Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

The Professor and The Madman: Menguak Sejarah Oxford English Dictionary

Muhammad Ridwansyah oleh Muhammad Ridwansyah
21 Oktober 2020
A A
The Professor and The Madman mojok

The Professor and The Madman mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Saya tidak heran film The Professor and The Madman saat ini ramai diperbincangkan. Sebab, film ini menakjubkan. Saya pertama kali nonton film The Professor and The Madman April lalu. Saat itu saya berkicau melalui akun Twitter saya kalau film ini recommended untuk ditonton. Sebab, di film ini kita akan tahu sejarah pembuatan Oxford English Dictionary.

Saya kemudian penasaran, mengapa belakangan ini beranda Twitter saya dipenuhi tweet-tweet tentang film The Professor and The Madman. Ternyata, film ini tayang secara eksklusif di Mola TV mulai Oktober ini. Padahal, film garapan Farhad Safinia ini dirilis pertama kali pada 10 Mei 2019.

Menariknya, dalam film ini adalah dua aktor pemenang Academy Award Mel Gibson dan Sean Penn untuk pertama kalinya berkolaborasi. Mel Gibson berperan sebagai Professor James Murray sedangkan Sean Penn sebagai Doktor William Minor.

Saat saya menyaksikan film ini, saya salut ketika James Murray berani mengajukan diri untuk menyusun kamus Oxford. Sebab, dia tidak memiliki gelar sarjana dari universitas. Karena hal ini, dia otomatis diremehkan oleh para dewan penerbitan Oxford. Lebih dari itu, dia dianggap tidak memiliki keahlian.

Akan tetapi, keahlian James Murray adalah dia fasih bahasa Latin dan Yunani. Dia juga terbiasa berbicara dengan bahasa Romawi. Bahkan, dia bisa bahasa Italia, Prancis, Spanyol, Catalan, Portugis, Jerman, Belanda, Denmark, Rusia, dan masih banyak lagi. Keahliannya ini dia perlihatkan di depan para dewan yang meremehkannya itu saat salah satu dewan melemparkan pertanyaan kepada dirinya tentang apa arti kata “clever”. Dia menjawab arti kata tersebut dengan jelas dan terpilihlah menjadi penyusun kamus Oxford.

Dalam menyusun kamus Oxford, menurut para dewan tersebut, pengerjaan ini mustahil dilakukan. Sebab, mereka sendiri sudah melakukan usaha luar biasa dalam menyusun kamus ini selama 20 tahun namun tidak membuahkan hasil. Terlebih, kamus ini harus memuat semua kata, setiap variasi arti kata, asal-usul kata, dengan kutipan ilustrasi dari semua pengarang Inggris. Namun, James Murray meyakinkan kepada para dewan bahwa sekitar lima tahun kamus ini bisa selesai. Paling lama tujuh tahun.

Di Oxford, James Murray mulai menyusun kamus tersebut bersama timnya dengan deadline yang sangat ketat dari penerbit. Dan dia mengalami kesulitan yang luar biasa. Apalagi saat mencari definisi kata “art” dan “approve”. Ngomong-ngomong, kamus ini mesti dimulai dari kata “adardvark” dan berlanjut sampai kata “zymugry”. Bayangkan, dari huruf “a” saja sudah kerepotan.

Merasa kerepotan, James Murray dan timnya mencari sukarelawan untuk menyelesaikan kamus ini dengan menyebarkan selebaran kertas melalui pos surat, toko buku, dan lain-lain. Selebaran kertas ini sampai lah ke tangan Dr. William saat ia membaca buku di tahanan rumah sakit jiwa.

Baca Juga:

5 Tayangan Netflix yang Sebaiknya Jangan Ditonton Saat Makan, Bikin Mual!

Film Pangku Jadi Gerbang untuk Saya sebagai Laki-laki Memahami Isu Gender

Dr. William adalah pensiunan kapten ahli bedah AD Amerika. Ia ditahan di rumah sakit jiwa atas tindakan kriminal karena gila. Selama ditahan di Broadmoor (nama rumah sakit jiwa tersebut) yang dia minta kepada penjaga rumah sakit jiwa adalah buku, buku dan buku. Tujuannya, untuk membantu James Murray dalam mencari kata-kata yang belum Murray dapatkan.

Dr. William ini punya penyakit skizofrenia. Penyakit gangguan kejiwaan yang membuat pengidapnya mengalami halusinasi, delusi dan perubahan sikap. Salah satu obatnya adalah membaca buku. Dan karena dia banyak baca buku, dia jadi punya banyak referensi sehingga menjadi kontributor utama untuk Kamus Oxford tersebut. Sehingga, dia terus mengirim banyak kata-kata kepada James Murray.

Film The Professor and The Madman ini diangkat dari novel karya Simon Winchester dengan judul yang sama. Banyak ulasan yang membikin film ini banyak ditonton. Selain karena pemerannya, alur ceritanya juga menarik. Soalnya film ini dilengkapi dengan kisah percintaan Dr. William dan Eliza sehingga tidak membosankan. Saya kira tokoh Eliza alias Natalie Dormer cuma tokoh figuran namun ternyata cukup krusial.

Lebih dari itu, pembuatan Oxford English Dictionary terjadi pada 1872. Di mana di zaman ini tentu saja belum ada komputer, internet, dan penerangan juga terbatas. Jadi, bikin kamus ini adalah sebuah proyek yang luar biasa. Saya takjub mengikuti cerita di film ini. Dan sehabis nonton film The Professor and The Madman saya jadi tahu sejarah pembuatan kamus sejuta umat ini.

Saya kasih skor 9/10 buat film The Professor and The Madman.

Sumber gambar: Akun Twitter @PropCazhPM

BACA JUGA Bertanya Langsung Alasan Buruh Garut Ikut Demo Omnibus Law Cipta Kerja dan tulisan Muhammad Ridwansyah lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 21 Oktober 2020 oleh

Tags: FilmOxfordThe Professor and The Madman
Muhammad Ridwansyah

Muhammad Ridwansyah

Founder penulis Garut. Penulis bisa disapa lewat akun Twitter dan Instagram @aaridwan16.

ArtikelTerkait

adaptasi novel film mojok

Menonton Film Adaptasi Novel itu Sah-sah Saja dan Tetap Menarik

26 November 2020
Menonton Film Adaptasi Novel yang Pernah Dibaca di Mana Menariknya? terminal mojok.co

Rating Sebuah Film Nggak Perlu Dipercaya Sampai Kita Nonton Filmnya Sendiri

12 Oktober 2020
Film-Film Bong Joon-ho dan Kapan Waktu Terbaik untuk Menontonnya

Film-Film Bong Joon-ho dan Kapan Waktu Terbaik untuk Menontonnya

12 Februari 2020
Alasan James Bond Punya Banyak Penggemar padahal dia Agen Rahasia yang Sembrono terminal mojok

Alasan James Bond Punya Banyak Penggemar padahal dia Agen Rahasia yang Sembrono

25 Mei 2021
Transformers: Rise of the Beasts Kembalinya Fitrah Robot Sebagai Hiburan Anak-anak

Transformers: Rise of the Beasts, Kembalinya Fitrah Robot Sebagai Hiburan Anak-anak

13 Juni 2023
mola tv liga inggris film hbo go mojok

Mola TV Ternyata Bagus dan Layak untuk Dicoba

18 September 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

26 Desember 2025
Pekalongan (Masih) Darurat Sampah: Ketika Tumpukan Sampah di Pinggir Jalan Menyapa Saya Saat Pulang ke Kampung Halaman

Pekalongan (Masih) Darurat Sampah: Ketika Tumpukan Sampah di Pinggir Jalan Menyapa Saya Saat Pulang ke Kampung Halaman

28 Desember 2025
5 Kuliner Madura selain Sate yang Layak Dikenal Lebih Banyak Orang Mojok.co

5 Kuliner Madura selain Sate yang Layak Dikenal Lebih Banyak Orang

28 Desember 2025
Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

26 Desember 2025
Pantai Watukarung, Primadona Wisata Pacitan yang Aksesnya Bikin Wisatawan Nangis Mojok.co

Pantai Watukarung, Primadona Wisata Pacitan yang Aksesnya Bikin Wisatawan Nangis

29 Desember 2025
Apakah Menjadi Atlet Adalah Investasi Terburuk yang Pernah Ada? (Unsplash)

Apakah Menjadi Atlet Adalah Investasi Terburuk dalam Hidup Saya?

27 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Orang Tak Tegaan Jadi Debt Collector: Tak Tagih Utang Malah Sedekah Uang, Tak Nikmati Gaji Malah Boncos 2 Kali
  • Biro Jasa Nikah Siri Maikin Marak: “Jalan Ninja” untuk Pemuas Syahwat, Dalih Selingkuh, dan Hindari Tanggung Jawab Rumah Tangga
  • Didikan Bapak Penjual Es Teh untuk Anak yang Kuliah di UNY, Jadi Lulusan dengan IPK Tertinggi
  • Toko Buku dan Cara Pelan-Pelan Orang Jatuh Cinta Lagi pada Bacaan
  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.