Pemerintah Kabupaten Bekasi harusnya lebih serius mengurus Tambun biar nggak jadi daerah yang problematik.
Beberapa waktu lalu, di Terminal Mojok, saya pernah menulis tentang desa terbaik di Kabupaten Bekasi. Desa tersebut adalah Telagamurni. Alasan utama menjadikan Telagamurni sebagai desa terbaik bukan karena merupakan kampung halaman saya sendiri. Melainkan fasilitas di desanya cukup lengkap untuk ukuran Kabupaten Bekasi.
Pada kesempatan kali ini, saya mau membahas daerah di Kabupaten Bekasi yang perlu perhatian ekstra pemerintah. Khususnya, pemerintah daerah setempat. Nama daerah di Kabupaten Bekasi yang saya maksud adalah Tambun. Buat orang Jabodetabek, nama Tambun sepertinya sudah tak asing lagi.
Di Tambun Bekasi kerap terjadi berbagai peristiwa yang bikin saya tertegun. Beragam peristiwa tersebut harus segera ditangani pemerintah, tidak bisa tidak. Biar nggak menebak-nebak, saya akan beberkan beberapa kasus di Tambun yang bisa membuat orang tertegun.
Daftar Isi
Peristiwa intoleran mencederai nama Tambun Bekasi
Di Tambun Kabupaten Bekasi kadang terjadi peristiwa intoleran. Sejak masih berseragam putih abu-abu saja saya kerap mendengar peristiwa intoleran di sini. Salah satu kejadiannya terjadi pada tahun 2012, saat itu ibadah salah satu gereja diganggu oleh sekelompok orang intoleran.
Kejadian serupa kembali terjadi tahun lalu. Kabarnya, ada ketua RT yang mengusik ibadah jemaat gereja. Kejadian ini cukup viral lantaran videonya tersebar di internet.
Karena kejadiannya berulang, pihak Pemkab Bekasi perlu ambil peran supaya kejadian serupa nggak terulang. Kasihan kan saudara-saudara kita lainnya, mau ibadah saja susah.
Terkenal karena tawuran
Kalau di DKI ada Jakarta Timur yang dikenal sebagai kota tawuran, di Kabupaten Bekasi ada Tambun yang juga nggak kalah ramai kabar soal tawurannya. Terutama tawuran antar kelompok pelajar.
Untuk jejak digital tawuran di Tambun Bekasi nggak perlu susah-susah mencarinya. Bulan lalu juga ada video pelajar tawuran di daerah ini. Parahnya, lokasi tawurannya di dalam kompleks perumahan elite yang seharusnya sudah dijaga ketat oleh pihak keamanan.
Sebenarnya Pemkab Bekasi harus cepat menuntaskan permasalahan ini. Pasalnya, tawuran di Tambun bukan hanya meresahkan masyarakat saja. Tawuran di Tambun Bekasi juga memakan korban jiwa. Masa harus nunggu semakin banyak korban jiwa baru bertindak?
Kasus bullying yang sadis
Kasus bullying terjadi di mana-mana. Celakanya, salah satu tempat yang paling sering terjadi kasus bullying adalah sekolah. Ya, sekolah yang seharusnya menjadi tempat paling nyaman dan aman bagi siswa untuk belajar malah jadi neraka bagi sebagian siswa yang dibully.
Kasus pembullyan pun terjadi di Tambun. Namun kasus pembullyan di Tambun ini tingkatnya sadis banget. Korban bullying sampai meninggal dunia. Bahkan sebelum meninggal, kaki korban bullying sampai harus diamputasi. Lebih gawatnya lagi, pelaku dan korban bullying ini masih SD, lho.
Akan tetapi masih ada lagi bagian terburuk dari kasus ini. Bagian tersebut adalah tanggapan pihak sekolah. Salah satu guru SD di sana bilang bahwa pelaku bullying hanya bercanda semata. Kayaknya setan pun salim kalau ketemu guru SD tersebut.
Kasus bullying ini bukan hanya luar biasa parah. Kasus ini juga menjadi sorotan publik. Makanya pemerintah harus hadir untuk mencegah kasus serupa terulang kembali. Serta, sebaiknya, segera memecat tenaga pendidik yang punya logika gila macam guru SD tersebut.
Banjir
Sama halnya dengan Jakarta, momok Tambun Bekasi setiap tahunnya adalah banjir. Banyak sudut di Tambun yang sangat rawan banjir. Bagi orang Tambun, banjir itu kayak koran zaman dulu, sudah menjadi langganan.
Saya tau persis Tambun sering banjir karena om saya menjadi salah satu korbannya. Om saya rumahnya terletak pada salah satu perumahan di Tambun Kabupaten Bekasi. Hampir setiap tahun, om saya dan keluarganya ngungsi ke rumah orang tua. Gara-gara banjir yang menimpa rumahnya.
Anehnya, pemerintah seolah melakukan pembiaran. Sebab, masalah banjir ini tak pernah benar-benar selesai. Belum ada solusi jitu dari pemerintah untuk menyelesaikan masalah banjir di sini.
Tambun Bekasi tempat balap liar tumbuh subur
Tawuran bukan satu-satunya kenakalan remaja yang sering terjadi di Tambun. Selain tawuran, masih ada kenakalan remaja lain, yaitu balap liar. Jalanan di Tambun Kabupaten Bekasi ini kerap menjadi trek balap liar para remaja.
Memang sejak saya SMA, daerah ini terkenal menjadi tempat balap liar. Jalan Hasanudin, salah satu jalan yang kerap jadi trek balap liar. Bahkan di Jalan Hasanudin, balap liar sampai menutup jalan. Gokil nggak tuh, Gaes?
Saya memiliki angan-angan balap liar hilang dari Tambun. Tapi, bukan dengan pelarangan dan kekerasan. Melainkan memberikan wadah dan tempat yang tepat bagi anak muda Tambun untuk menyalurkan hobi balapannya.
Begitu sekiranya berbagai kejadian di Tambun Bekasi yang membuat saya tertegun. Tulisan ini menjadi pesan bagi Pemkab Bekasi untuk lebih serius mengurus Tambun. Jangan sampai daerah ini menjadi daerah salah urus oleh pemerintah.
Penulis: Ahmad Arief Widodo
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Panduan Memperkenalkan Kabupaten Bekasi ke Orang Awam Tanpa Perlu Fafifu.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.