Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Suzuki Nex dan Honda Beat Generasi Pertama, Mana yang Lebih Layak Dibeli?

Budi oleh Budi
4 November 2020
A A
Satria f suzuki nex honda beat mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Kecintaan saya terhadap motor tua sudah mendarah daging. Saya nggak kepincut sama motor-motor modern seperti yang banyak ditemui di jalanan atau garasi rumah orang yang mungkin saja sudah diintai maling motor musiman. Dan tentunya hal itu bikin tidur nggak tenang, takut ketika bangun tidur motor hilang, serta bisa saja ngambek karena telat ganti oli melulu.

Selain itu, motor-motor jaman sekarang bisa bikin bingung di parkiran. Harus diakui warna dan bentuk seragam dan tentu saja bakal terkesan motor couple-an. Ternyata bukan saja baju, manusia sekarang hobi juga membeli motor couple-an. Duh, sungguh romantisme yang tiada tara.

Namun, karena alasan satu dan lain hal yang bisa saja saya sebutkan tapi saya menolak untuk memberitahukan, akhirnya keteguhan saya untuk menggunakan motor tua untuk mobilitas yang saya lakukan perlahan agak melempem. Ternyata saya kepincut juga untuk memiliki motor yang terbilang muda.

Halah, bilang aja motornya dah nggak kuat lagi.

Dari tiga tipe motor antara bebek, matic, atau motor batangan, pilihan saya jatuh pada motor matic. Tentu saja dengan alasan praktis, kaki pun bisa santai aduhai, serta muat banyak barang bawaan menjadi alasan paling mendasar.

Dari budget yang terbilang cekak, pilihan saya semakin mengerucut. Dengan kriteria bodi sporty, ramping, dan tentu saja irit, maka terpilihlah dua kandidat kuat. Apa saja?

Dua motor itu adalah Honda Beat dan Suzuki Nex. Kenapa saya nggak memilih dari pabrikan Garpu Tala? Sebab saya kurang suka dengan suara knalpotnya. Entah kenapa agak kurang halus dan suaranya agak kurang padat gitu, berbeda dengan Suzuki Nex dan Honda Beat.

Dari dua pilihan yang masih tersisa dan kebetulan juga saya nggak begitu suka dengan motor matic yang sudah injeksi. Lebih ke budget yang nggak nyukupi sih sebenernya. Hehehe.

Baca Juga:

Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia

Penyakit Gredek Honda Vario Memang Bukan Kerusakan Fatal, tapi Mengganggu

Honda Beat dan Suzuki Nex sebenarnya bodinya sama-sama ramping, sama-sama sporty juga. Tapi, Suzuki Nex lebih unggul perkara mesin karena memiliki stroke/bore 51,0 x 55,2 mm, alhasil mempunyai kapasitas mesin 113 cc. Sementara si Beat dipersenjatai dengan mesin dengan bore/stroke 50 x 55 mm 110 cc. Hanya berbeda sedikit, membuat saya semakin dilema menentukan pilihan.

Untuk kapasitas bahan bakar yang dapat ditampung kedua motor ini pun nggak sama persis. Tangkinya sanggup menampung 3,5 liter. Saya perhatikan juga di bagian penyaluran tenaga dari mesinnya pun nggak beda juga. Dan benar saya, di bagian CVT, motor beda emak ini bisa saling subtitusi.

Saya juga melihat bagian kaki-kaki. Mulai dari pengereman yang serupa yakni menggunakan rem cakram satu piston di bagian depan. Sementara rem belakang masih tromol konvensional, sama-sama cukup mumpuni untuk pengereman jika melihat tujuan motor matic yang digunakan untuk jalan santai menikmati suasana tengah kota atau jalan desa yang sudah beraspal, bukannya malah ngebut.

Kemudian untuk bagian shockbreaker-nya masih teleskopik yang umum digunakan kebanyakan motor matic entry level. Nah untuk model velg yang dipakai, saya lebih suka milik Suzuki Nex. Bentuknya simpel, hanya berpalang tiga, berbeda sama Beat yang berpalang lima dengan menyisakan rongga cekung di sisi lainnya.

Jumlah palang yang sedikit namun tetap rigid saya sukai karena bakal simpel saat mencuci motor, nggak perlu gosok-gosok njelimet sampai ke sela-sela. Jadi waktu mencuci motor pas di bagian velg bisa langsung bersih hanya dengan guyuran air sama dielus-elus dikit. Beda kalau nyuci Honda Beat dengan velg-nya palang lima, malah bikin capek.

Ngomongin kenyamanan, dua motor ini sama-sama nyaman. Joknya empuk, tapi memang Nex lebih keras jika dibanding Beat. Tapi, ada yang menarik. Ternyata Nex lebih ringan dibanding Beat. Berat Suzuki Nex itu 87 kilogram, sedangkan Honda Beat punya berat 89 kilogram.

Dan setelah melihat budget saya yang memang sudah cekak dari awal, akhirnya keputusan jatuh ke Suzuki Nex. Lebih murah, Ngab. Harga seken si Nex ini bisa di bawah lima jutaan sementara Beat masih saja bertengger di angka tujuh jutaan.

Dengan selisih harga yang cukup lumayan itu, keunggulan yang dimiliki Suzuki Nex generasi pertama ini membuat saya puas. Ternyata ada masih ada saja motor dengan spek di atas kompetitor pabrikan lain tapi harganya malah miring.

BACA JUGA Sensasi Motor 2-tak yang Nggak Bakal Ditemui di Motor Sekarang dan tulisan Budi lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 3 November 2020 oleh

Tags: hondahonda beatmotor secondsuzukisuzuki nex
Budi

Budi

Seorang montir tinggal di Kudus yang juga menekuni dunia kepenulisan sejak 2019, khususnya esai dan fiksi. Paling suka nulis soal otomotif.

ArtikelTerkait

Surat Cinta untuk Motor Honda Scoopy Saya yang Genap Berusia 6 Tahun MOJOK.CO

Surat Cinta untuk Motor Honda Scoopy Saya yang Genap Berusia 6 Tahun

13 Agustus 2020
Motor Bagus Sebanyak Itu di Pasaran dan Kalian Masih Memilih Beli Motor Honda BeAT? Ya Tuhan, Seleramu lho yamaha mio m3

Honda BeAT Milikmu Terasa Lemot, Nggak Bertenaga di Tanjakan? Tenang, Sini Saya Kasih Solusinya

6 Agustus 2025
Motor Honda Win 100, Motor Klasik yang Cocok Digunakan Pemuda Jompo motor honda adv 160 honda supra x 125 honda blade 110

Apa Motor yang Paling Tidak Nyaman di Dunia dan Kenapa Jawabannya Honda ADV 160?

4 Desember 2023
motor honda astrea 800 Pol espargaro Honda scoopy Honda CT125 Honda CRF honda beat street motor matik MOJOK.CO honda c70

Mencintai Honda Beat, Sebuah Kisah Kasih Menjadi Seorang Beatkers

13 Juli 2020
Suzuki Carry 1000, Mobil Serbaguna yang Sering Dipandang Sebelah Mata

Suzuki Carry 1000, Mobil Serbaguna yang Sering Dipandang Sebelah Mata

30 Juli 2023
prima tossa supra 100 mojok

Prima Tossa, Kloningan Honda Supra 100 yang Jauh Lebih Unggul

21 Desember 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

25 Desember 2025
Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal (Wikimedia)

Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal

21 Desember 2025
Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025
Nggak Punya QRIS, Nenek Dituduh Nggak Mau Bayar Roti (Unsplash)

Rasanya Sangat Sedih ketika Nenek Saya Dituduh Nggak Mau Bayar Roti Terkenal karena Nggak Bisa Pakai QRIS

21 Desember 2025
5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

22 Desember 2025
Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

24 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.