Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

Sushikun, Tempat yang Bikin Saya Jatuh Cinta dengan Sushi

Naimatul Chariro oleh Naimatul Chariro
3 Mei 2023
A A
Sushikun, Tempat yang Bikin Saya Jatuh Cinta dengan Sushi

Sushikun, Tempat yang Bikin Saya Jatuh Cinta dengan Sushi (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Awalnya saya benci sushi, tapi semua berubah sejak saya mengenal Sushikun. Full senyum!

Saya itu kesulitan kalau harus menyantap makanan non-lokal. Rasanya nggak pas di lidah dan nggak cocok juga dengan bumbunya. Alhasil,  temen-temen sering ngatain saya sebagai uwong ilat jawa, istilah sindiran yang sering dipakai kepada orang Jawa yang susah menerima makanan non-lokal.

Nah, kerumitan lidah saya ini juga berlaku pada sushi. Tiga tahun lalu, ada seorang teman yang mentraktir makanan ini di restoran Jepang. Kebetulan momen itu pertama kalinya saya masuk restoran Jepang dan menyantap sushi. Karena ndak tahu menu apa yang enak, akhirnya saya ngikut aja. Selang beberapa lama, berbagai bentuk Sushi telah datang.

Pendek kata, saya langsung mengambil dan menyantapnya. Dan seketika itu juga ingin memuntahkan sushi yang ada di mulut saya. Lah gimana, wong biasanya nyemil gorengan terus harus makan makanan mentah. Beuh, jelas ora penak. Sejak kejadian itu saya nggak mau mencoba lagi. Dan sudah mengklaim kalau makanan Jepang satu ini nggak enak.

Tapi, bukan manusia kalau nggak berubah. Sekarang saya harus menarik omongan tentang ketidaksukaan saya pada sushi. Pasalnya, sejak bertemu dengan restoran Sushikun saya justru menikmati dan mencintai sushi. Hal itu dipengaruhi oleh faktor-faktor di bawah ini.

Gaya restoran yang unik

Umumnya, restoran Jepang memakai sistem ala carte (pesan langsung dengan buku menu). Nah, hal itu nggak berlaku di Sushikun. Restoran ini menyajikan dua cara pemesanan, ala carte dan conveyor belt (ban berjalan). Sehingga, semua menu sushi dari restoran ini akan mengitari para pengunjung. Piring-piring Sushi yang tersaji bisa langsung diambil dan disantap. Saran saya kepada penikmat sushi pemula mending milih ala carte saja. Supaya bisa tanya-tanya ke pegawainya, jadi nggak akan salah pilih menu.

Selain unik, gaya conveyor belt juga berhasil menggugah selera makan. Percaya deh, ketika kita melihat berbagai Sushi berjalan ditambah dengan tampilannya yang menggoda, pasti langsung kepincut dan auto ingin melahap semuanya. Dan jangan takut tersedak, sebab minuman kaleng telah disiapkan juga di conveyor belt. Bukan cuman itu, dengan sistem ini kita juga nggak perlu antre lho. Datang langsung makan, bayar, pulang deh.

Menu Sushikun bervariasi

Jujur, saya baru tahu kalau sushi ada yang matang. Dalam artian tidak langsung ikan segar. Saat pengalaman makan sushi pertama kali, teman saya memesan sushi meshi dengan topping ikan salmon segar. Jadi, saya berpikir semua sushi itu mentah.

Baca Juga:

“Sushi Terrorism” di Restoran Sushi, Bukti Orang Jepang Juga Bisa Norak

5 Makanan Mahal yang Overrated, kok Bisa sih Pada Suka?

Tapi ternyata nggak begitu. Ada juga sushi yang gurih nan crispy. Seperti yang saya pesan ini; Spicy Crunchy Nori Sushi, Fried Nori Teriyaki Roll, Japanese Spicy Mentai, dan Salmon Tempura Floss Roll. Berbagai menu itu dilapisi oleh nori yang sudah dibalur tepung. Jadi, sangat cocok untuk lidah saya yang terbiasa makan gorengan.

Dan kalaupun bosan dengan sushi, enaknya di tempat ini nggak hanya tersedia menu sushi aja. Tetapi juga ada ramen, donburi, dan beberapa salad. Jadi, kita bisa menyantap berbagai makanan Jepang yang diinginkan, nggak hanya sushi aja.

Harganya murah meriah

Harga makanan selalu menjadi pertimbangan saya yang mahasiswa ini. Uang pas-pasan hampir nggak mungkin makan di restoran Jepang. Karena biasanya sushi itu identik dengan harganya yang mahal. Eh, ternyata ketemu Sushikun yang menjual sushi dengan murah meriah. Bagaimana nggak, tiap piring sushi aja hanya dibandrol dengan harga 10-20 ribu, bergantung dengan warna piringnya.

Begini, kita kan bisa langsung mengambil Sushi di conveyor beltnya. Nah, harga Sushi itu bergantung dengan warna piring yang dipakai. Kalau warna merah maka harganya 10 ribu, kuning 13 ribu, hijau 15 ribu, dan biru 20 ribu. Murah banget kan. Dengan uang 50 ribu bisa dapat 3 piring dan sekaleng Sprite.

Menurut kalian mahal? Yaaa yang jauh lebih mahal banyak sih.

Sushikun nyaman dan Instagrammable

Biasanya, pertimbangan saya jika memilih tempat makan hanya butuh tempat yang nyaman—Ada kursi, meja, dan bersih. Tapi, Sushikun justru memberikan lebih dari itu. Suasana dan ornamen yang dipakai restoran ini Instagrammable banget. Banyak cermin, lampu-lampu berwarna, dan gambar-gambar tentang Jepang di dindingnya. Pokoknya pas banget lah untuk anak muda. Harga murah, menu banyak, nggak perlu antre, bisa untuk foto-foto juga.

Ya, begitulah kira-kira perjalanan saya bisa mencintai sushi sejak bertemu dengan Sushikun. Ternyata makanan Negeri Sakura ini enak banget dan bikin ketagihan. Kalau kalian nggak suka sushi seperti saya dulu, ayok cobain ke restoran satu ini deh. Siapa tahu jadi jatuh hati juga, hehehe.

Penulis: Naimatul Chariro
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA “Sushi Terrorism” di Restoran Sushi, Bukti Orang Jepang Juga Bisa Norak

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 3 Mei 2023 oleh

Tags: restoran jepangsushisushikun
Naimatul Chariro

Naimatul Chariro

Mahasiswa yang sedang belajar menulis.

ArtikelTerkait

Pengalaman Table Manner dan Alasan Restoran Mahal Porsinya Sedikit terminal mojok.co

Menyaksikan Liciknya Restoran All You Can Eat, Licin Macam Politisi

22 Oktober 2020
restoran jepang pengalaman sumpit surabaya mojok

Pengalaman Memalukan Saat Pertama Kali Makan di Restoran Jepang

13 Oktober 2020
Sushi Terrorism di Restoran Sushi, Bukti Orang Jepang Juga Bisa Norak

“Sushi Terrorism” di Restoran Sushi, Bukti Orang Jepang Juga Bisa Norak

11 Februari 2023
Makan Sushi Mentah Memang Bukan Budaya Kita Terminal Mojok

Makan Sushi Mentah Memang Bukan Budaya Kita

9 April 2022
5 Menu Makanan di Marugame Udon yang Rasanya Oishii Terminal Mojok

5 Menu Makanan di Marugame Udon yang Rasanya Oishii

13 Agustus 2022
Sandiaga Uno Betul, Jogja Butuh Sushi Salmon Mentai, Bukan Kesejahteraan (Unsplash)

Sandiaga Uno Betul, Jogja Butuh Sushi Salmon Mentai, Bukan Kesejahteraan

15 Januari 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025
Drama Puskesmas yang Membuat Pasien Curiga dan Trauma (Unsplash)

Pengalaman Saya Melihat Langsung Pasien yang Malah Curiga dan Trauma ketika Berobat ke Puskesmas

14 Desember 2025
Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

15 Desember 2025
KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

18 Desember 2025
Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

16 Desember 2025
Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

16 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.