Dear, Tetangga. Apalah Artinya Rumah Gede, Pagar Tinggi, kalau Nggak Punya Bel? Nyusahin!
Rumahnya gede, pagarnya tinggi, tapi nggak ada bel. Lha tolong banget, ini mau ngabarin yang punya rumah gimana yak?
Rumahnya gede, pagarnya tinggi, tapi nggak ada bel. Lha tolong banget, ini mau ngabarin yang punya rumah gimana yak?
“Duh, mencari cacatnya orang lain emang jauh lebih gampang, Kang,” renung Misbah.
Kalau suka ghibahin orang lain, ketika dighibahin balik oleh orang lain—alias jadi bahan omongan “di belakang”—nggak usah ngambek, apalagi marah-marah.
Kita tetap saja bandel melakukan kebiasaan-kebiasan yang berdampak buruk pada kesehatan fisik ataupun mental kita. Apa saja, kebiasaan-kebiasaan tersebut?
Tapi lagi-lagi dan lagi-lagi, chat ketawa hihi hanya berakhir kepada tanda untuk menyudahi obrolan yang gitu-gitu aja ga ada variasinya.
"Kagamugu segedagang megembagacaga tuguligisagan Iginigi" Kalimat di atas merupakan sebuah judul buku kumpulan cerpen karya Eko Triono yang sudah dialihbahasakan ...
Justru akan lebih terkesan munafik jika yang suka berghibah ria namun selalu berlindung dengan tameng, “bukannya mau ngomongin kejelekan dia, ...
Dalam kehidupan sosial, nongkrong tanpa adanya aktivitas ghibah, orang bisa jadi merasakan adanya interaksi sosial yang hilang, lho?