3 Rekomendasi Tempat Bersedih di Jember, Kota yang Katanya Paling Romantis

3 Rekomendasi Tempat Bersedih di Jember, Kota Paling Romantis yang Sering Bikin Nangis

3 Rekomendasi Tempat Bersedih di Jember, Kota yang Katanya Paling Romantis (Unsplash.com)

Sebagai orang Jember, saya kerap mendengar daerah ini dikaitkan dengan julukan kota romantis lantaran banyak destinasi wisatanya yang memanjakan para wisatawan. Apalagi banyak mahasiswa yang memilih kuliah di Kota Seribu Gumuk ini dan meromantisasi daerah ini. Entah ditinjau dari segi apa Jember bisa disebut-sebut sebagai kota romantis.

Padahal menurut saya, ada juga cerita sedih dan sengsara dari orang-orang yang tinggal di sini, lho. Entah itu cerita dari mahasiswa yang diputusin pacarnya, karyawan yang kena PHK perusahaan, mahasiswa yang nggak kelar-kelar kuliahnya, dan bahkan cerita sedih anak kos yang mau makan apa gara-gara uang kiriman tak kunjung dia terima. Jadi, meskipun ada julukan kota paling romantis, isinya ya nggak melulu senang dan hati gembira tok. Ada juga kisah sedih yang bikin nangis di sini.

Kalau kebetulan kamu tengah merasa sedih di Jember dan bingung mencari tempat untuk mengungkapkan kesedihan, saya punya jawabannya. Beberapa tempat berikut cocok untuk jadi tempat menyendiri dan merenung karena menawarkan keindahan alam yang bikin tenang. Simak sampai habis, ya!

Pantai Payangan

Lokasi pertama yang cocok untuk menangis adalah Pantai Payangan. Pantai yang berlokasi di selatan Kabupaten Jember ini punya pepohonan pinus yang rimbun membentang di sepanjang perbukitan sekitar pantai. Cocok banget buat jadi tempat menyalurkan kesedihan dan menangis sesenggukan.

Suasana pantai yang tenang dan pemandangan yang indah bikin nangis jadi lebih nyaman. Berjalan-jalan di tepi pantai atau sekadar duduk di pasir sambil mendengarkan suara ombak bisa membantu menghadirkan ketenangan dalam pikiran. Jangan lupa juga melihat matahari terbenam yang menakjubkan dari pantai ini. Biarkan emosimu dilampiaskan di sini.

Puncak Rembangan

Puncak Rembangan adalah sebuah tempat yang terletak di Kecamatan Arjasa, Kabupaten Jember. Lokasi ini menawarkan pemandangan alam yang menakjubkan dengan udara segar dan hamparan pepohonan yang hijau serta landscape pemandangan Kota Jember dari ketinggian. Di sini, kamu dapat merenung sejenak jika kesedihan mulai melanda.

Beberapa waktu lalu seorang teman saya yang baru saja diputusin pacarnya datang ke sini untuk menumpahkan tangis. Apesnya, alih-alih merasa lega, eh dia malah merasa makin menderita gara-gara bertemu banyak pasangan muda-mudi yang menghabiskan waktu di Puncak Rembangan. Wqwqwq. Salahnya sendiri datang di hari Sabtu alias malam minggu. Jadi, kalau kalian mau ke sini untuk bersedih karena diputusin pacar atau ditolak gebetan, mending jangan pas malam minggu ya, sudah pasti tambah bikin galau. Hehehe.

Alun-alun Jember

Kalau dua lokasi sebelumnya kurang mengena, coba datang ke tempat terakhir yang saya rekomendasikan ini. Meskipun alun-alun biasanya dikaitkan dengan kegembiraan dan kehidupan sosial, Alun-alun Jember bisa jadi tempat yang cocok untuk mengungkapkan perasaan sedih di tengah keramaian, lho.

Di tengah keramaian dan hiruk pikuk kota, Alun-alun Kota Jember menawarkan ruang terbuka yang luas untuk berdiam diri, duduk di bangku taman, atau merenung. Saya biasanya menyalurkan kesedihan dengan menikmati pemandangan sekitar, mendengarkan suara kota yang gemuruh, dan membiarkan pikiran-pikiran sedih mengalir dengan lingkungan sekitar.

Meskipun tempat-tempat di atas saya rekomendasikan sebagai tempat untuk bersedih, yang perlu kalian ingat adalah proses menyampaikan dan merasakan emosi sedih merupakan bagian normal dari kehidupan. Jika perasaan sedih kalian terus berlanjut, saya sarankan untuk menghilangkannya dengan berkeliling kota saja. Tapi, pastikan motor kalian ada bensinnya, ya, biar nggak tambah sedih kalau kehabisan bensin di jalan.

Penulis: Anik Sajawi
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 5 Hal yang Membuat Orang Jember Iri sama Jogja.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version