Untuk orang yang kesabarannya setipis tisu murahan, ngantre di ATM itu paling menyebalkan. Lebih menyebalkan lagi ngantre orang transfer ke banyak rekening di banyak ATM. Padahal antrean ini nggak perlu ada kalau manusia mengenal m-banking.
Saya tahu, tidak semua manusia bisa pake m-banking. Pake m-banking dari BCA sekalipun, mereka tetap nggak bisa. Contohnya ya orang-orang sepuh yang telat kenal teknologi. Kalau orang-orang seperti itu ya, wajar banget nggak bisa. Ada pemakluman lah.
Tapi kalau keliatan masih muda, dan transfer banyak rekening di ATM, padahal tahu di belakang banyak yang ngantre, ini nggak bisa dimaklumi sih. Bisanya diajak geger. SERLOK, TAK PARANI!
Nih ya, pemuda berotak fosil, kamu bisa transfer ke banyak rekening sambil rebahan kalau pakai m-banking. Kamu nggak perlu dapat dosa karena bikin orang mangkel harus nunggu ente yang nggak ada peka-pekanya sama sekali.
Terutama untuk pengguna BCA, kalian punya m-banking paling enteng dan mudah sedunia, kok ya nggak dipake?
Teknologi memang bukan buat semua orang, tapi…
Saya setuju kalau teknologi memang bukan untuk semua orang. Memang ada manusia yang ganti wallpaper hape aja bingung. Saya sendiri punya kakak yang hidup di masa kini, tapi pengetahuan teknologi mandek di tahun 2001. Ganti lagu di Winamp nggak bisa, pake Zoom pusing. Ealah.
Tapi misal hal tersebut membuat kalian tidak mau pake m-banking, setidaknya kalian punya rasa nggak enakan lah. Mosok kalian transfer ke banyak rekening tanpa jeda? Ha kasian orang yang ngambil cash sedikit atau keburu-buru dong.
Apalagi jika kalian transfer ke banyak rekening di ATM minimarket. Sumpah, kalian nggak punya rasa malu sih kalau membiarkan orang antre. Minimarketnya jadi keliatan penuh, padahal isinya cuman orang yang mau ambil duit barang seratus-dua ratus. Pekewuh dikit napa sama pegawai minimarket, kalian sedikit banyak ganggu pekerjaan mereka.
Misalkan kalian mau transfer banyak, mending ke ATM yang ada di banknya sekalian. Jelas banyak mesin tersedia. Memang tetep rame, tapi kan mendingan, orang punya opsi. Nggak harus nunggu dapuranmu sing ra reti adab.
M-banking aplikasi yang sederhana, pelajari, pasti bisa
Tapi meskipun saya memahami kalau nggak semua orang bisa pake teknologi, bukan berarti berhenti belajar, sih. Ini tuh udah 2024. Saran saya, mbok ya berusaha dikit untuk memeras sel-sel otak di kepala untuk memahami cara pakai m-banking. Menurutku, selama kalian bukan lansia dan masih bisa mengakses teknologi, harusnya aplikasi macam m-BCA dan sebagainya bisa dipahami. Masak TikTokan lancar, edit CapCut jago, tapi m-BCA raiso nganggo? Kan nggak ketemu tuh nalarnya.
Lagian aplikasi tersebut dibuat untuk memudahkan, bukan untuk bikin ribet. Yaaa meskipun ada m-banking yang bikin ribet (ya, betul, aku lagi ngomongin Livin Mandiri), tapi setidaknya bikin kalian kalau mau transfer atau nerima uang, bisa lah. QRIS juga, kan tetep pake m-banking to.
Ayolah, nggak ada alasan ribet, mumet, dan sebagainya. Harusnya tak ada lagi antre mengular di ATM, karena harusnya nggak (perlu) terjadi. Kuasai teknologi sederhana yang diciptakan untuk membantu kalian. Jangan sampai ketidakmampuan kalian bikin orang-orang jadi menderita.
Tentu saja ini tulisan ditujukan untuk orang-orang yang nggak mau pake m-banking karena ribet dan alasan ora mashok. Untuk orang-orang yang memang ada kondisi khusus ya, jelas ini tulisan bukan buat kalian. Jadi, nggak usah ngamok. Kecuali memang kalian adalah part of the problem, ya beda cerita.
Masak hari gini nggak bisa pake m-banking. Hari gini lho.
Penulis: Rizky Prasetya
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Kengenesan Saya Pakai m-Banking BCA: Semua Serba Cepat, Termasuk dalam Hal Menghabiskan Saldo Saya!
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.