Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup

Tak Perlu Menghujat Orang yang Utang untuk Kebutuhan Anak

Rizky Prasetya oleh Rizky Prasetya
3 November 2022
A A
Tak Perlu Menghujat Orang yang Utang untuk Kebutuhan Anak

Tak Perlu Menghujat Orang yang Utang untuk Kebutuhan Anak (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Dalam pertemanan, ada tiga hal yang kerap jadi pemantik konflik. Pertama, merebut/nggodain pacar teman. Kedua, nyolong korek teman. Ketiga, dan yang paling sering ditemui, adalah utang. Kalau Anda suka nggodain pacar temen, seneng nyolong korek, plus tukang ngutang, kerak neraka adalah tempat yang tepat untuk Anda.

Tak berlebihan kalau utang kerap jadi pemantik konflik, sebab perkara ini memang bikin hubungan jadi kompleks. Apalagi orang Indonesia terkenal nggak enakan. Punya temen yang tukang ngutang bikin hidup kita sengsara. Dan biasanya, kemampuan mereka meminjam uang lebih hebat ketimbang kemampuan kita menagih uang tersebut. Pedih.

Tak pelak, konflik yang muncul gara-gara perkara pinjam uang ini bikin banyak orang punya penilaian buruk ketika ada orang yang meminjam uang. Padahal, terkadang, beberapa orang pinjem uang karena memang tak punya lagi jalan keluar. Bisa jadi, orang tersebut ngutang untuk pertama kali. Orang-orang problematik memang kerap bikin susah orang lain yang nggak tau apa-apa.

Tapi, dalam artikel ini, saya mau berbicara tentang perkara utang yang lebih spesifik, yaitu orang yang utang untuk kebutuhan anak, seperti beli susu, popok, dan sebagainya. Saya kerap menemui makian-makian untuk orang seperti itu di media sosial. Orang-orang yang ngutang demi kebutuhan anak, biasanya dianggap orang yang tak tahu diri. Tak kuat finansial, tapi nekat punya anak.

Menurut saya, anggapan tersebut selain nggak berdasar, juga jahatnya minta ampun.

Benar, ada orang tua yang problematik. Ada yang lebih memilih menghabiskan uangnya untuk judi ketimbang memenuhi kebutuhan rumah tangga. Ada yang lebih memilih beli barang-barang ketimbang memenuhi susu anak. Tapi, persentase orang tua brengsek dengan yang baik-baik saja seberapa banyak sih?

Pandemi kemarin mengajarkan kita bahwa kapan saja, finansial kita bisa ambruk. Yang bergaji dua digit bisa tiba-tiba kehilangan pekerjaan. Perusahaan yang bonafit bisa tiba-tiba ambruk. Kecuali memang uang Anda tak lagi berseri, kepastian hidup rasanya hampir tak ada.

Ketika yang (biasanya) punya finansial aman saja bisa ambruk kapan saja, apalagi yang lain. Nyatanya, lebih banyak orang yang penghasilannya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan. Bisa memenuhi saja sudah bersyukur.

Baca Juga:

Nasib Dianggap Jadi Warga Kelas Menengah: Dianggap Banyak Uang, Tak Pernah Dapat Bantuan, tapi Hidupnya Justru Paling Sering Nelangsa

Jangan Kasih Utang ke Orang, Traktir Makan Aja: Udah Dapet Pahala, Silaturahmi Tetap Terjaga!

Biasanya, orang-orang tersebut memenuhi kebutuhannya dengan berbagai cara. Ya kerja sampingan, ya jualan, ya apa sajalah. Namun, kadang kala, usaha sekeras apa pun, hasilnya tidak mencukupi. Jalan terakhir yang bisa ditempuh, ya mau tak mau, utang.

Kalian boleh sinis atau berbusa-busa mengeluarkan teori, tapi kenyataan hidup (seringnya) tak sesuai dengan kesinisan dan teori kalian. Dan kebanyakan, orang-orang tersebut berutang demi memenuhi kebutuhan anaknya.

Sebelum kalian sinis atau berkomentar jahat, sebaiknya bayangkan ini dulu. Seorang bapak atau ibu, ketika nembung utang, mereka itu sudah meratakan kepala mereka ke tanah. Rela diinjak harga dirinya, demi memenuhi kebutuhan anaknya. Harga diri sudah mereka taruh entah di mana, yang penting anak mereka tetap tertawa. Bapak ibunya tak apa terluka, yang penting anaknya sehat.

Kalau kalian bilang kalau memang nggak siap secara finansial, nggak usah punya anak, itu bener. Tapi, ora pener. Maksudnya, kalian hanya terlihat benar. Memangnya, siapa sih yang mau utang? Siapa sih yang mau kena masalah ekonomi?

Dulu, saya setuju benar sama pendapat tersebut. Tapi setelah punya anak, saya tahu betul bagaimana perasaan bapak saya ketika nggak punya uang. Saya memang sudah berikrar nggak akan ngutang demi kebutuhan rumah, tapi bukan berarti saya menolak orang-orang yang ngutang demi kebutuhan. Kenyataannya, memang berumah tangga itu pahit.

Kalau kalian berpendapat “makanya childfree aja!”, ya monggo, bebas. Bagi saya itu akrobat logika yang aduhai. Saya nggak akan mendebat itu, waktu saya teramat berharga untuk ngurusi akrobat logika.

Jadi, ketika ada kawan kalian bilang mau pinjem uang, sebaiknya jangan dimaki dulu. Pahami kondisi mereka, terlebih jika yang minjem adalah orang yang baik-baik saja reputasinya. Jangan dimaki, mereka meratakan kepalanya dengan tanah ketika nembung duit kepadamu. Kalau orangnya problematik lah baru situ bebas mau komen kek mana.

Kalau masih belum ngerti, coba inget-inget perjuangan ortu kalian, mungkin di tengah perjalanan, mereka pernah utang. Dan itu, demi hidup kalian tetap menyenangkan. Meski kalian nggak bisa minjemin uang, setidaknya nggak perlu juga dikomen buruk. Punya empati itu nggak buruk kok, jadi savage terus-terusan juga nggak baik, kan?

Penulis: Rizky Prasetya
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Menghitung Total Utang Harian Abdel dan Temon kepada Muklis

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 3 November 2022 oleh

Tags: hujatankebutuhan anakUtang
Rizky Prasetya

Rizky Prasetya

Redaktur Mojok. Founder Kelas Menulis Bahagia. Penulis di Como Indonesia.

ArtikelTerkait

UU ITE Hampir Sama Bahayanya dengan Naksir Teman Sendiri terminal mojok.co

Pacar Bilang Mau Serius Sama Kamu? Tanyakan 4 Pertanyaan Soal Keuangan Ini

15 September 2020
4 Tips Menagih Utang kepada Mantan Pacar agar Tak Jadi Beban dalam Hati

4 Tips Menagih Utang kepada Mantan Pacar agar Tak Jadi Beban dalam Hati

22 April 2022
Sisi Gelap dari Pekerjaan Menjaga Pertashop Milik Bapak Sendiri (Foto milik penulis)

Sisi Gelap dari Pekerjaan Menjaga Pertashop Milik Bapak Sendiri

19 Januari 2023
Sistem PayLater dan Normalisasi Budaya Berutang terminal mojok.co

Sistem PayLater dan Normalisasi Budaya Berutang

12 Desember 2021
debitur BI Checking fintech pinjol gagal bayar utang mojok

Pentingnya Manajemen Utang untuk Debitur yang Mengajukan Pembiayaan Bank

22 Oktober 2021
Rencana Pengajuan Utang 100 Miliar ke BPD DIY, "Pinjam 100 Dulu" ala Jogja

Rencana Pengajuan Utang 100 Miliar ke BPD DIY, “Pinjam 100 Dulu” ala Jogja

22 Agustus 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

18 Desember 2025
Saya Hidup Cukup Lama hingga Bisa Melihat Wonosobo yang Daerah Pegunungan Itu Kebanjiran Mojok.co

Saya Hidup Cukup Lama hingga Bisa Melihat Wonosobo yang Daerah Pegunungan Itu Kebanjiran

12 Desember 2025
3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

16 Desember 2025
Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

15 Desember 2025
4 Varian Rasa Nutrisari yang Gagal dan Bikin Pembeli Kapok Mojok.co

4 Varian Rasa Nutrisari yang Gagal dan Bikin Pembeli Kapok

12 Desember 2025
Dosen Bukan Dewa, tapi Cuma di Indonesia Mereka Disembah

4 Hal yang Perlu Kalian Ketahui Sebelum Bercita-cita Menjadi Dosen (dan Menyesal)

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban
  • Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan
  • Katanya Bagian Terberat bagi Bapak Baru saat Hadapi New Born adalah Jam Tidur Tak Teratur. Ternyata Sepele, Yang Berat Itu Rasa Tak Tega
  • Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba
  • Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya
  • Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.