Sebelumnya saya pernah menulis artikel mengenai Taman Monju Bandung di Terminal Mojok. Taman yang baru direvitalisasi akhir tahun 2023 tersebut memang hingga saat ini sering dikunjungi warga hingga membludak. Karena memang tempatnya dibuat menjadi lebih luas, lebih menarik, dan tentu saja banyak fasilitas yang jarang ditemui di tempat-tempat gratis lainnya di Kota Bandung.
Sejujurnya beberapa kali datang ke taman ini saya merasakan bahwa beberapa fasilitas di sini terbaik untuk ukuran taman gratis di Kota Bandung. Selain dulunya terkenal karena pasar tumpahnya yang dapat dijumpai tiap Minggu, kini perlahan Taman Monju dikenal juga sebagai taman untuk mengajak keluarga tamasya. Ada tempat bermain bagi anak-anak, amphitheater, dan spot duduk dari karpet rumput sintetis menambah kenyamanan bersantai di sini.
Sayangnya, taman kota yang saat ini tengah digandrungi warga Bandung malah tak dimanfaatkan sebagaimana mestinya. Terakhir berkunjung ke sana, saya mendapati beberapa fasilitas yang tak berfungsi. Misalnya, karpet Teletubbies yang sobek, alat permainan yang sudah rusak, dll. Hal ini membuktikan bahwa warga Bandung belum siap dengan fasilitas gratis di Taman Monju.
Daftar Isi
Membludaknya pengunjung tak sepadan dengan fasilitas yang ada di Taman Monju Bandung
Taman Monju Bandung dibagi menjadi beberapa bagian. Di setiap bagian memang sudah dilengkapi dengan fasilitas sesuai tema. Misalnya, di bagian mini playground ada fasilitas permainan dan olahraga yang bisa dipakai anak-anak. Di sebelahnya ada tempat rekreasi keluarga dengan kehadiran bukit Teletubbies dan rumput sintetisnya. Setelah itu ada amphitheater juga buat para remaja yang hendak berkegiatan.
Akan tetapi dengan jumlah pengunjung yang selalu membludak, fasilitas yang ada jadi tak sebanding. Akhirnya, fasilitas-fasilitas di taman ini jadi bahan rebutan warga sehingga jadi cepat rusak.
Banyak area ilegal yang dijadikan tempat parkir liar
Ini yang paling menyebalkan ketika berada di Kota Bandung. Di mana ada taman gratis, di situ pasti ada parkir liar. Beberapa lahan kosong sekitaran Taman Monju Bandung dimanfaatkan sebagai lahan parkir ilegal oleh beberapa oknum. Hal ini cukup menyebalkan karena tarif parkir yang dipatok terlalu mahal untuk ukuran parkir motor.
Karena gratis, orang-orang jadi seenaknya
Akses berkunjung ke Taman Monju yang gratis ini ternyata tak terlalu baik. Lantaran gratis, pengamanan di taman jadi tak terlalu diperhatikan. Walaupun sebetulnya sudah ada pihak keamanan, nyatanya kurang efektif untuk menertibkan pengunjung di dalam taman.
Karena aksesnya yang gratis pula menjadikan beberapa warga tampak seenaknya. Ada yang menggunakan fasilitas bermain terlalu berlebihan, orang dewasa yang malah menggunakan fasilitas bermain anak, sampai beberapa kali terlihat anak kecil yang memukul-mukul alat olahraga karena tak tahu cara memakainya. Gratis sih, tapi jadinya miris karena tak dijaga sebagaimana mestinya.
Orang tua yang tidak menegur anaknya ketika merusak fasilitas di Taman Monju Bandung
Biasanya yang tampak selalu berkunjung ke Taman Monju ini adalah keluarga sederhana. Kebanyakan orang tua membawa satu hingga dua anaknya. Sayangnya, beberapa kali saya melihat ada satu dua anak yang merusak fasilitas bermain yang disediakan, entah iseng atau karena memang tidak tahu cara menggunakannya.
Sebagai orang tua, seharusnya kita bisa memantau anak sekaligus memberi tahu agar tidak sembarangan merusak fasilitas umum. Jangan mentang-mentang masuknya gratis, kita jadi membiarkan anak bebas berbuat apa pun. Biasanya kalau orang tua seperti ini ditegur akan membalas, “Halah, biarin aja. Namanya juga anak kecil.” Ya justru karena masih kecil itulah anak perlu diarahkan agar bisa bertingkah laku baik di tengah masyarakat.
Kalau memang kelakuan warga Bandung masih seperti ini, sebaiknya Taman Monju Bandung dikenai tiket masuk saja. Tiket masuknya bisa dipakai untuk perawatan fasilitas yang ada di sana. Tapi, masa iya mau jadi berbayar, nih?
Penulis: Handri Setiadi
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Taman Monju Bandung Sudah Direvitalisasi, tapi Masih Banyak yang Harus Diperbaiki.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.