Mungkin di antara kalian tidak ada yang tahu apa itu Telkomnet Instan karena baru lahir pada 2000-an. Atau kalian masih terlalu kecil pada tahun tersebut. Lantas, kalian belum mengerti bahwa jauh sebelum adanya Indihome dan produk jasa penyedia internet di rumah, saya pernah mengalami mengakses internet dengan menggunakan Telkomnet Instan yang populer digunakan saat itu. Bahkan iklan Telkomnet Instan yang sangat iconic di televisi masih saya ingat sampai sekarang.
“080989 empat kali, Telkomnet Instaaannn,” masih terngiang di kepala saya.
Saat itu, belum banyak pilihan layanan internet. Lantas, banyak sekali rumah-rumah yang memakai Telkomnet Instan meskipun harganya sangat tidak masuk akal. Pada saat itu, yakni pada 2005-an, tarif Telkomnet Instan adalah sebesar Rp10.000 per jamnya. Sedangkan tarif rata-rata warnet saat itu Rp3.000 saja. Telkomnet Instan dipilih karena sangat praktis, yakni cukup bermodalkan sebuah modem dan kabel telepon saja, tinggal colok, dial nomor 080989999, dan langsung terkoneksi.
Saat itu, saya menggunakan internet di rumah setidaknya hanya 1-2 jam sehari. Pasalnya, saya dijatah orang tua saya segitu untuk menghindari pembengkakan biaya internet. Saya hanya menggunakan internet untuk mencari bahan-bahan tugas sekolah maupun bermain Friendster. Saat itu Facebook, Twitter, dan Instagram masih belum ada, dan generasi saya mainnya ya Friendster. Sesekali saya juga membuka beberapa situs-situs dewasa di kala rumah sedang kosong tentu saja.
Perlu kalian ketahui, zaman itu internet belum se-toxic sekarang. Pasalnya, orang buka Friendster bukan buat menghujat tokoh politik maupun agama orang lain. Saat itu, mah, murni cari teman saja. Zaman itu juga belum ada SJW yang membela apa yang ia anggap sebagai kebenaran dengan habis-habisan. Lantaran, belum semua orang memiliki akses internet seperti saat ini.
Namun, semua itu berubah saat saya keranjingan main game online seperti Ragnarok Online, Gundbound, Pangya, sampai Defense of the Ancient (DotA) yang saat itu masih menggunakan engine game Warfract III: The Frozen Throne. Tagihan internet membengkak sampai dua juta rupiah. Tentu saja saya dimarahi habis-habisan oleh orang tua saya. Apa boleh buat, karena saat itu selain sekolah dan kegiatan ekstrakulikuler, benar-benar tidak ada kegiatan apa pun yang bisa saya lakukan di rumah.
Jika kalian berpikir Telkomnet Instan sama lemotnya dengan Indihome yang sering dicaci maki oleh para netizen di Twitter, kalian salah besar. Telkomnet Instan jauh lebih lambat dibandingkan dengan Indihome maupun layanan internet lainnya saat ini. Kecepatannya hanyalah 64 kbps. Untuk mengunduh satu file MP3 sebesar 3 megabyte saja membutuhkan waktu yang sangat lama.
Permasalahan lainnya dari Telkomnet Instan adalah panggilan telepon yang tidak bisa masuk karena kabel telepon yang tadinya dicolokkan pada pesawat telepon, terpaksa dicolokkan ke modem agar dapat terkoneksi internet. Ada kalanya saya harus mencabut kabel telepon dan menyolokkannya ke pesawat telepon untuk keperluan komunikasi dengan orang lain. Banyak juga keluhan dari keluarga maupun teman-teman saya yang tidak bisa menelepon saya karena saya lagi online.
Saat itu, saya hanya bermimpi untuk memiliki koneksi internet yang murah dan stabil. Setidaknya koneksi internet dengan kecepatan download di atas 1 mbps. Ini untuk kebutuhan mengunduh berbagai macam file yang saya inginkan maupun bermain game online dengan stabil. Tentu tanpa harus ribet mencolokkan kabel telepon ke modem dan merelakan pesawat telepon yang tidak bisa digunakan selama online.
Saat ini, impian semua orang yang mengalami era Telkomnet Instan sudah terwujud. Terbukti dari berbagai macam layanan internet yang cukup stabil dan murah dibandingkan Telkomnet Instan lebih dari 15 tahun yang lalu. Meskipun sejumlah layanan internet seperti Indihome maupun Firstmedia sering dikeluhkan orang-orang di Twitter ketika layanan sedang lemot maupun tidak terkoneksi sama sekali.
Lebih liar lagi, bahkan impian kami yang mengalami era Telkomnet Instan tidak saja terwujud dalam bentuk PC atau laptop lagi. Saat ini kami bisa internetan lewat smartphone sambil rebahan segala dan kecepatannya sangatlah cepat. Bahkan saat ini, kita bisa menonton YouTube atau film di Netflix tanpa buffering sama sekali dengan kualitas 1080. Bahkan dengan kualitas 4K UHD, meskipun semakin besar kualitasnya, waktu buffering-nya lebih lambat.
Namun, dibandingkan dengan Telkoment Instan, ya kecepatan internet sekarang sangatlah cepat. Meskipun kecepatan internet Indonesia masih jauh dari Korea Selatan. Bahkan ia masih jauh dibandingkan dengan Singapura sekalipun.
Jadi, kalau saya download Grand Theft Auto V sebesar 60 gigabyte selama lebih dari dua hari dengan bermodalkan WiFi rumah teman saya, saya tidak terlalu mengeluh. Pasalnya, zaman itu saya pernah mengalami men-download satu buah lagu sebesar tiga megabyte saja selama setengah jam. Bahkan satu album bisa seharian saya download saking lemotnya internet 15 tahun yang lalu.
Sumber Gambar: YouTube Kumpulan Iklan 2000 an
BACA JUGA Mengenang Kejayaan Ragnarok Online, Game Online Paling Fenomenal di Indonesia dan tulisan Raden Muhammad Wisnu lainnya.