Suzuki Katana yang nggak canggih-canggih amat justru nyaman untuk belajar nyetir.
Saya baru belajar nyetir. Saya belajar sendiri dari YouTube. Tenang saja, saya masih belajar yang dasar-dasar saja kok, jadi belum ke jalan raya. Halaman rumah yang cukup luas jadi tempat favorit ngulik cara nyetir yang benar.
Saya belajar nyetir dengan menggunakan Suzuki Katana yang dipinjam dari seorang saudara. Menurut saya, sebagai orang yang awam tentang mobil, mobil yang kadang diplesetkan jadi ‘Jimny Banci’ ini cocok digunakan untuk belajar nyetir. Ada beberapa hal yang membuat Suzuki Katana ini nyaman bagi para pemula:
Daftar Isi
#1 Bentuknya kotak mudah untuk mengira-ngira
Bentuk mobil ini kotak, nyaris kotak sempurna. Beberapa orang mengejeknya dengan mobil kardus, tapi ini justru jadi keunggulan Suzuki Katana. Bentuk yang kotak memudahkan saya yang masih belajar nyetir untuk mengira-ngira jarak mobil dengan sekitarnya.
Bentuk kap mesin yang nyaris kotak juga membantu saya untuk memperkirakan ujung mobil ketika belajar parkir. Jendela dengan bentuk kotak dan pilar-pilar yang kecil juga meningkatkan visibilitas pengendara. Saking bagusnya visibilitas mobil ini, saya merasa spion kurang diperlukan di mobil kecil ini.
#2 Kecil, kompak, tapi tinggi
Brio, Agya, dan Ayla memang kecil dan kompak. Sayangnya, ketiganya tidak tinggi. Ketika menyetir, pengemudi tentu harus memikirkan jarak aman kolong atau bawah mobil dengan jalan yang dilalui. Tentu jika gasruk atau kandas bisa membuat mobil rusak. Syukur-syukur jika rusaknya masih dicover asuransi. Nah, di sini Suzuki Katana menang, pakai banyak.
Jarak bodi ke tanah Suzuki Katana sekitar 240 mm, lebih tinggi 40 mm daripada Avanza. Jarak segitu sudah lebih dari cukup untuk melibas polisi tidur dan lubang-lubang yang ada di jalan perkotaan. Melibas genangan air yang cukup tinggi bukan masalah untuk Suzuki Katana. Mekanik mobil pun diuntungkan karena bisa masuk keluar kolong mobil dengan mudah saat servis mobil. Paling penting, bagi pemula tidak perlu khawatir mobil bakal gasruk atau nyangkut saat melewati polisi tidur, yang kadang tingginya nggak masuk akal.
Selain bodinya yang tinggi, posisi duduk mobil ini juga cukup tinggi. Ketika latihan mengendarai mobil ini di jalan raya (tentunya dengan ditemani yang punya mobil), saya merasa posisi saya sejajar dengan pengendara motor yang ada di kanan kiri saya. Posisi duduk yang lebih tinggi daripada LCGC seperti Ayla dan Agya menambah kepercayaan diri saya manakala harus mepet dengan pengendara lain. Pengemudi juga tidak mudah merasa terintimidasi manakala ada pengendara lain yang bertindak semena-mena. Semisal memotong ke kiri tapi sennya ke kanan.
#3 Mesin Suzuki Katana yang seadanya justru bikin ayem
Sebentar, bukannya makin besar tenaga maka makin bagus mobilnya? Bagi saya, justru tenaga yang besar bisa membawa petaka. Bayangkan saja seorang pemula seperti saya membawa Kijang Innova Reborn Venturer, lalu bablas menekan pedal gas sampai habis. Kira-kira, berapa korban yang ditimbulkan?
Tenaga seadanya memberikan ketenangan bagi pemula. Mereka tahu kalaupun bablas menekan pedal gas sampai habis, Suzuki Katana yang mereka kendarai tidak akan ngacir terlalu kencang. Ya, setidaknya tidak sekencang Innova Reborn itu, sehingga lebih mudah dikendalikan. Selain itu, mesinnya masih bisa minum Pertalite, jadi tidak buat kantong pemula jebol, hehehe.
#4 Punya “konde” di belakang
Konde yang saya maksud adalah ban serep yang tergantung di belakang Suzuki Katana. Konde di belakang Suzuki Katana dapat menjadi bumper tambahan manakala terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Misalnya saja ketika ada tabrakan dari belakang, otomatis yang kena duluan adalah kondenya.
Selain itu dengan posisi ban serep di belakang pintu memudahkan pengemudi yang baru belajar seperti saya untuk mengecek apakah ban serep kurang angin sehingga perlu ditambah. Ngomong-ngomong buat pembaca yang sudah lama punya mobil, dan posisi ban serepnya di kolong mobil, kapan terakhir mengecek kondisi ban serepnya?
#5 Suzuki katana minim fitur
Dibandingkan dengan LCGC, Suzuki Katana jelas lebih minim fitur. Tidak ada fitur wah bin aneh di Suzuki Katana macam anti-locking braking system (ABS), power window, spion lipat elektrik, sensor parkir, kamera mundur belakang, radar, kontrol traksi, dan sejenisnya. Minimnya fitur akan membantu pemula untuk lebih cepat memahami mobil ini secara menyeluruh. Jika diibaratkan pacar, tentu lebih mudah memahami pacar yang simpel ketimbang yang banyak ini itunya kan?
Suzuki Katana bukanlah mobil untuk semua orang. Banyak yang bilang mobil ini kaku seperti gerobak, mesinnya pelan seperti siput, rasa berkendaranya seperti naik kuda, dan namanya terdengar mirip ‘katanya’ jadi terkesan kurang meyakinkan. Namun, dengan keunggulan yang sudah diulas di atas dan harganya yang murah, Suzuki Katana layak untuk dicoba pengemudi pemula. Dan, sepertinya memang kendaraan ini memang tercipta untuk pengemudi pemula.
Penulis: Anak Agung Ananda Satwika
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA 4 Merek Mobil yang Nggak Cocok Jadi Taksi Online, Penumpang Jadi Pegal-pegal Sepanjang Perjalanan
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.