Tadika Mesra Harusnya Mengajarkan Upin Ipin dan Kawan-kawannya 5 Pelajaran Ini. Anak-anak Jangan Disuruh Menangkap Hewan dan Bikin Maket Terus!

Tadika Mesra Harusnya Mengajarkan Upin Ipin dan Kawan-kawannya 5 Pelajaran Ini. Anak-anak Jangan Disuruh Menangkap Hewan dan Bikin Maket Terus!

Tadika Mesra Harusnya Mengajarkan Upin Ipin dan Kawan-kawannya 5 Pelajaran Ini. Anak-anak Jangan Disuruh Menangkap Hewan dan Bikin Maket Terus! (Les Copaque Website)

Dalam serial asal Malaysia Upin dan Ipin, Tadika Mesra seolah menjadi potret taman kanak-kanak yang ideal. Lihat saja suasananya yang adem ayem, apalagi kelasnya Upin dan Ipin. Gurunya saja sejak dulu kualitasnya selalu lebih unggul dari kelas lain. Cikgu Jasmine orangnya penyabar, sementara Cikgu Melati cenderung suka memberikan ide-ide kreatif dalam mengajar.

Lingkungan sekolah si kembar pun sangat bersih dan asri. Kalau nggak percaya, coba deh nonton episode berjudul Taman Mesra. Dijamin bikin siapa pun jadi pengin sekolah di Tadika Mesra juga.

Nah, meski terlihat sempurna, menurut saya kalau soal pelajaran Tadika Mesra terbilang masih kurang, ya. Soalnya sekolah ini tuh belum mengajarkan beberapa pelajaran yang penting kepada para siswanya. Apa saja pelajaran penting tersebut? Simak artikel ini sampai habis, ya.

#1 Pelajaran agama harusnya ada di Tadika Mesra

Pelajaran yang satu ini seingat saya sama sekali nggak diajarkan di Tadika Mesra. Padahal usia dini adalah masa yang bagus untuk dididik tentang agama. Anak-anak jadi tahu tentang agama, Tuhan, serta ritual dari agama yang mereka anut. Dengan begitu, para siswa juga akan mudah menumbuhkan kebiasaan beragam di kehidupan sehari-hari. Sistem pelajarannya nanti juga perlu dipisah masing-masing agama.

Selain itu, tenaga pendidik setiap agama juga harus ada agar nggak terjadi kesenjangan antara agama satu dengan yang lain. Kalau untuk agama Islam, saya rasa materi yang diajarkan nggak usah muluk-muluk harus rajin salat lima waktu dan ngaji setiap hari. Mengingat Tadika Mesra adalah TK umum, jadi ajarkan saja hal-hal dasar seperti kebiasaan berdoa, hafalan surat pendek, dan kebiasaan salat berjamaah setiap Jumat.

#2 Keterampilan komputer nggak kalah penting untuk diajarkan

Selain agama, keterampilan komputer sebenarnya juga nggak kalah penting, lho. Ketika saya masih TK saja pelajaran komputer sudah ada meski saat itu komputer masih belum terlalu populer. Nah, mengingat kini penggunaan teknologi sudah sangat masif, kebayang kan betapa pentingnya pelajaran keterampilan komputer di sekolah?

Pasalnya, anak-anak zaman sekarang perlu pelajaran tentang cara menggunakan internet dengan bijak. Selain itu, pelajaran ini juga penting supaya anak-anak nggak gaptek. Gaptek itu bukan berarti nggak tahu internet, ya, tapi bisa juga berarti nggak tahu cara menggunakan software penting seperti Microsoft Office. Pokoknya jangan sampai anak-anak cuma tahu game online dan media sosial.

#3 Berenang banyak manfaatnya, jadi nggak ada salahnya diajarkan kepada anak-anak Tadika Mesra

Selanjutnya adalah pelajaran berenang. Kegiatan ini memang bukan sesuatu yang mutlak perlu diajarkan di sekolah. Tapi sekarang gini deh, anak kecil mana sih yang nggak girang kalau diajak berenang? Wong Upin dan Ipin saja doyan banget kok diajak hujan-hujanan, apalagi berenang? Toh berenang punya banyak manfaat.

Selain bikin anak-anak senang, pastinya mereka juga jadi paham teknik-teknik berenang yang benar. Ini penting supaya nantinya anak-anak Tadika Mesra tahu cara menyelamatkan diri kalau terjadi banjir atau tenggelam di kolam renang. Sudah gitu berenang juga bisa bikin badan sehat. Mengajak para siswa berenang juga bisa mengajarkan kemandirian sebab mereka akan berlatih mengurus diri sendiri serta tanggung jawab.

#4 Bahasa Inggris jadi pelajaran penting di era globalisasi sekarang ini

Nah, pelajaran yang satu ini wajib ada di sekolah. Saya saja selalu heran kok bisa-bisanya Cikgu Jasmine dan Cikgu Melati nggak pernah ngajarin bahasa Inggris ke anak-anak Tadika Mesra. Padahal bahasa Inggris itu super penting lho di era globalisasi seperti sekarang ini. Kalaupun para guru mengajarkan pelajaran ini, toh mereka nggak akan kesulitan sebab bahasa Inggris adalah bahasa kedua di Malaysia.

Coba kalau para cikgu Tadika Mesra betul-betul mengajarkan bahasa Inggris, tentu saja akan banyak manfaat yang diperoleh. Misalnya, Kampung Durian Runtuh bisa jadi kampung wisata ramah pelancong mancanegara. Kalau mau beli-beli nggak susah karena warganya lancar berbahasa Inggris. Selain itu, anak-anak Tadika Mesra juga bisa ikutan lomba pidato bahasa Inggris sehingga mampu menaikkan pamor sekolah. Dan yang pasti, mereka juga nggak kalah saing sama anak-anak yang sekolah di kota.

#5 Bernyanyi juga harusnya diajarkan di Tadika Mesra

Terakhir, pelajaran yang harus ada di Tadika Mesra adalah bernyanyi. Selama saya TK, menyanyi itu adalah hal yang harus dilakukan. Tentu saja biar anak-anak merasa lebih semangat belajarnya. Di sisi lain, nggak jarang suatu pelajaran itu paling mudah dihafalkan melalui nyanyian.

Anehnya, saya nggak pernah lho mendengar Cikgu Jasmine maupun Cikgu Melati mengajak anak didiknya menyanyi bersama. Paling mentok Upin, Ipin, dan teman-temannya yang inisiatif bernyanyi. Kalau ada pelajaran bernyanyi kan bagus. Anak-anak jadi tahu lagu kebangsaan mereka. Selain itu, yang jago nyanyi bakatnya juga bisa tersalurkan, kan?

Tadika Mesra memang terlihat sangat sempurna lantaran memiliki lingkungan, guru, dan peserta didik yang sangat baik. Sekolah ini juga sangat terdepan dalam urusan lomba, sehingga semakin meyakinkan kalau Tadika Mesra ini unggulan. Namun, menurut saya Tadika Mesra masih kurang dalam urusan akademik gara-gara banyak materi yang nggak diajarkan, salah satunya bahasa Inggris. Semoga di episode yang baru Tadika Mesra bisa evaluasi diri deh biar peserta didiknya nggak disuruh menangkap hewan atau bikin maket terus.

Penulis: Bella Yuninda Putri
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Menerka Hape yang Dipakai Upin Ipin dan Anak-anak Tadika Mesra: si Kembar Pakai Poco M3, Ehsan Pakai iPhone 15 Pro Max.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version