Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Ternyata Belajar Bahasa Isyarat Tak Susah-susah Amat

Nimatul Faizah oleh Nimatul Faizah
15 Juni 2020
A A
pendidikan luar biasa bahasa isyarat mojok.co

bahasa isyarat mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Selain bahasa lisan dan tulis, kita mengenal satu jenis bahasa lain, yaitu bahasa isyarat. Saya akan menceritakan pengalaman saya belajar bahasa isyarat, sebuah bahasa yang mengubah cara saya dalam berkomunikasi. Sebuah bahasa dengan gerakan indah yang pernah saya pelajari.

Waktu itu Jumat pertama di September 2017, hari pertama saya mengenal bahasa isyarat Indonesia (Bisindo). Berlokasi di Taman Cerdas, Jebres, Solo, saya mengikuti kelas dasar Bahasa Isyarat Indonesia yang diadakan oleh Gerkatin (Gerakan Kesejahteraan Tuli Nasional) Cabang Solo. Pengajarnya tentu orang Tuli, dan murid-muridnya adalah orang dengar, saya termasuk salah satunya. Bahasa Isyarat Indonesia sendiri adalah bahasa yang dipakai oleh teman Tuli untuk berkomunikasi. Orang dengar juga diperbolehkan kok mempelajari bahasa isyarat, hal ini sangat berguna untuk berkomunikasi dengan teman Tuli.

Sebentar, kenapa saya menyebut mereka dengan Tuli bukan tuna rungu? Bukan bermaksud tidak sopan, tapi hal inilah yang diajarkan kepada saya selama belajar bahasa isyarat. Tuli menyebut orang yang bisa mendengar dengan sebutan orang dengar, bukan orang normal. Bagi mereka, Tuli juga normal karena sama-sama bisa berpikir layaknya orang dengar, bedanya mereka hanya tidak bisa mendengar. Sedangkan mereka menyebut diri mereka dengan Tuli (huruf T besar) bukan tuna rungu, hal itu lebih merujuk kepada identitas dan budaya mereka, yaitu bahasa isyarat yang penuh dengan visual.

Kembali ke topik pembahasan. Saat kuliah saya dijodohkan untuk belajar bahasa Isyarat. Rasanya luar biasa belajar bahasa isyarat. Dari sekian bahasa yang saya pernah pelajari, baru kali ini saya belajar satu bahasa yang tak memerlukan banyak teori. Dulu sebelum mengenal bahasa isyarat, rasanya susah sekali menangkap maksud Juru Bahasa Isyarat (JBI) yang ada di pojok kanan bawah televisi. Sekarang rasanya sudah bisa menangkap maksudnya sedikit demi sedikit.

Ada beberapa alasan yang menurut saya belajar bahasa isyarat itu tak susah-susah amat. Saya jelaskan alasannya.

Menekankan bahasa visual

Bahasa isyarat Indonesia (Bisindo) menekankan bahasa yang sangat visual. Dimulai dari abjadnya, abjad Bisindo dari A – Z membentuk isyarat tangan yang mirip dengan huruf kapital. Hal ini mempermudah saya dalam menghafal abjadnya, bahkan dalam sekali pertemuan, saya bisa menguasai abjad BISINDO dan mengeja nama saya dengan abjad Bisindo.

Tak hanya abjadnya, kata-kata dalam bahasa isyarat juga sangat visual. Contoh sederhana isyarat makan, gerakannya seolah-olah menyuapi diri sendiri, mengarahkan tangan ke mulut. Begitu juga isyarat untuk mandi, seperti sedang mengayuhkan gayung ke badan. Isyarat untuk buah pisang juga mudah, gerakannya seperti mengupas buah pisang. Bahasa yang menggunakan visual sebagai media pengantarnya ini dekat dengan kehidupan sehari-hari ini ssehingga mudah diingat oleh orang yang belajar bahasa isyarat.

Baca Juga:

Pengalaman Guru yang Nggak Bisa Bahasa Isyarat Mengajar Murid Tuli

Mengenal Audism, Istilah yang Beken karena Insiden Bu Risma Paksa Tuli Bicara

Struktur bahasa yang sederhana

Kalau dalam bahasa Indonesia kita diajarkan subjek, predikat, objek dan keterangan serta tetek bengek lainnya. Hal ini tak terlalu dipakai dalam Bisindo, sekali lagi yang terpenting adalah ekspresi dan visual. Misal kita ingin berkata dalam bahasa Indonesia, “Perkenalkan. Nama saya Niva. Saya senang dapat bertemu kamu.” Dalam bahasa isyarat cukup sederhana, kita bisa mengisyaratkan seperti ini, “Perkenalkan-saya-Niva. Senang-bertemu-kamu.”. Lebih sederhana deh pokoknya.

Partner bicara yang fokus

Saat berkomunikasi menggunakan Bisindo, saya memperhatikan bahwa teman Tuli tidak pernah menduakan saya dengan bermain handphone ataupun lainnya. Mereka fokus pada isyarat dan ekspresi saya. Ya kalau disambi yang lain tentu mereka akan kelewatan isyarat saya dan komunikasi menjadi tidak nyambung. Tentu kita harus fokus pada isyarat partner bicara. Kalau pun mereka harus melihat hal lain, mereka akan meminta kita untuk menunggu sebentar, kemudian fokus kembali berkomunikasi dengan kita.

Hal tersebut membantu saya cepat belajar Bisindo. Selain itu, hal ini membuat saya merasa dihargai oleh partner bicara. Kebiasaan tersebut juga saya aplikasikan saat saya berkomunikasi dengan sesama orang dengar, tak hanya teman Tuli. Belajar fokus saat belajar Bisindo membantu saya membiasakan diri tidak bermain handphone saat berbicara dengan orang.

Ekspresif

Berbicara dengan teman Tuli itu sangat menyenangkan, mereka sangat ekspresif. Contoh saja saat mereka sedang menceritakan hal menyenangkan, rasanya saya saya bisa merasakan kesenangan hanya dari wajah mereka. Hal ini tentu membantu saya belajar Bisindo dengan cepat. Dan saya perhatikan, teman-teman Tuli banyak yang jago pantomim juga lho.

Itu tadi beberapa alasan mengapa belajar Bisindo bagi saya tak susah-susah amat. Kesulitannya kadang kalau partner bicara kita berbahasa isyarat terlalu cepat. Tapi kita bisa meminta mereka untuk berisyarat lebih pelan kok. Lebih banyak mudah daripada susahnya. Kunci belajar semua bahasa menurut saya adalah terbiasa. Ya, bisa berbahasa karena terbiasa. Jadi, kalau mau lebih cepat lagi menguasai bahasa isyarat adalah biasakan berkumpul dengan teman Tuli dan mempraktekkan Bisindo.

Ingat ya, belajar Bisindo hanya dari penuturnya, jangan dari orang dengar atau malah dari YouTube. Kalau dari YouTube, sewaktu praktek komunikasi langsung dengan Tuli kamu akan bingung. Nggak percaya? Coba saja. Contoh paling dekat saya sendiri deh. Sudah lancar pas belajar di YouTube, eh sewaktu interaksi langsung kok bingung. Ini juga terjadi dengan beberapa orang dengar yang saya kenal kok. Jadi kemungkinan besar juga akan terjadi kepada kamu, iya kamu.

BACA JUGA Trik Sukses Berjualan di WhatsApp agar Story-mu Nggak Di-skip Orang atau tulisan Nimatul Faizah lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 15 Juni 2020 oleh

Tags: bahasa isyaratbisindo
Nimatul Faizah

Nimatul Faizah

Dipanggil Niva. Hobi log-in di akun instagram @dear.niva.

ArtikelTerkait

Mengenal Audism, Istilah yang Beken karena Insiden Bu Risma Paksa Tuli Bicara terminal mojok

Mengenal Audism, Istilah yang Beken karena Insiden Bu Risma Paksa Tuli Bicara

3 Desember 2021
guru slb pendidikan khusus pendidikan luar biasa sarjana spesialisasi pengalaman disabilitas mojok.co

Lulusan Jurusan Pendidikan Luar Biasa Itu Nggak Selalu Bisa Bahasa Isyarat

25 Juni 2021
6 Alasan Asyiknya Bisa Bahasa Isyarat terminal mojok

6 Alasan Asyiknya Bisa Bahasa Isyarat

3 Desember 2021
Pengalaman Guru yang Nggak Bahasa Isyarat Mengajar Murid Tuli Mojok.co

Pengalaman Guru yang Nggak Bisa Bahasa Isyarat Mengajar Murid Tuli

1 November 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025
Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

1 Desember 2025
Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang Mojok.co

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

5 Desember 2025
Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

1 Desember 2025
3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

4 Desember 2025
Ketika Warga Sleman Dihantui Jalan Rusak dan Trotoar Berbahaya (Unsplash)

Boleh Saja Menata Ulang Pedestrian, tapi Pemerintah Sleman Jangan Lupakan Jalan Rusak dan Trotoar Tidak Layak yang Membahayakan Warganya

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.