya pribadi sudah lebih dulu membaca ceritanya melalui aplikasi Line Webtoon. Seingat saya, Webtoon ini tayang sekitar tahun 2020. Waktu itu saya tertarik karena The Trauma Center—judul Webtoon The Trauma Code—mampu menghadirkan cerita seputar dunia medis yang dibalut dengan sedikit komedi. Jadi, ceritanya nggak boring karena nggak melulu menampilkan penjelasan medis yang njlimet.
Selain jalan ceritanya yang menarik, art-nya pun rapi. Kadang, ada ilustrasi yang detail untuk tiap organ tubuh. Misalnya, ketika sedang membedah paru-paru, nantinya akan ada gambar paru-paru kiri dan kanan, lengkap dengan penjelasan bagian-bagiannya. Bikin orang awam kayak saya jadi paham bagian tubuh yang sedang dibedah.
Siapa sangka kalau ternyata penulis The Trauma Center ternyata dokter sungguhan. Adalah dokter Lee Nak Jun (Hansanleega) yang berada di balik cerita The Trauma Center. Mungkin karena creator-nya adalah dokter sungguhan, makanya cerita The Trauma Code: Heroes on Call terasa real, ya.
The Trauma Code: Heroes on Call menggandeng Ju Ji-hoon sebagai pemeran utama
Hal lain yang membuat drakor The Trauma Code: Heroes on Call wajib ditonton adalah kehadiran Ju Ji-hoon sebagai Prof. Baek Kang-hyuk. Saya ingat betul dalam Webtoon-nya, Prof. Baek digambarkan sebagai sosok dokter yang seenaknya. Dia seorang dokter jenius tapi sifatnya kasar dan dingin.
Nah, saya sebelumnya sempat berandai-andai, kalau Webtoon ini ditayangkan menjadi drakor, kira-kira siapa yang cocok memerankan Prof. Baek. Ternyata Ju Ji-hoon orangnya.
Ju Ji-hoon memang bukan aktor baru. Dia sudah memulai karier di dunia drakor sejak tahun 2006. Jadi boleh dibilang, dia termasuk sudah berpengalaman di dunia akting. Banyak drama yang sukses dibintanginya, beberapa di antaranya Princess Hours, Kingdom, Hyena, hingga terakhir kemarin drakor Light Shop yang juga ramai diperbincangkan.
Jadi, memilih sosok Ju Ji-hoon sebagai pemeran utama The Trauma Code: Heroes on Call saya rasa adalah pilihan yang tepat. Selain karena akting Ju Ji-hoon yang memang nggak perlu diragukan, sosok Prof. Baek rupanya cocok dibawakan olehnya.
Nggak cukup hanya 8 episode
Tak seperti drakor medis kebanyakan seperti Dr. Romantic atau bahkan Hospital Playlist yang jumlah episodenya belasan, The Trauma Code: Heroes on Call justru hadir hanya dalam 8 episode. Apalagi kedelapan episode ini langsung dikeluarkan oleh Netflix sekaligus, sehingga dalam sekali duduk semua episode sudah habis kita tonton.
Hal ini pula yang sempat ramai diperbincangkan pencinta drakor. Banyak yang merasa jumlah episode tersebut kurang, apalagi jalan cerita drakor ini memang bagus dan nggak membosankan. Yah, minimal tambah 4 episode lagi lah biar penonton puas melihat chemistry antara Prof. Baek dan dr. Yang Jae-won (Choo Yeong-woo).
Tapi apalah kita sebagai penonton, yang menentukan tetap sutradara dan tentu saja pembuat skenarionya. Meski begitu ada banyak berita yang membicarakan kemungkinan season 2 dari drakor ini mengingat ending-nya yang agak nanggung.
Begitulah sedikit cerita mengenai drakor The Trauma Code: Heroes on Call. Kehadiran drakor satu ini membuat rekomendasi drakor medis terbaik jadi bertambah. Rugi banget kalau kalian belum nonton, Gaes, karena memang dramanya sebagus itu.
Penulis: Intan Ekapratiwi
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA 5 Drakor Netflix yang Nggak Menye-menye, Cocok untuk Penonton Usia Matang.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.