Nggak Usah Bikin Tabungan Bersama sama Pacar, Niatnya sih Baik, Ujungnya Bakal Jadi Konflik

Nggak Usah Bikin Tabungan Bersaama sama Pacar, Niatnya sih Baik, Ujungnya Bakal Jadi Konflik

Nggak Usah Bikin Tabungan Bersaama sama Pacar, Niatnya sih Baik, Ujungnya Bakal Jadi Konflik (Pixabay.com)

Memiliki kekasih terkadang membuat seseorang ingin berbagi banyak hal dalam kehidupannya. Salah satunya terkait masalah finansial. Tak sedikit pasangan kekasih yang blak-blakan dan saling terbuka masalah finansial, hingga tak sedikit dari mereka melakukan ritual menabung dan bikin tabungan bersama.

Metode menabung bersama ini cukup bervariasi. Ada yang membuat rekening bersama atas nama satu orang. Ada yang kredit mobil sebagai moda transportasi pacaran lalu diangsur bersama. Dan ada juga yang bahu membahu KPR bersama untuk membeli rumah impian masa depan.

Apakah hal semacam ini cukup worth? Tentu saja. Ada sebagian orang yang bisa dan mampu mencapai tujuan menabung bersama ini hingga langgeng ke jenjang pernikahan. Lantas tak sedikit juga dari mereka membagi tips untuk menabung bersama dari pacaran. Biar pas menikah mereka sudah memiliki banyak hal.

Tabungan bersama itu efektif, tapi…

Tak bisa ditampik, menabung bersama semacam ini memang cukup efektif untuk beberapa jenis manusia yang amat sangat sulit mengatur keuangan. Dengan tabungan bersama, terkadang akan membuat seseorang lebih bersemangat karena merasa ada temannya, ada yang mengingatkan, dan ada yang mengontrol tentang pengeluaran. Hanya saja, tabungan bersama semacam ini hanya bisa dilakukan bersama orang yang memang profesional dan kompeten. Tidak sembarang orang bisa melakukan hal semacam ini.

Secara teori memang hal semacam ini cukup bermanfaat. Tapi jika dalam praktik kita tak melihat bagaimana karakter, kepribadian, serta latar belakang subjek yang akan kita ajak menabung bersama, maka kita bakalan kecewa jika ada hal-hal yang tidak sesuai prediksi.

Seperti yang kita tahu, cerita kehidupan ini layaknya perkiraan cuaca. Walau sudah diprediksi dengan begitu cermat oleh BMKG, perubahan cuaca sering datang tiba-tiba tanpa aba-aba. Begitulah manusia, hanya bisa memprediksi masa depan. Tapi tak bisa menentukan apa yang akan terjadi di masa depan.

Teorinya bagus, realitasnya rumit

Kalau mengikuti teori, tabungan bersama bakalan mempermudah hidup. Bisa gotong royong menabung buat biaya menikah, beli rumah, atau mobil. Nanti ketika sudah menikah tinggal mikir biaya untuk anak. Secara teori memang semudah itu, tapi kita nggak tahu di tengah jalan mungkin pacar kita tersebut ternyata malah selingkuh, kehidupan pacarannya hanya penuh pertengkaran, atau hal-hal lain yang tak terduga. Apakah masih akan lanjut?

Hal semacam ini sering menjadi dilema. Sebenarnya sudah menyadari bahwa tidak cocok dengan pacarnya. Tapi, karena uangnya ada di si pacar, maka enggan untuk putus. Atau sebenarnya tahu kalau pacarnya tukang selingkuh, tapi karena sudah membeli rumah bersama jadi bingung untuk mengakhiri hubungan tersebut. Ujung-ujungnya tetap menikah meski sebenarnya tahu nggak bakal bahagia.

Tak sedikit juga cerita tentang menabung bersama pacar ini berujung dengan uang yang dibawa kabur sang pacar. Belum lagi yang kredit KPR bersama, mengangsurnya bareng-bareng tapi menikahnya eh malah sama orang lain. Hmmm.

Kejadian tak terduga

Ini belum lagi kalau amit-amit pacarnya meninggal tiba-tiba, sedangkan rekening yang digunakan atas nama si pacar. Kalau sudah suami istri sih gampang, bakal turun ke ahli waris, tapi kalau masih pacaran?

Saya jadi ingat dulu pernah nonton film dengan kasus semacam ini. Pihak keluarga enggan menyerahkan uang miliknya karena mereka merasa bahwa rekening itu milik anaknya. Si pacar ini tak memiliki bukti yang kuat kalau dia juga termasuk donator dalam tabungan anaknya tersebut. Hal semacam ini juga serba membingungkan kan ya, soalnya sebagai pihak keluarga juga nggak boleh langsung percaya begitu saja kan ya. Terlebih ini tak ada bukti atau perjanjian hitam di atas putih. Kalau kasusnya dibalik, gimana kalau pacar si anaknya ini yang bohong dan ngaku-ngaku?

Tabungan bersama semacam ini juga kadang kayak ada pengekangan secara finansial. Duit-duit sendiri, tapi kayak nggak punya hak dan kuasa atas uang sendiri. Mau beli ini nggak boleh, mau beli itu nggak boleh. Semua pengeluaran seolah diatur oleh pasangan. Bahkan tak sedikit, mereka mau memberi orang tuanya saja harus izin ke pacar. Kan cuakzz banget ya.

Tabungan bersama no, nabung sendiri-sendiri yes

Emang lebih aman kalau memang masih pacaran, ya nabung sendiri-sendiri. Kalaupun memang takut uangnya terpakai, maka yah nggak ada salahnya menitipkan ATM ke pacarnya tanpa memberi tahu passwordnya. Tapi yah jangan pakai M-Banking juga, sama aja bohong. Nggak pakai ATM pun transaksi tetap jalan terus ini mah.

Kalau akhirnya si pacar jadi jodohnya yah mungkin ini nggak terlalu masalah. Tapi bagaimana kalau nggak? Mending kalau masih pacaran itu yang perlu dibanyakin adalah menabung kenangan, kebahagian, dan kebersamaan, untuk menabung duit bersamanya nanti kalau sudah menikah saja.

Penulis: Reni Soengkunie
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Rekening Bersama Itu Bikin Repot, Apalagi Buat yang Masih Pacaran Manggilnya Papah-Mamah

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version