Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Otomotif

Suzuki Baleno: Susah Payah Bertransformasi, Ending-nya (Sepertinya) Disuntik Mati

Dyan Arfiana Ayu Puspita oleh Dyan Arfiana Ayu Puspita
6 September 2025
A A
Suzuki Baleno: Susah Payah Bertransformasi, Ending-nya (Sepertinya) Disuntik Mati

Suzuki Baleno: Susah Payah Bertransformasi, Ending-nya (Sepertinya) Disuntik Mati (Shutterstock.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Di Indonesia, sedan pernah jadi raja jalanan. Era keemasan itu berlangsung di tahun 1990-an hingga awal 2000-an. Kala itu, hampir semua merek mobil punya sedan andalan. Toyota dengan Corolla, Honda dengan Civic, Mitsubishi dengan Lancer. Dan, tentu saja, Suzuki punya Baleno.

Sayangnya, Suzuki Baleno ini diduga mendekati akhir cerita. Gara-garanya, dia tidak terlihat batang hidungnya di ajang GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025. Absennya Suzuki Baleno di GIIAS 2025 jelas membuat banyak orang berspekulasi. Terlebih, di laman resmi Suzuki Indonesia nama Baleno juga sudah tak ada. Yang masih bertahan hanya Ertiga, XL7, Jimny, hingga Grand Vitara.

Mungkinkah Suzuki Baleno disuntik mati? Jika benar, kasihan dia. Sudah sudah payah bertransformasi, ehh, endingnya disuntik mati!

Masa emas Baleno sedan

Sejak debutnya di Indonesia pada pertengahan 1996, Suzuki Baleno langsung mencuri perhatian. Generasi pertama, yang dikenal juga sebagai Baleno Millennium, hadir sebagai sedan 1.600 cc yang lumayan bertenaga untuk zamannya.

Desainnya yang elegan dan tidak terlalu mencolok jadi daya tarik tersendiri. Mesin cukup bandel, perawatan gampang, dan harganya lebih ramah dibanding sedan Eropa atau Jepang lain di era itu, membuat Baleno cepat naik kasta.

Buktinya, di era 2000-an awal, Baleno identik dengan mobil dinas pejabat. Sekelas Bupati, kepala dinas, atau minimal pejabat eselon dua, banyak yang naik mobil ini. Baleno jadi simbol kewibawaan, tapi tetap terasa membumi. Wajar, sebab ia tidak seglamor Camry, tapi juga tidak seremeh sedan kelas bawah.

Singkatnya, Baleno pernah punya panggung.

Dari sedan ke hatchback

Tapi, tak ada yang abadi di dunia otomotif. Begitupun dengan minat publik terhadap sedan. Akhirnya, demi bertahan hidup, Suzuki Baleno beberapa kali bertransformasi menyesuaikan jaman.

Baca Juga:

Suzuki S-Presso, Mobil “Aneh” yang Justru Jadi Pilihan Terbaik setelah Karimun Wagon R Hilang

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

Pada 2008, generasi ketiganya mengusung desain crossover. Lalu pada 2017, bereinkarnasi menjadi bentuk hatchback. Daftar ubahan pada Suzuki Baleno hatchback ini terbilang menyeluruh, dari desain, kenyamanan, performa mesin, hingga fitur-fitur modern yang menjadi modalnya bersaing di Indonesia.

Lanjut di tahun 2019. Sejarah Suzuki Baleno hatchback kembali terukir di Indonesia dengan diluncurkannya sentuhan baru alias facelift. Perubahan terlihat pada bagian gril yang semakin terasa sportif, senada dengan air intake pada bumper depan bagian bawah. Suzuki Baleno pun jadi rival kuat dari Toyota Yaris, Honda Jazz, dan Daihatsu Sirion pada masa itu.

Tren facelift kemudian hadir lagi di tahun 2022. Kali ini ubahannya lebih menyeluruh, bukan cuma eksterior, tapi juga interior, dan mesin. Dengan mesin K15B yang kubikasinya lebih besar yaitu 1.462 cc atau serupa dengan Ertiga, mobil berlogo S ini jadi tampak seperti naik kelas.

Singkatnya, Baleno tak pernah berhenti untuk terus bertransformasi.

Suzuki Baleno: dari mobil pejabat ke underrated darling

Sayangnya, meski berkali-kali melakukan transformasi, Suzuki Baleno tak pernah jadi juara penjualan. Angkanya selalu kalah saing dengan rival-rival sekelasnya. Meski demikian, Suzuki Baleno menemukan rumah baru di kalangan pencinta modif.

Bagi para pencinta modif, Baleno ibarat kanvas kosong yang siap dicorat-coret. Desain bodinya nggak neko-neko, jadi gampang untuk dimainkan. Mau dipasang velg lebar, diceperin, atau diberi bodykit ala JDM, semuanya nyambung. Mesin 1.5-nya juga tergolong bandel, gampang dioprek, dan part penggantiannya relatif murah. Selain itu, harga bekasnya yang ramah kantong juga jadi nilai tambah bagi pecinta modif dengan budget terbatas. Itu sebabnya, Suzuki Baleno jadi mobil yang dipuja bukan secara massal, tapi dicintai dengan cara yang lebih personal.

Ironis, ya? Dari mobil dulu berdiri gagah di parkiran kantor pejabat, kini lebih sering nongkrong di bengkel modif. Dan yah, kalau memang benar Baleno pamit, nggak heran juga, sih. Toh, ini bukan pertama kalinya Suzuki melepas produk justru saat mulai punya penggemar niche. Ingat Suzuki Swift? Nasibnya juga tak jauh beda dengan Suzuki Baleno.

Singkatnya, dari Suzuki Baleno ini kita belajar bahwa susah payah berubah pun, kita tetap bisa kalah dengan kejamnya pasar.

Penulis: Dyan Arfiana Ayu Puspita
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Baleno Hatchback: Optimis Sanggup Menggeser Yaris dan SUV Turbo-turboan

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 6 September 2025 oleh

Tags: GIIAS 2025mobil balenoMobil Suzukisuzuki baleno
Dyan Arfiana Ayu Puspita

Dyan Arfiana Ayu Puspita

Alumnus Universitas Terbuka yang bekerja sebagai guru SMK di Tegal. Menulis, teater, dan public speaking adalah dunianya.

ArtikelTerkait

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

1 Desember 2025
Suzuki APV, Mobil Serbaguna yang Siap Diajak Rekasa

Dikasih Sekalipun, Saya Tetap Nggak Mau Punya Suzuki APV, Apa Bedanya sama Gerobak Dikasih Mesin?

18 September 2023
Alasan Beli Mobil Baru di Akhir Tahun 2024 Sangat Menguntungkan (Unsplash)

Kenapa Beli Mobil Baru di Akhir Tahun 2024 Sangat Menguntungkan?

20 Desember 2024
Jadi Gorengan Paling Renyah di Tahun 2024, Apakah Suzuki Karimun Kotak Worth to Buy?   suzuki burgman street 125

Mobil Suzuki Karimun Kotak: Imut doang, tapi Nggak Nyaman Dipakai buat Touring

6 Juni 2025
mobil Suzuki APV Itu Bukan Mobil, tapi Gerobak Dikasih Mesin, Nggak Ada Nyaman-nyamannya Sama Sekali!

Suzuki APV Memang Nggak Nyaman, kalau Memang Cari Nyaman, Beli Innova!

1 Maret 2024
Suzuki Ertiga: MPV Pertama Suzuki yang Dulu Dikenal Sebagai MPV Syariah  

Suzuki Ertiga: MPV Pertama Suzuki yang Dulu Dikenal sebagai MPV Syariah  

24 Agustus 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo Mojok.co

Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo

14 Desember 2025
Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

18 Desember 2025
3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba! (Pixabay)

3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba!

18 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Panduan Membeli Toyota Vios Bekas: Ini Ciri-Ciri Vios Bekas Taxi yang Wajib Diketahui!

18 Desember 2025
Drama Puskesmas yang Membuat Pasien Curiga dan Trauma (Unsplash)

Pengalaman Saya Melihat Langsung Pasien yang Malah Curiga dan Trauma ketika Berobat ke Puskesmas

14 Desember 2025
Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.