Suatu kali, motor Honda Revo pernah menjadi top of mind masyarakat Indonesia. Kini, ia menyandang status “motor pegawai koperasi”. Saya agak nggak setuju dengan status top of mind Revo. Menurut saya, di periode tersebut, ada Suzuki Smash yang mempunyai keunggulan di sisi fitur dan build quality.
Sekitar tahun 2002, Suzuki memproduksi beberapa motor berkualitas. Mereka adalah Suzuki Smash, Shogun, dan Satria. Mereka pernah menduduki peringkat kedua sebagai motor terlaris, membayangi Honda, unggul dari Yamaha. Sayangnya, bebek-bebek Suzuki ini tinggal kenangan. Mungkin hanya All New Satria F150 yang masih bisa bersaing.
Daftar Isi
Suzuki Smash, alternatif masyarakat kelas bawah
Suzuki Smash adalah motor produksi Suzuki dengan harga paling murah. Ia menjadi alternatif kredit bagi masyarakat kelas bawah yang ingin mendapatkan sensasi “si gesit irit” pada zamannya.
Ia sempat membayangi motor-motor Honda yang memang laris, misalnya Honda Revo. Namun, seiring zaman, motor-motor Suzuki seperti kehilangan pasar. Ada yang bilang kalau desain Suzuki itu kurang modern. Makanya, banyak yang beralih ke Honda atau Yamaha yang menawarkan desain lebih “enak di mata”. Padahal, mesin dan build quality Suzuki boleh diadu, bahkan unggul dari Honda atau Yamaha di beberapa produk.
Namun, kabar baik datang. Hobi otomotif orang Indonesia itu tidak pernah padam. Termasuk di dalamnya, komunitas penggemar bebek lawas. Beberapa dari mereka ingin mengenang masa susah bersama motor perjuangan. Dan, di sana, Smash hidup lagi dalam ingatan kita.
Para peminat motor bekas
Sampai saat ini, masih banyak orang yang mencari bekasan Suzuki Smash. Apalagi kalau bukan harganya yang murah. Sepeda MTB saja masih lebih mahal ketimbang Smash seken. Murahnya Smash, mirip seperti murahnya motor bebek Honda.
Saya masih menemukan Smash generasi awal (2002-2005) dan generasi kedua (2005-2006) dengan harga antara 1 sampai 2 juta rupiah saja. Surat-surat motor seken tersebut lengkap dan hidup. Selain itu, kamu masih bisa menemukan suku cadang asli lewat aplikasi Suzuki.
Yah, jangan terlalu berharap bisa membeli suku cadang Smash di bengkel resmi. Rata-rata sudah angkat kaki dari beberapa kota yang ada. Apalagi kalau bukan motor Suzuki jarang rusak HAHAHAHA!
Perjuangan motor legendaris di Indonesia
Suzuki Smash sudah berjuang selama bertahun-tahun di Indonesia sejak 2002 sampai 2021. Produk pertama mereka adalah Suzuki Smash 110 Old (2002-2005) sebagai generasi pertama dengan rangka 1 batang. Kedua, New Smash 110 (2005-2006) dengan velg racing (casting wheel) dan perubahan stripe.
Ketiga, All New Smash 110 (2006-2010) generasi ketiga yang menjadi perubahan signifikan dengan swing arm kotak, bagasi luas, kontak bermagnet, rangka yang sudah double cradle, dan powernya meningkat. Keempat, Smash Titan 115 (2010-2013) dengan tagline yang berubah menjadi “Tiada Tanding” yang mencoba menawarkan CC lebih besar dan power yang meningkat tipis. Sayangnya, banyak yang menganggap Titan ini punya bentuk yang aneh dan kurang proporsional.
Kelima, muncul lagi Shooter 115 Fi (2013-2014) sebagai pengganti Smash yang dulunya karburator menjadi injeksi. Motor ini bisa menghasilkan power yang lebih besar. Selain itu, desain agak mundur moncong depan dan reflektor lampu yang agak besar menjadikan agak cukup aneh ketika dilihat dari sisi samping. Keenam, Smash FI (2014-2021) yang menjadi lini terakhir dari Smash dengan desain yang tidak berbeda jauh dari Shooter. Generasi terakhir ini hanya seperti mengembalikan nama “Smash” supaya mendapat perhatian publik untuk kedua kalinya. Sayangnya, generasi ini tidak membawa fitur-fitur kekinian dan perkembangan motor pesaing yang membuatnya semakin tenggelam.
Perjalanan Suzuki Smash sangat panjang. Bagi saya, Suzuki Smash Old, New, dan All New (2002-2010) menjadi Smash terbaik. Khususnya bagi hati fanboy yang menikmati kualitas terbaik dari tangan-tangan engineer Suzuki.
Menurut saya, Smash adalah menjadi alternatif paling baik untuk masyarakat kelas bawah, nggak kalah sama motor Honda. Motor ini murah, mobilitas tinggi, dan mudah dirawat. Masalahnya, Suzuki sudah menyerah menyerah lebih dulu untuk menjual motor bebek ini di Indonesia. Padahal, kami, para penggemarnya, tidak pernah menyerah demi Suzuki.
Penulis: Rachmat Satya Nurhidayat
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA Kelebihan Sepeda Motor Suzuki yang Membunuh Bengkel Resminya Sendiri
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.