Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Featured

Ternyata, Tidak Semua Orang Suka dengan Aroma Minyak Kayu Putih

Seto Wicaksono oleh Seto Wicaksono
15 Desember 2019
A A
Ternyata, Tidak Semua Orang Suka dengan Aroma Minyak Kayu Putih
Share on FacebookShare on Twitter

Beberapa hari terakhir, saya merasa selalu kedinginan saat beraktivitas. Dari pagi hingga malam. Saya merasa wajar karena toh memang sedang musim hujan dan sering kali waktu datangnya hujan tidak bisa ditebak. Karena kurang menjaga kesehatan akhirnya saya merasa nggak enak badan. Selain kedinginan dan meriang, saya juga merasa perut menjadi kembung. Kata kebanyakan orang sih, gejala yang saya rasakan bisa dikategorikan sebagai masuk angin.

Kemudian, banyak rekan kerja yang menyarankan untuk minum air hangat atau teh manis hangat agar kembung berkurang dan badan terasa lebih nyaman untuk beraktivitas. Selain memang saya tetap mengenakan sweater saat bekerja ketika cuaca betul-betul dingin, ditambah hujan deras.

Berbagai cara saya lakukan untuk dapat mempertahankan suhu tubuh agar tetap hangat. Mulai dari minum obat herbal seperti tolak angin, sampai menggunakan koyo. Sebenarnya saya sadar fungsi koyo lebih kepada untuk meredakan rasa nyeri pada tubuh, tapi demi mendapatkan kehangatan yang paripurna, akhirnya saya gunakan di beberapa titik pada anggota tubuh—khususnya di area yang terasa dingin.

Pada kenyataannya, beberapa cara yang sudah dicoba belum ampuh untuk meredam badan saya yang kadung kedinginan. Ada alternatif lain yang belum saya coba, yakni mengoleskan minyak kayu putih. Sebagaimana diketahui, minyak kayu putih dapat memberikan sensasi hangat pada anggota tubuh yang dioles. Dan dengan segera, saya mengoleskan pada area di sekitar perut dan dada, telapak tangan, telinga, juga sedikit pada kaki. Hal tersebut saya lakukan karena sedang berada di kantor. Jika sedang di rumah, ya tinggal rebahan di kasur lalu pakai selimut.

Selanjutnya, yang belum saya ketahui betul adalah, tidak semua orang menyukai aroma minyak kayu putih—beberapa rekan saya di antaranya. Padahal, sebelumnya saya pikir minyak kayu putih memiliki aroma yang menenangkan juga membuat seseorang menjadi rileks. Namun, ternyata pemikiran itu kurang tepat. Ada beberapa orang yang tidak suka dengan aroma minyak kayu putih. Jika bagi saya aromanya bisa mengurangi rasa mual, justru akan berbanding terbalik bagi orang lain—aroma yang dihasilkan bisa membuat mual dan eneg.

Saya yang sudah kadung lekat dengan aroma tersebut dan terhirup oleh beberapa rekan, menjadi pasrah begitu saja dengan kalimat, “Ih, ini siapa yang pakai minyak kayu putih, sih? Nyengat banget aromanya!” Apalagi saya pakai lumayan banyak agar badan yang dingin terasa hangat.

Beragam reaksi yang diberikan bagi saya sangat normal, karena perlu disadari juga bahwa aroma minyak kayu putih selain memiliki ciri khas, terkadang menyengat hidung. Wajar jika banyak orang langsung mengenali aromanya. Berbeda dengan minyak telon yang memiliki aroma lebih ringan bahkan tersedia dalam berbagai varian. Menjadikan minyak telon sebagai alternatif untuk mengurangi kembung sekaligus masuk angin tentu sangat bisa dipertimbangkan, khususnya bagi mereka yang tidak suka aroma minyak kayu putih.

Selain itu, minyak telon atau minyak angin aromaterapi juga memiliki kemasan praktis berbentuk roll-on, jadi tidak perlu repot atau khawatir terlalu banyak menumpahkan cairannya ke telapak tangan atau anggota badan seperti ketika menggunakan minyak kayu putih. Disamping minyak telon maupun minyak angin aromaterapi sama-sama memiliki aroma yang lebih khas dan tidak menyengat. Tapi, itu hanya soal teknis saja, sih. Bagaimana dan efektivitas penggunaannya tergantung kepada masing-masing pengguna.

Baca Juga:

Saya Nggak Pernah Kepikiran Masuk Angin Bisa Dibahas Serius di Pidato Guru Besar UGM, Padahal Saya Udah Pusing Setengah Mati Nyari Topik Tesis yang Dianggap Ilmiah

3 Minyak Angin Red Flag yang Nggak Cocok untuk Anak Muda

Untuk berjaga-jaga saat cuaca sedang dingin seperti saat ini, saya tidak ragu untuk membawa minyak kayu putih, bagaimana pun komentar orang di sekitar mengenai aromanya. Bukannya tidak mau menghargai keberadaan mereka, tapi saya pun harus tetap beraktivitas seperti biasanya meski sedang kurang sehat dan kedinginan. Jadi, mengalah dan tahan sebentar aroma dari minyak kayu putih sebentar nggak apa-apa lah, ya.

Bagi kalian yang kurang suka dengan aroma minyak kayu putih, mohon pengertiannya sejenak, agar kami yang sedang kurang sehat bisa dengan tenang menggunakannya tanpa harus mendengar pertanyaan, “Ini siapa yang pakai minyak kayu putih, sih? Nyengat banget aromanya!” Bukannya akan lebih baik jika diganti dengan pertanyaan, “Kamu lagi sakit apa, ada yang perlu dibantu nggak biar kamu bisa lekas sembuh?” Pada dasarnya, nggak semua hal harus ditimpali dengan julid, kan? Memberi perhatian akan jauh lebih baik.

BACA JUGA Ulasan Soal Minyak Angin dan Obat Gosok Tradisional atau tulisan Seto Wicaksono lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 15 Desember 2019 oleh

Tags: koyomasuk anginminyak kayu putih
Seto Wicaksono

Seto Wicaksono

Kelahiran 20 Juli. Fans Liverpool FC. Lulusan Psikologi Universitas Gunadarma. Seorang Suami, Ayah, dan Recruiter di suatu perusahaan.

ArtikelTerkait

Membandingkan 3 Obat Masuk Angin Tolak Angin, Antangin, dan Bintang Toedjoe, Mana yang Paling Favorit Terminal Mojok

4 Penderitaan Orang Gampang Masuk Angin

17 Mei 2023
Kalian Muda dan Disiksa Sakit Pinggang? Tenang, Kalian Bukan Remaja Jompo, Kalian Hanya Kurang Air Putih Saja

Kalian Muda dan Disiksa Sakit Punggung? Tenang, Kalian Bukan Remaja Jompo, Kalian Hanya Kurang Air Putih Saja

3 Juli 2023
Minyak Angin Red Flag yang Nggak Cocok untuk Anak Muda

3 Minyak Angin Red Flag yang Nggak Cocok untuk Anak Muda

5 Januari 2024
kerokan

Kerokan Pakai Bawang Merah, Cara Sehat Tanpa Siksaan

6 Desember 2021
Membandingkan 3 Obat Masuk Angin Tolak Angin, Antangin, dan Bintang Toedjoe, Mana yang Paling Favorit Terminal Mojok

Membandingkan 3 Obat Masuk Angin: Tolak Angin, Antangin, dan Bintang Toedjoe, Mana yang Paling Favorit?

26 Oktober 2022
Manfaat Kerokan yang Diperdebatkan dan Fakta yang Mungkin Mengecewakan Kalian terminal mojok.co

Manfaat Kerokan yang Diperdebatkan dan Fakta yang Mungkin Mengecewakan Kalian

9 Januari 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

4 Hal yang Membuat Orang Salatiga seperti Saya Kaget Ketika Hidup di Solo Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Salatiga seperti Saya Kaget ketika Hidup di Solo

12 Desember 2025
3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

16 Desember 2025
Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

17 Desember 2025
Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

17 Desember 2025
Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025
AeroStreet Black Classic, Sepatu Lokal Harga 100 Ribuan yang Awet Mojok.co

AeroStreet Black Classic, Sepatu Lokal Harga 100 Ribuan yang Awet

11 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur
  • Fedi Nuril Jadi Mantan “Raja Tarkam” dan Tukang Judi Bola di Film Bapakmu Kiper
  • Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang
  • Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal
  • Lulusan IPB Sombong bakal Sukses, Berujung Terhina karena Kerja di Pabrik bareng Teman SMA yang Tak Kuliah
  • Kemampuan Wajib yang Dimiliki Pamong Cerita agar Pengalaman Wisatawan Jadi Bermakna

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.