Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Terminal Ledeng Bandung: Terminal Multifungsi di Pinggiran Kota Bandung yang Bukan Sekadar Tempat Ngetem Angkot

Ruslan Abdul Munir oleh Ruslan Abdul Munir
12 Juni 2025
A A
Terminal Ledeng: Terminal Multifungsi di Pinggiran Kota Bandung yang Bukan Sekadar Tempat Ngetem Angkot

Terminal Ledeng: Terminal Multifungsi di Pinggiran Kota Bandung yang Bukan Sekadar Tempat Ngetem Angkot (NFarras via Wikimedia Commons)

Share on FacebookShare on Twitter

Kalau kamu pernah tinggal di Bandung bagian utara, apalagi sekitar kampus Universitas Pendidikan Indonesia, pasti tahu Terminal Ledeng Bandung. Sebuah terminal yang tidak terlalu kecil, juga tidak terlalu besar yang terletak di Kelurahan Ledeng, Kecamatan Cidadap, Kota Bandung. Terminal ini mungkin tidak semegah Terminal Leuwi Panjang atau Cicaheum, tapi kalau soal fungsi, Terminal Ledeng jelas nggak kalah. Bahkan terlalu banyak fungsinya sampai kadang bikin saya bingung ini serius terminal atau lapangan serbaguna?

Saya nulis ini bukan sekadar hasil observasi. Saya tinggal dan ngekos persis di belakang Terminal Ledeng selama beberapa tahun. Saking deketnya, kadang suara teriakan sopir, klakson angkot terdengar sangat jelas dari kosan saya. Terminal ini juga menjadi saksi hidup saya dari mulai mahasiswa yang kadang rajin berangkat kuliah pagi-pagi buta pulang petang, hingga lulus dan masih mencari penghidupan di Kota Bandung.

Percaya atau tidak, Terminal Ledeng ini bukan sekadar tempat keluar masuk kendaraan umum seperti angkot dan bus saja. Melainkan sebuah terminal multifungsi yang sepertinya selalu siap sedia jadi solusi semua kebutuhan warga sekitar.

Terminal, tapi pernah jadi lokasi syuting sinetron

Salah satu hal yang bikin saya terkagum-kagum adalah ketika suatu hari saya melihat ada keramaian tak biasa. Rupanya ada kru produksi sinetron yang sedang syuting di Terminal Ledeng. Awalnya saya kira hanya iklan atau konten YouTube saja, tapi setelah intip dan lihat lebih dekat, ternyata benar, sinetron televisi, lebih tepatnya sinetron Preman Pensiun.

Warga sekitar pun ramai berkumpul, sebagian nonton, sebagian nyari peluang bisa berinteraksi dengan para pemain sinetron yang sempat viral itu. Saya sendiri seneng bukan main. Ini artinya Terminal Ledeng punya daya tarik visual. Nggak heran sih, suasana terminal yang semi-urban, ramai tapi tetap sederhana, sangat cocok jadi latar cerita seorang preman yang biasanya memang kehidupannya dekat dengan terminal atau jalanan.

Lapangan serbaguna: dari nobar Persib sampai panggung hiburan acara 17-an

Terminal ini seolah punya kepribadian ganda. Siang hari jadi tempat ngetem angkot dan naik turun penumpang, malam hari bisa berubah jadi tempat nobar atau panggung rakyat. Baru-baru ini ketika Persib main di laga BRI Liga 1, warga sekitar ramai-ramai pasang layar tancap di terminal. Tiba-tiba terminal berubah jadi stadion kecil yang dipenuhi warga menyaksikan pertandingan bola.

Selain itu, Terminal Ledeng juga langganan jadi tempat pelaksanaan acara kelurahan atau RW. Dari mulai panggung hiburan rakyat, acara peringatan hari jadi, hingga kegiatan lomba-lomba tujuh belasan. Karang taruna di Kelurahan Ledeng juga sangat aktif-aktif juga kreatif bisa memanfaatkan terminal jadi tempat kegiatan warga sekitar.

Terminal Ledeng Bandung selalu jadi tempat salat Iduladha 

Ketika momen Iduladha saya jarang sekali pulang kampung, jadi saya selalu melaksanakan salat Iduladha di perantauan dan lokasinya tentu saja di Terminal Ledeng. Karena masjid di sekitar tidak bisa menampung warga yang banyak, maka terminal pun menjadi solusi terbaik untuk melaksanakan salat Iduladha berjamaah. Warga datang membawa sajadah yang sebelumnya juga sudah disiapkan alas berupa semacam terpal oleh panitia. Tak menunggu lama, terminal pun seketika berubah menjadi masjid terbuka.

Baca Juga:

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang di Balik Kota Bandung yang Katanya Romantis 

Kuliah di UIN Bandung: Ekspektasi Mau kayak Dilan 1990 Realitanya Malah Kaya Mad Max Fury Road

Pengalaman itu cukup unik, suasana sangat begitu tenang di pagi hari. Angkot berhenti beroperasi sementara, dan jalanan di sekitar pun terlihat begitu lenggang. Saya merasa sedang berada di sebuah lapangan besar yang biasa digunakan untuk salat Idulfitri, padahal saya cuma berada di tempat biasanya sopir ngetem sambil nunggu penumpang. Kalau momen Idulfitri saya kurang tahu apakah terminal dipakai salat juga atau tidak karena pasti saya pulang kampung.

Terminal Ledeng Bandung,tempat nongkrong mahasiswa dan warung gorengan legendaris

Jangan bayangkan Terminal Ledeng hanya dipenuhi oleh sopir angkot dan pengamen. Saat malam tiba, suasana berubah. Mahasiswa UPI mulai bermunculan, nongkrong di warung-warung sekitar terminal. Ada yang sekadar beli gorengan dan josu (extra joss susu), makan mie telor rebus, ada yang duduk sambil ngobrol ngalor ngidul, bahkan ada yang sambil diskusi tugas kelompok atau bahas proker himpunan.

Warung gorengan di sekitar terminal juga sangat legendaris. Ada satu warung yang selalu ramai, bahkan warung tersebut biasanya bukan 24 jam saking tidak pernah sepinya. Sejak masih kuliah saya juga sering langganan beli gorengan di situ karena selain enak, porsi dan harganya pun masih bersahabat buat anak kos. Kadang saya beli gorengan sambil lihat obrolan para mahasiswa, sopir, tukang parkir dan warga sekitar. Sebuah interaksi sosial yang organik, hangat, dan khas terminal kecil di pinggiran kota.

Tempat berkumpul, tempat pulang

Terminal Ledeng mungkin terlihat biasa dari luar. Tapi bagi saya yang pernah tinggal di sekitarnya sampai saat ini, tempat ini sangat luar biasa. Bukan hanya sebagai tempat logistik dan mobilitas, tapi juga ruang sosial dan budaya. Terminal ini multifungsi secara harfiah dari transportasi, hiburan, ibadah, hingga kehidupan sehari-hari. Terminal Ledeng seolah jadi ruang publik yang sesungguhnya. Tempat bertemunya berbagai kalangan, mulai dari sopir, pedangan, mahasiswa, dan warga lokal. Dan di tengah hiruk pikuk itu saya merasa menjadi bagian dari kehidupan kota yang lebih nyata.

Kalau ada yang bilang ruang publik di kota semakin sempit, mungkin mereka belum pernah lihat Terminal Ledeng. Sebuah terminal kecil yang berhasil menjadi tempat kumpul, tempat pulang, tempat beribadah, bahkan berbagi layar sinetron. Sebuah ruang hidup yang kadang berisik, kadang berantakan, tapi selalu punya cerita dan kehangatan.

Dan di sana juga saya pertama kali bertemu dengan seseorang yang dulu pernah saya cintai begitu dalam, bahkan mungkin sampai sekarang kebaikannya masih saya kenang. Ah, sudahlah kok jadi bahas cinta. Pada intinya bagi saya, Terminal Ledeng bukan hanya tempat transit, tapi bagian dari fase hidup, tempat saya belajar, mengamati, dan jatuh cinta pada kehidupan kecil yang penuh warna.

Penulis: Ruslan Abdul Munir
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Kondisi Terminal Majalaya Bandung Kumuh dan Memprihatinkan, Sebuah Ironi di Tengah Kota Dolar

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 12 Juni 2025 oleh

Tags: Bandungpreman pensiunterminal ledeng
Ruslan Abdul Munir

Ruslan Abdul Munir

Book lover.

ArtikelTerkait

Sisi Gelap Jalan Asia Afrika Bandung yang Katanya Romantis

Sisi Gelap Jalan Asia Afrika Bandung yang Katanya Romantis

5 Januari 2025
M. Iming, Peci Legendaris dari Bandung yang Bikin Kamu Tambah Ganteng (Shutterstock.com)

M. Iming, Peci Legendaris dari Bandung yang Bikin Kamu Tambah Ganteng

24 April 2022
4 Hal yang Bikin Taman Film Bandung Jadi Nggak Nyaman untuk Dikunjungi

4 Hal yang Bikin Taman Film Bandung Jadi Nggak Nyaman untuk Dikunjungi

26 Mei 2024
sinopsis preman pensiun episode 1 musim 1 mojok.co preman pensiun episode 2 preman pensiun episode 3 episode 4 episode 5 episode 8 episode 10 episode 19 kang bahar

Preman Pensiun Episode 9, Musim 1: Kang Mus Jadi Marah-marah Terus

9 Juni 2020
nussa dan rara, Alasan Serial Animasi Nussa Nggak Cocok untuk Tayangan Anak-anak di Televisi Wajah Baru Pemberi Warna Baru di Sinetron Preman Pensiun 4 Preman Pensiun 4: Sinetron Penuh Edukasi untuk Insan Pertelevisian Indonesia Rekomendasi Sinetron untuk Hibur Anies Baswedan Atas Ditundanya Formula E

Pemberi Warna Baru di Sinetron Preman Pensiun 4

26 Mei 2020
Betapa Beruntungnya Mahasiswa ITB. Punya Kampus Estetik dan Adem. Institut Teknologi Bandung Punya Mata Kuliah Olahraga Juga. (Wikimedia Commons)

Sialan! ITB Itu Kampusnya Estetis, Mahasiswa Institut Teknologi Bandung Bikin Iri Banget

1 Agustus 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

2 Desember 2025
Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang (Unsplash)

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

4 Desember 2025
5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

2 Desember 2025
Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

2 Desember 2025
Malang Nyaman untuk Hidup tapi Bikin Sesak Buat Bertahan Hidup (Unsplash)

Ironi Pembangunan Kota Malang: Sukses Meniru Jakarta dalam Transportasi, tapi Gagal Menghindari Banjir

5 Desember 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.