Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Surat Terbuka untuk Pengelola Taman Safari Indonesia dan para Pengunjung

Eunike Dewanggasani W. S. oleh Eunike Dewanggasani W. S.
19 Mei 2021
A A
taman safari kebun binatang surat terbuka mojok

taman safari kebun binatang surat terbuka mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Untuk Bapak/Ibu pengelola taman safari beserta seluruh pengunjung taman safari yang saya hormati,

Kalau ada orang super kudet bertanya, “Apa ciri khas taman safari?” Jawabannya tentu saja adalah pengalaman menjelajah daerah penangkaran hewan menggunakan mobil masing-masing. Rasanya seperti mengikuti tur-tur savana yang ada di film-film, tapi tentunya dengan kaca tertutup dan hutan teduh alih-alih padang rumput benua Afrika, hehehe. Pengalaman seru ini harus saya akui memiliki beberapa kelemahan yang patut diperhatikan.

Pertama, aturan mengenai larangan memberi makan kepada satwa. Dari jarak lima kilometer sebelum masuk ke daerah pintu gerbang taman safari, di pemukiman penduduk sudah ada banyak warga yang menjual wortel-wortel di pinggir jalan. Fungsinya? Untuk memberi makan hewan. Tapi, di pintu gerbang taman safari dan area masuk ke tur penangkaran hewan herbivora, sudah ada tulisan yang menegaskan larangan untuk memberi makan kepada satwa.

Tapi, namanya orang Indonesia, belum afdhol kalau belum merasakan sensasi didekati hewan dengan lidah yang menjulur-julur. Banyak yang memberi makan walaupun larangan tersebut terpampang jelas dan pasti dapat dibaca oleh semua orang. Di beberapa titik, malah ada petugas satwa atau pekerja-pekerja dari pihak taman safari yang membiarkan aksi ini terus terjadi. Lha ini aturan dan pelaksanaannya kok saling berkontradiksi begini?

Malah, ternyata di satu tempat dekat penangkaran rusa, pihak pengelola sendiri juga menjual wortel yang keuntungan penjualannya dijadikan untuk donasi kepada pihak taman safari. Walah, padahal sebelum masuk ke dalam, di luar banyak tulisan larangan memberi makanan. Peraturan bilang sejatinya kita tidak boleh memberi makanan tetapi di dalam disediakan. Jadi apakah sebaiknya kita memberi para satwa ini apel dan wortel yang memang khusus disediakan oleh pihak pengelola? Jadi yang benar yang mana? Mungkin sebaiknya ada penyesuaian untuk papan pemberitahuan dan pelaksanaan ya, Pak, Bu, supaya kami pengunjung tidak kebingungan hehehe.

Kedua, soal ketertiban mobil yang berada di jalur tur safari. Di dalam jalur safari sudah disediakan rute jalan yang memuat dua jalur mobil. Saat itu saya berkunjung ketika sedang ramai, sehingga otomatis terjadi kemacetan. Faktor macet ini terdiri atas tiga hal: pengemudi yang tengah memberi makanan kepada satwa, mobil yang mati karena tidak kuat naik tanjakan dan harus ganti gigi dulu, dan satwa yang melakukan runway di tengah jalan sehingga menghalangi mobil.

Nah ini Pak, Bu, berkaitan dengan poin nomor satu tadi. Andaikan peraturan larangan pemberian makan ditegaskan, kemungkinan terjadinya macet akan mengecil. Apalagi, sering ada mobil yang berlama-lama memberi makan karena pengemudinya kelamaan ambil selfie sama si binatang, huhuhu. Para pengunjung juga seharusnya memiliki common sense untuk tidak berlama-lama berhenti di jalan.

Poin ketiga, suara klakson mobil. Sangat disayangkan, di dalam taman safari tidak ada aturan yang melarang pengunjung untuk menggunakan klakson. Dalam beberapa kasus (seperti yang saya alami), mobil tidak bisa jalan karena ada bison yang berhenti di depan mobil. Pengunjung di belakang sudah ramai membunyikan klakson, lha saya bisa apa kalau sumber penyebabnya adalah hal yang di luar kendali saya? Mau meng-klakson si binatang atau turun kan risikonya banyak dan memang dilarang turun huhuhu. Untuk itu, penting bagi setiap pengunjung untuk membuat jarak antarmobil, sehingga kalau yang depan sedang tidak bisa maju, yang belakang bisa ganti jalur untuk maju. Jangan terlalu mepet-mepet kaya doi yang suka PHP dong!

Baca Juga:

Taman Safari Prigen, Tempat Wisata yang Bikin Saya Emosi dan Nggak Mau Ke Sana Lagi

Bali Zoo, Kebun Binatang untuk yang Mampu-mampu Aja

Tidak hanya itu, suara klakson ini rasanya mengurangi pengalaman penuh mengenai jelajah safari. Walaupun berada di tengah hutan penangkaran dan dikelilingi hewan-hewan, tetap saja rasanya seperti berada di tol Sidoarjo-Surabaya yang macet waktu jam pulang kerja sore. Walaupun hewan-hewan di sana sudah terbiasa dengan keberadaan mobil, tidak sedikit yang terbangun dari tidur siangnya karena suara klakson. Ada juga anak-anak rusa dan bayi-bayi kerbau yang terkejut karena bunyi nyaring tersebut. Ayolah para pengunjung, kurangi klakson kalian karena mengganggu kenyamanan pengunjung lain dan para penghuni hutan.

Terlepas dari masalah-masalah tersebut, taman safari masih menjadi tempat rekreasi ramah keluarga yang dapat memberikan edukasi kepada banyak orang. Iya, tidak hanya edukasi mengenai satwa, tapi juga edukasi mengenai bagaimana seharusnya kita menjadi manusia yang beradab dan taat peraturan.

BACA JUGA Sisi Pilu Berkunjung ke Kebun Binatang dan tulisan Eunike Dewanggasani W.S. lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 19 Mei 2021 oleh

Tags: kebun binatangsurat terbukataman safari
Eunike Dewanggasani W. S.

Eunike Dewanggasani W. S.

Mahasiswa tingkat akhir yang sedang malas bersosialisasi.

ArtikelTerkait

monyet kebun binatang

Mengenang Kebun Binatang

21 Mei 2019
Surat Terbuka untuk Gojek dan Grab Please, Kasih Fitur Pilihan Tipe Motor buat Penumpang Terminal Mojok

Surat Terbuka untuk Gojek dan Grab: Please, Kasih Fitur Pilih Motor buat Penumpang

10 Oktober 2022
Surat Terbuka untuk Pak Eri Cahyadi: Anak Muda Surabaya Butuh Perpustakaan 24 Jam, Pak!

Surat Terbuka untuk Pak Eri Cahyadi: Anak Muda Surabaya Butuh Perpustakaan 24 Jam, Pak!

16 Mei 2024
Sisi Pilu Berkunjung ke Kebun Binatang

Sisi Pilu Berkunjung ke Kebun Binatang

22 November 2019
mamak

Surat Terbuka Untuk Para Mamak di Seluruh Dunia

23 Agustus 2019
Konser Coldplay Cuma Sehari di Jakarta, Harusnya Pemerintah Sadar Diri dan Berbenah xyloband

Surat Terbuka untuk Fans Coldplay yang Nggak Balikin Xyloband: Nggak Apa-apa kok, Beneran, tapi Ingat, Lemah Teles!

25 November 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025
Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

23 Desember 2025
Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

25 Desember 2025
Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

24 Desember 2025
Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025
6 Rekomendasi Tontonan Netflix untuk Kamu yang Mager Keluar Rumah Saat Liburan Tahun Baru Mojok.co

6 Rekomendasi Tontonan Netflix untuk Kamu yang Mager Keluar Rumah Saat Liburan Tahun Baru

27 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.