Meski rating IMDb-nya cuma 4.9/10, Tayuan tetap saya nobatkan jadi film semi Filipina terbaik tahun ini!
Kalau membahas film semi, maka nggak bisa didebat bahwa film-film Asia adalah juaranya. Dari sekian banyaknya film semi Asia yang bermunculan tahun ini, harus saya bilang bahwa Tayuan asal Filipina, adalah juaranya.
Kalau tahun lalu, Selina’s Gold yang harus dinobatkan sebagai film semi terbaik karena alur ceritanya yang tragis, maka tahun ini film Tayuan dengan pendekatan alur cerita yang sangat berbeda, adalah juaranya. Alasan pertama saya tertarik dengan film ini adalah karena pemeran utama wanita di film Tayuan adalah Angeli Khang, yang merupakan pemeran utama wanita juga di film Selina’s Gold.
Daftar Isi
Alur cerita Tayuan
Film semi Filipina satu ini menceritakan wanita karier bernama Ella. Setelah diselingkuhi pacarnya semasa SMA, Ella jadi nggak percaya lagi dengan hubungan asmara. Makanya dia tumbuh menjadi wanita yang hanya ingin bersenang-senang dengan setiap lelaki yang dia temui.
Ella memiliki prinsip untuk nggak memberikan informasi pribadi ke setiap laki-laki yang dia ajak bersenang-senang. Selain itu, setiap lelaki juga hanya akan berhubungan semalam dengannya. Nggak ada repeat order.
Perjalanan liarnya membuat Ella semakin mati rasa dan nggak menikmati hubungan seks. Sampai akhirnya, sohib satu-satunya Ella, Mags, menyarankan agar Ella sesekali mencoba berhubungan seks di tempat publik biar deg-degan. Ide tersebut jelas nggak mau dilakukan. Soalnya dulu waktu SMA, Ella dan pacarnya pernah kepergok lagi mesum di sekolah.
Sampai akhirnya, sewaktu mobil Ella ada di bengkel, dia terpaksa naik bus kota buat berangkat kerja. Di bus itulah dia kepincut kondektur yang gagah perkasa bernama Rico. Di tengah padatnya penumpang, Ella justru terangsang dengan Rico dan mulai beraksi menggoda si kondektur bus. Untuk pertama kalinya setelah sekian lama, Ella merasakan orgasme tanpa berhubungan badan.
Dalam adegan selanjutnya di film Tayuan, Ella terus menemui Rico di bus kota. Mereka juga semakin intim melakukan kegiatan mesum di tengah padatnya penumpang bus. Meski begitu, hubungan keduanya hanya berlangsung di dalam bus.
Di sisi lain, Rico ternyata sudah punya anak. Dia tinggal bersama Bing, pasangan yang belum dia nikahi karena nggak punya biaya, dan anak perempuannya. Kehidupan mereka sangat menderita. Bing selalu marah dan nggak menghargai kerja keras Rico. Bing juga kerap bilang menyesal karena pernah menjalin hubungan dengan Rico, sehingga mereka berdua merelakan masa muda yang penuh impian.
Perselingkuhan dalam perselingkuhan
Alur film Tayuan mungkin terasa standar, akan tetapi karena itulah saya menyukainya. Cerita film semi Filipina satu ini terlalu nyata, terlebih jika melihat dari sudut pandang Rico, terlepas dari adegan-adegan intim di dalamnya.
Problematika kehidupan Rico saya rasa relate dengan banyak keluarga di negara mana pun. Situasi rumah yang tak nyaman, godaan dari wanita lain, dan potensi perselingkuhan sebagai pelampiasan, semua itu sangat sering terjadi.
Bukan berarti saya menolerir perselingkuhan, ya. Di mana pun, perselingkuhan itu salah. Makanya saat menonton film semi Filipina ini dan mengetahui Rico sudah punya anak, saya langsung khawatir. Memangnya bisa bersimpati terhadap karakter utama yang jelas melakukan perbuatan salah? Biasanya karakter utama adalah sosok yang menjadi korban perselingkuhan, kan?
Di sisi lain, sulit juga rasanya bersimpati kepada Ella, yang jelas-jelas tahu bahwa Rico sudah punya anak, tetapi masih ingin melanjutkan hubungan nakal mereka. Sampai akhirnya, tanpa membenarkan kelakuan-kelakuan mereka, saya merasa bahwa Tayuan hanya menunjukkan kepada penonton bahwa kejadian dalam film ini adalah cerminan kehidupan nyata.
Beberapa penonton mungkin akan memaklumi perselingkuhan Rico karena ternyata Bing juga diam-diam selingkuh. Meski begitu, apa iya bisa menyimpulkan sesederhana itu? Bukankah sebelum tahu kalau Bing selingkuh, Rico sudah selingkuh? Beda cerita kalau Rico tahu Bing selingkuh dan memutuskan untuk selingkuh juga.
Meski sekali lagi, rasanya itu bukanlah hal benar. Soalnya, hanya karena seseorang disakiti, bukan berarti dia berhak menyakiti orang lain. Atau sesimpel, hanya karena kamu kemalingan HP, bukan berarti kamu boleh maling HP.
Banyak film semi yang lebih hot, tapi ceritanya nggak realistis
Tayuan memang bukan yang film semi Filipina yang paling hot. Adegan mesumnya juga nggak terlalu banyak. Ceritanya juga nggak terlalu rumit. Tapi, alasan saya mengatakan film ini adalah film semi terbaik tahun ini karena film ini yang paling mungkin terjadi di kehidupan nyata.
Film dengan alur rumit dan menguras emosi memang menarik untuk ditonton, tapi rasanya hampir mustahil kalau terealisasi di dunia nyata. Makanya meski film semi Filipina satu ini hanya dapat skor 4.9/10 di IMDb, saya tetap menobatkannya menjadi film semi terbaik tahun ini.
Penulis: Riyanto
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA 10 Film Semi Terbaik di Netflix yang Nggak Cuma Jual Adegan Seks.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.