Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Taman Krucuk Cirebon Lebih Cocok Disebut Kuburan ketimbang Taman

Muhamad Riski Syarifudin oleh Muhamad Riski Syarifudin
7 Oktober 2025
A A
Taman Krucuk Cirebon Lebih Cocok Disebut Kuburan ketimbang Taman

Taman Krucuk Cirebon Lebih Cocok Disebut Kuburan ketimbang Taman (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Saat lelah bekerja, bersantai sejenak menjadi pilihan terbaik. Misalnya dengan duduk di taman kota ditemani rokok dan kopi. Melihat hamparan hijau rumput taman yang memanjakan mata sungguh keindahan yang tak terkira. Akan tetapi ekspektasi itu sebaiknya kamu kubur dalam-dalam kalau berkunjung ke Taman Krucuk Cirebon.

Alih-alih menenangkan pikiran dari penat, saat datang ke taman tersebut kepala justru jadi cenat-cenut. Bau sampah dan pesing bercampur di sana menjadi satu dari sekian alasan mengapa Taman Krucuk Cirebon tak kunjung didatangi orang. Padahal secara geografis, taman ini terletak di tengah kota, persis disamping Gedung Negara, salah satu gedung bersejarah tempat para pejabat Belanda berunding mendapatkan rempah-rempah.

Secara desain dan bentuk, sebetulnya Taman Krucuk tak buruk-buruk amat. Desainnya seperti Colosseum berbentuk huruf c yang menghadap timur. Cocok untuk pertunjukan budaya dan ajang interaksi komunitas daerah.

Bertahun-tahun Taman Krucuk terbengkalai. Ia seperti luka yang dibiarkan membusuk. Tidak diberi obat karena yang berwenang sama sekali tak peduli.

Wewenang ada di pemprov, bukan pemkot 

Melihat betapa tak terawatnya Taman Krucuk Cirebon, awalnya saya langsung memaki pemerintah kota yang tak becus mengelolanya. Tetapi setelah saya selidiki, ternyata sejak tahun 2017 sampai saat ini, taman ini dikelola oleh pemprov.

Perpindahan kewenangan ini diinisiasi oleh pemprov sendiri. Ironisnya, setelah diambil alih, mereka seolah tak bertanggung jawab dalam mengelola fasilitas publik tersebut.

Pemkot Cirebon sebetulnya sudah mengajukan permohonan agar kewenangan kembali kepada mereka. Namun hingga kini permintaan tersebut belum disetujui,

Inisiatif pernah diambil oleh Pemkot Cirebon dengan membersihkan Taman Krucuk dibantu warga sekitar. Namun hal baik tersebut hanya dilakukan beberapa tahun sekali tanpa makna mendalam.

Baca Juga:

3 Pengalaman yang Bikin Saya Kapok Mengunjungi Taman Harmoni Surabaya

Pungli di Makam Sunan Gunung Jati Cirebon Adalah Bentuk Kebobrokan Pemerintah Daerah

Taman Krucuk Cirebon tidak dirawat dengan baik

Pernah suatu waktu, saya duduk di pinggir taman. Kebetulan ada tukang kopi keliling lewat. Saya memesan kopi dan duduk di sana. Hidung saya langsung mencium aroma tak sedap. Ada dua bau yang terdeteksi hidung, yakni bau pesing dan bau sampah.

Entah siapa orang “cerdas” yang mengizinkan tempat pembuangan sampah berada tepat di samping pintu masuk taman. Beberapa kali saya juga melihat sopir angkot dan elf berhenti, lalu buang air kecil di tembok taman. Sungguh pemandangan yang memilukan sekaligus memalukan.

Selain itu penerangan yang tersedia di Taman Krucuk Cirebon juga minim. Hanya dibantu oleh cahaya lampu dari kantor BTN. Jika bank sudah tutup, taman akan terlihat gelap gulita. Niat hati ingin nongkrong di taman, justru dianggap mesum oleh orang-orang.

Rumput liar tumbuh panjang dan tak pernah dibersihkan, membuat taman ini kian terlihat suram. Kursi dan tembok dipenuhi coretan vandalisme. Bahkan ada gambar kelamin yang menghiasi taman. Sungguh kenyataan tragis, miris, dan absurd.

Andai dikelola dengan benar

Kota Cirebon hampir tak memilki taman yang cocok untuk sekedar nyantai dan kumpul dengan teman. Paling bagus cuma ada Alun-Alun Kejaksan dengan pengamen yang hilir-mudik tak karuan.

Andai Taman Krucuk Cirebon dikelola dengan baik, saya yakin tempat ini berpotensi membangkitkan seni dan budaya. Visualnya yang membentuk colosseum sangat cocok dijadikan tempat berkesenian seperti tari topeng, sintren, dan pagelaran wayang. Atau mungkin seni modern seperti standup comedy, festival musik, dan acara kumpul komunitas.

Selain sebagai wadah kreativitas, pengelolaan yang baik juga tentunya akan membuat ekonomi daerah berputar. Kalau pengunjung ramai, tentu akan banyak pedagang yang mangkal mencari penghasilan. Ekonomi menjadi lebih baik hanya dengan keputusan kecil.

Sebagai warga Cirebon, saya berharap agar pemerintah daerah serius mengelola Taman Krucuk. Melakukan perawatan rutin dan menambah fasilitas pendukung di taman ini seperti taman, kursi, lampu, hingga CCTV bila perlu. Tempat pembuangan sampah di samping taman juga harus dipindah karena mengganggu. Promosi juga perlu dilakukan supaya wajah taman yang suram bisa kembali berseri. Misalnya dengan mengadakan semacam festival kecil-kecilan.

Masyarakat juga perlu menumbuhkan kesadaran untuk menjaga fasilitas publik. Karena Taman Krucuk Cirebon adalah tanggung jawab bersama. Jangan sampai nanti kondisi taman sudah bagus, justru kembali terjadi vandalisme dan sampah yang kembali bertebaran dimana-mana.

Penulis: Muhamad Riski Syarifudin
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Pungli di Makam Sunan Gunung Jati Cirebon Adalah Bentuk Kebobrokan Pemerintah Daerah

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 7 Oktober 2025 oleh

Tags: cirebonkota cirebontaman kotaTaman KrucukTaman Krucuk Cirebonwisata cirebon
Muhamad Riski Syarifudin

Muhamad Riski Syarifudin

Mahasiswa UIN yang tidak islami, penggemar one piece

ArtikelTerkait

Taman Monju Bandung Sudah Direvitalisasi, tapi Masih Banyak yang Harus Diperbaiki

Taman Monju Bandung Sudah Direvitalisasi, tapi Masih Banyak yang Harus Diperbaiki

5 Juni 2024
Rekomendasi 11 Takjil Khas Cirebon yang Wajib Dicicipi di Bulan Ramadan

Rekomendasi 11 Takjil Khas Cirebon yang Wajib Dicicipi di Bulan Ramadan

26 Maret 2023
9 Kuliner Cirebon yang Layak Dikenal Lebih Luas selain Empal Gentong dan Nasi Jamblang Mojok.co

Privilege Jadi Orang Cirebon yang Tidak Dimiliki Daerah Lain, Bisa Jadi Bunglon!

16 September 2025
Jalur Pantura Indramayu, Jalur Penghubung Jakarta dan Cirebon yang Penuh Tantangan dan Segudang Masalah

Jalur Pantura Indramayu, Jalur Penghubung Jakarta dan Cirebon yang Penuh Tantangan dan Segudang Masalah

20 Mei 2024
Taman Secawan Depok: Dibangun dengan Anggaran Miliaran tapi Fasilitasnya Murahan, Nggak kayak Taman pula!

Taman Secawan Depok: Dibangun dengan Anggaran Miliaran tapi Fasilitasnya Murahan, Nggak kayak Taman pula!

6 Agustus 2024
Banyaknya Fasilitas yang Rusak di Taman Monju Bukti Warga Bandung Belum Siap dengan Fasilitas Gratis

Banyaknya Fasilitas yang Rusak di Taman Monju Bukti Warga Bandung Belum Siap dengan Fasilitas Gratis

20 Agustus 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

19 Desember 2025
UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

15 Desember 2025
Solo Gerus Mental, Sragen Memberi Ketenangan bagi Mahasiswa (Unsplash)

Pengalaman Saya Kuliah di Solo yang Bikin Bingung dan Menyiksa Mental “Anak Rantau” dari Sragen

13 Desember 2025
Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

16 Desember 2025
Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

19 Desember 2025
Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang, Tempat Terbaik bagi Saya Menghilangkan Kesedihan

4 Aturan Tak Tertulis agar Liburan di Lumajang Menjadi Bahagia

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.