Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus Pendidikan

Teknik Geodesi: Disamakan dengan Geologi, Dimusuhi Kaum Bumi Datar

Muhammad Iqbal Habiburrohim oleh Muhammad Iqbal Habiburrohim
27 September 2021
A A
Teknik Geodesi_ Disamakan Geologi, Dimusuhi Kaum Bumi Datar terminal mojok
Share on FacebookShare on Twitter

“Kuliah di mana sekarang?” merupakan satu pertanyaan yang sampai sekarang sangat sulit untuk saya jawab. Bukan karena malu atau tidak passion dengan jurusan yang saya tekuni, namun ketika menjawabnya secara langsung dengan menyebutkan “Teknik Geodesi”, pasti akan selalu muncul pertanyaan lanjutan yang selalu sama, “Oh, yang mempelajari batu-batu itu, ya?”. Kalau sudah begitu, biasanya saya cuma iya-iya saja ketimbang harus menjelaskan dari awal apa itu ilmu Geodesi yang nantinya malah membuat pertanyaan-pertanyaan baru.

Memang benar nama Teknik Geodesi bisa dibilang cukup asing di telinga orang awam yang lebih familier dengan jurusan Teknik Geologi. Sebenarnya kedua jurusan ini sama-sama mempelajari bumi, namun agar kalian lebih mudah memahami jurusan ini, saya akan menjelaskannya dengan cara yang paling mudah dimengerti.

Apabila Teknik Geologi mempelajari struktur bagian dalam bumi seperti batuan, mineral, serta struktur fisis dari bumi itu sendiri, Teknik Geodesi justru mempelajari hal sebaliknya. Jurusan Teknik Geodesi lebih fokus pada bagian luar bumi atau dengan kata lain pengukuran di atas permukaan bumi. Oleh karena itu, ilmu Geodesi erat kaitannya dengan pemetaan dan posisi di atas permukaan bumi, entah itu darat, laut, udara, bahkan hingga luar angkasa.

Walau disiplin ilmu yang saya tekuni ini diklaim sebagai salah satu ilmu tertua di dunia, kenyataannya Teknik Geodesi sekarang malah semakin tertutupi jurusan Teknik lainnya seperti Teknik Sipil, Teknik Elektro, atau Teknik Industri. Padahal Teknik Geodesi cukup fleksibel dan bisa berkolaborasi dengan berbagai macam bidang lain. Selain itu, jumlah lulusannya boleh dibilang tidak sebanyak jurusan Teknik lain sehingga masih dibutuhkan banyak tenaga ahli.

“Lha, memang pentingnya jurusan Teknik Geodesi di mana?”

Begini, hampir seluruh bidang membutuhkan data spasial, yaitu data yang berkaitan dengan posisi atau yang berorientasi geografis. Akuisisi data spasial sendiri merupakan salah satu keunggulan Teknik Geodesi.

Pernah dengar pernyataan Pak Jokowi yang ingin melakukan pendataan tanah di seluruh Indonesia? Nah, pemetaan dan pendataan tanah pun jadi salah satu pekerjaan yang bisa ditangani disiplin ilmu ini. Memang saat ini hal tersebut sulit terealiasi karena jumlah sumber daya manusia ahli yang kurang merata dan sulitnya medan di Indonesia yang berbentuk kepulauan.

Atau, kalian sering menggunakan Google Maps untuk urusan navigasi? Lha, GPS yang kalian pakai itu juga memakai konsep ilmu Geodesi, lho! Coba bayangkan bagaimana gadget kalian bisa tahu secara detail bahwasanya pada jarak beberapa meter lagi kalian harus berbelok? Semua itu menggunakan perhitungan matematika tertentu yang akhirnya dituangkan ke dalam algoritma Google Maps itu sendiri.

Baca Juga:

5 Dosa Jurusan Ekonomi yang Bikin Lulusannya Kagok di Dunia Kerja

Realitas Pahit Lulusan Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI), Prodi Laris yang Susah Cari Pekerjaan

“Terus, gimana caranya jarak yang jauh di bumi bisa dihitung? Ada-ada saja!”

Eits, tentu saja bisa, Ferguso! Alasan yang satu ini nampaknya bisa men-trigger kaum bumi datar karena disiplin ilmu kami memodelkan bumi ini dengan bentuk ellipsoid. Kenapa dimodelkan? Ya karena topografi bumi memiliki bentuk yang bermacam-macam mulai dari pegunungan hingga lautan. Oleh karena itu, kita perlu sebuah model yang bisa mempermudah proses perhitungan matematis. Nah, dengan model ellipsoid itulah akhirnya kita bisa menurunkan rumus-rumus tertentu yang bisa mempermudah dalam memperkirakan jarak terdekat bahkan posisi suatu titik di belahan bumi mana pun.

Kemudian, bentuk bumi ellipsoid tersebut perlu diubah ke bentuk datar—dengan kata lain diproyeksikan menjadi peta yang selama ini kita lihat—agar kita sebagai manusia bisa lebih mudah dalam membaca informasi tersebut. Ingat ya, bumi dimodelkan terlebih dahulu baru diproyeksikan menjadi peta berbentuk datar, bukan datar dari sananya! Jadi, bisa dibilang disiplin ilmu ini adalah musuh alami kaum bumi datar karena pekerjaan kami ya melakukan perhitungan distorsi lengkungan bumi, masa disuruh percaya bentuk bumi yang lempeng begitu saja?

“Masih nggak ngerti deh ilmu ini penting di mananya?”

Kalian pasti tahu konflik Laut Natuna, kan? Ahli hukum sudah pasti hafal dan paham di luar kepala mereka isi dari UNCLOS yang mengatur permasalahan di lautan itu. Jarak laut teritorial, landas kontinen, hingga ZEE menjadi santapan sehari-hari mereka. Namun, yang menjadi permasalahan adalah apakah ahli hukum paham bagaimana penggambaran wilayah dan jarak batas di lautan tersebut menjadi seperti apa? Nah, di sinilah peran Teknik Geodesi dibutuhkan di mana kami lebih mengerti mengenai informasi spasial khususnya posisi batas yang pas untuk permasalahan semacam ini.

Atau permasalahan yang muncul di kehidupan sehari-hari, yaitu sengketa tanah. Mungkin dalam akta tanah sudah tertera dengan jelas batas dan luas tanah milik A dan B. Akan tetapi, besarnya luas atau jarak batas antartanah tersebut memerlukan pengukuran yang sesuai dengan standar tertentu. Nah, di situlah peran ilmu Geodesi kembali terlihat di mana kami yang bisa memvisualisasikan dengan jelas di mana sih batas tanah milik A atau batas tanah milik B.

Bagaimana? Sudah ada sedikit gambaran kan mengenai Teknik Geodesi? Besok-besok kalau ketemu saya di jalan pastinya sudah tidak perlu tanya-tanya lagi kan saya dari jurusan mana? Apalagi masih basa-basi bilang jurusan ini berhubungan dengan batuan dan mineral bumi. Kalau masih gitu, rene-rene tak tapuk!

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 27 September 2021 oleh

Tags: jurusan kuliahstereotipTeknik Geodesi
Muhammad Iqbal Habiburrohim

Muhammad Iqbal Habiburrohim

Mahasiswa biasa yang ingin mencurahkan keresahan

ArtikelTerkait

Saya Menyesal Memilih Jurusan Kuliah yang Baru Buka: Mudah Masuknya, Susah Lulusnya! Mojok.co

Menyesal Memilih Jurusan Kuliah Baru Buka: Mudah Masuknya, Susah Lulusnya!

17 Januari 2024
6 Stereotipe Papua yang Benar-benar Keliru

6 Stereotipe Papua yang Benar-benar Keliru

7 Agustus 2022
Starter Pack Petani Tambak Sebelum Memanen Ikan Tengah Malam

Prodi Budidaya Perairan Itu Budidaya Ikan, Bukan Air

5 Mei 2020
Sisi Lain dari Orang Sunda yang Murah Senyum Mojok.co

Sisi Lain dari Orang Sunda yang Murah Senyum 

14 November 2023
7 Dosa Mahasiswa Jurusan Akuntansi yang Sering Disembunyikan

7 Dosa Mahasiswa Jurusan Akuntansi yang Sering Disembunyikan

29 September 2025
stereotip anak laut pantai sijile baluran mojok

3 Stereotip Anak Laut yang Nggak Berlaku buat Saya yang Tinggal Dekat Laut

24 Agustus 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Panduan Membeli Toyota Vios Bekas: Ini Ciri-Ciri Vios Bekas Taxi yang Wajib Diketahui!

18 Desember 2025
Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

16 Desember 2025
Niat Hati Beli Mobil Honda Civic Genio buat Nostalgia, Malah Berujung Sengsara

Kenangan Civic Genio 1992, Mobil Pertama yang Datang di Waktu Tepat, Pergi di Waktu Sulit

15 Desember 2025
Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

15 Desember 2025
Mio Soul GT Motor Yamaha yang Irit, Murah, dan Timeless (Unsplash) yamaha mx king, jupiter mx 135 yamaha vega zr yamaha byson yamaha soul

Yamaha Soul Karbu 113 cc: Harga Seken 3 Jutaan, tapi Konsumsi BBM Bikin Nyesek

17 Desember 2025
Dosen Bukan Dewa, tapi Cuma di Indonesia Mereka Disembah

4 Hal yang Perlu Kalian Ketahui Sebelum Bercita-cita Menjadi Dosen (dan Menyesal)

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Membandingkan Warteg di Singapura, Negara Tersehat di Dunia, dengan Indonesia: Perbedaan Kualitasnya Bagai Langit dan Bumi
  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.