Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Nasib Terminal Dago Bandung yang Berdiri di Atas Tanah Sengketa dan Tidak Berfungsi Sebagaimana Mestinya

Handri Setiadi oleh Handri Setiadi
19 Juni 2024
A A
Nasib Terminal Dago Bandung yang Berdiri di Atas Tanah Sengketa dan Tidak Berfungsi Sebagaimana Mestinya Mojok.co

Nasib Terminal Dago Bandung yang Berdiri di Atas Tanah Sengketa dan Tidak Berfungsi Sebagaimana Mestinya (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Walau nggak digunakan sebagaimana fungsinya, banyak warga bergantung pada lahan Terminal Dago Bandung, itu mengapa perlu dipertahankan.

Kalian yang kerap menghabiskan akhir pekan ke Lembang via Dago pasti tidak asing dengan Terminal Dago. Terminal yang berdiri sejak 1975 itu seolah-olah hidup segan mati tidak mau. Kalau masih mau bertahan, tempat ini sudah nggak berfungsi sebagaimana mestinya. Kalau mau ditutup, banyak warga sebenarnya masih bergantung pada Terminal Dago. 

Sebelum membahasnya lebih jauh, saya beri sedikit gambaran dahulu ya. Terminal Dago Bandung yang terletak di Jalan Dago Elos II menjadi terminal primadona pada zamannya. Di terminal ini berjejeran angkot yang siap mengangkut penumpang ke arah Lembang. Nggak heran kalau tempat ini jadi andalan warga yang tinggal di Bandung Utara. 

Seiring berjalannya waktu, Terminal Dago nggak hanya jadi terminal pemberhentian angkot-angkot. Terminal seluas 500 meter persegi ini perlahan digunakan warga sekitar untuk banyak hal, salah satunya pasar. Walau tidak sesuai fungsi asli, nyatanya kehadiran pasar kaget ini sangat membantu. Semakin ke sini, Terminal Dago banyak dimanfaatkan untuk hal lain seperti Salat Ied, lahan parkir, area sabung ayam, dan masih banyak lagi. 

Terminal yang kini jadi pusat ekonomi warga sekitar

Pasar kaget di Terminal Dago Bandung muncul sekitar 2004. Namanya juga pasar kaget, waktu operasional tidak lama, hanya beberapa jam mulai 2 subuh hingga 9 pagi. Keberadaan pasar kaget ini disambut baik oleh warga karena jadi alternatif Pasar Simpang yang lokasinya cukup jauh dari Dago Utara. 

Pasar kaget itu masih bertahan hingga saat ini. Bahkan, bisa saya bilang, perekonomian sekitar Terminal Dago Bandung bergantung pada pasar ini. Sayangnya, kondisi terminal menjadi kotor setelah pasar selesai beroperasi. Banyak sampah berserakan. 

Sebenarnya, Terminal Dago Bandung kini tidak hanya berfungsi sebagai pasar. Tempat itu seolah jadi lahan serbaguna karena terkadang dimanfaatkan untuk kegiatan-kegiatan lain. Misal, belum lama ini Terminal Dago jadi salah satu Tempat Pemilihan Umum (TPU). Pada kesempatan lain, lahan terminal jadi tempat salat Idul Fitri maupun Idul Adha.

Terminal Dago Bandung yang berdiri di atas tanah sengketa rawan digusur

Walau fungsinya sebagai terminal mulai dipertanyakan, warga masih begitu bergantung pada lahan terminal ini. Itu mengapa tidak sedikit warga yang was-was ketika terminal ini terancam tergusur karena sengketa tanah. 

Baca Juga:

4 Kasta Tertinggi Varian Rasa Brownies Amanda yang Nggak Bikin Kecewa

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang di Balik Kota Bandung yang Katanya Romantis 

Sengketa tanah terjadi antara keluarga Muller dan PT Dago Inti Graha dan warga. Keluarga Muller mengklaim tanah tersebut merupakan milik nenek moyang mereka yang terlebih dahulu memilikinya sejak zaman Belanda. Sengketa yang bergulir sejak 2016 itu mengancam setidaknya 300 kepala keluarga di sana. 

Sudah hampir 8 tahun drama perebutan tanah ini berlangsung. Puncaknya pada 2022 yang lalu, MA memutuskan warga harus meninggalkan tempat tinggal mereka. Tidak terkecuali Terminal Dago Bandung. Padahal terminal ini dimiliki dan dikelola oleh Pemkot Bandung.

Saya berharap Pemkot Bandung mau kembali memperjuangkan lahan tersebut. Selain untuk Terminal Dago, pemkot perlu memperjuangkan hak tinggal lebih dari 300 kepala keluarga di sana. Apalagi, masih ada harapan merebut kembali lahan itu kok. Pengadilan Rakyat menyatakan ada kecacatan atas dokumen yang penggugat atau Trio Muller layangkan. Ya, mudah-mudahan saja Terminal Dago bisa kembali menjadi lahan serbaguna warga. Akan lebih baik lagi kalau Pemkot dan warga mau bareng-bareng turun tangan ikut merawatnya.

Penulis: Handri Setiadi
Editor: Kenia Intan 

BACA JUGA Saya Sarankan Pilih Cimahi Tengah kalau Ingin Menetap di Kota Cimahi. Kecamatan Paling Ideal Dijadikan Tempat Tinggal 

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 19 Juni 2024 oleh

Tags: BandungTerminal DagoTerminal Dago Bandung
Handri Setiadi

Handri Setiadi

Kadang guru, kadang suka baca buku, anggap saja teman baikmu.

ArtikelTerkait

Pertigaan Cidadap Setiabudi, Saksi Betapa Nggak Tertib Pengendara di Kota Bandung Mojok.co

Pertigaan Cidadap Setiabudi, Saksi Betapa Nggak Tertib Pengendara di Kota Bandung

31 Juli 2024
Warga Margaasih Bandung Hanya Butiran Debu Tanpa Kota Cimahi Mojok.co

Warga Margaasih Kabupaten Bandung Hanya Butiran Debu Tanpa Kota Cimahi

21 Juni 2024
Flyover Ciroyom, Jalan Layang Paling Bermasalah di Bandung Saat Ini

Flyover Ciroyom, Jalan Layang Paling Bermasalah di Bandung Saat Ini

29 Juli 2024
4 Restoran di Bandung yang Terkenal Sejak Zaman Kolonial Terminal Mojok

4 Restoran di Bandung yang Terkenal Sejak Zaman Kolonial

21 Januari 2022
Rekomendasi Film Berlatar Kota Bandung, Ternyata Bandung Nggak Kalah Romantis dari Jogja terminal mojok

Kota Bandung Nggak Kalah Romantis dari Jogja, Berikut Rekomendasi Film Berlatar Bandung yang Wajib Ditonton

4 Juni 2021
Orang Bandung Lebih Senang Berwisata ke Ciater, Subang daripada Lembang Mojok.co

Orang Bandung Lebih Senang Berwisata ke Ciater, Subang daripada Lembang

25 Januari 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

26 Desember 2025
Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

24 Desember 2025
Apakah Menjadi Atlet Adalah Investasi Terburuk yang Pernah Ada? (Unsplash)

Apakah Menjadi Atlet Adalah Investasi Terburuk dalam Hidup Saya?

27 Desember 2025
6 Rekomendasi Tontonan Netflix untuk Kamu yang Mager Keluar Rumah Saat Liburan Tahun Baru Mojok.co

6 Rekomendasi Tontonan Netflix untuk Kamu yang Mager Keluar Rumah Saat Liburan Tahun Baru

27 Desember 2025
Nggak Punya QRIS, Nenek Dituduh Nggak Mau Bayar Roti (Unsplash)

Rasanya Sangat Sedih ketika Nenek Saya Dituduh Nggak Mau Bayar Roti Terkenal karena Nggak Bisa Pakai QRIS

21 Desember 2025
Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.