Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Surat Terbuka untuk Camat Rengasdengklok, Terkait Semrawutnya Alun-alun Rengasdengklok di Depan Matanya

Diaz Robigo oleh Diaz Robigo
29 Juni 2023
A A
Surat Terbuka untuk Camat Rengasdengklok! (Unsplash)

Surat Terbuka untuk Camat Rengasdengklok! (Unsplash)

Share on FacebookShare on Twitter

Surat terbuka ini saya tulis untuk Camat Rengasdengklok. Sebuah surat terbuka yang terinspirasi oleh aksi nyata seorang RT di Pluit. Pak RT itu, dengan gagah berani, menegakkan aturan di wilayahnya. 

Begitu selesai membaca berita tersebut, saya malah langsung ingat dengan sebuah lokasi di dekat rumah saya. Lokasi yang saya maksud adalah alun-alun. Sebuah lokasi yang berada di depan mata persis dari kantor camat Rengasdengklok.

Alun-Alun Rengasdengklok yang kaya akan nilai historis

Alun-alun ini penuh dengan nilai historis. Sebuah monumen yang menggambarkan kebulatan tekad berdiri di sana. Monumen itu berdiri untuk mengenang persiapan kemerdekaan Indonesia. Di sebelah baratnya terdapat tugu proklamasi. Ini menjadi penanda awal peristiwa Rengasdengklok, di mana Achmad Soebardjo, sebagai tokoh muda yang “mengamankan” Bung Karno dan Bung Hatta ke sebuah kota kecamatan kecil di timur Karawang.

Maksud dari para tokoh muda ini adalah agar Bung Karno tidak terpengaruh oleh Jepang yang telah kalah dalam Perang Pasifik. Mereka mendesak Bung Karno segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia tanpa intervensi Jepang. 

Di Rengasdengklok inilah, tepatnya di rumah Djiaw Kie Siong (seorang tokoh etnis Tionghoa, sahabat Achmad Soebardjo yang bersimpati kepada para pejuang), teks proklamasi disusun oleh Bung Karno. Ketika Bung Karno kembali ke Jakarta, naskah tersebut diketik oleh Sayuti Melik.

Potensi alun-alun yang bersejarah

Menengok latar belakang sejarah yang begitu tidak ternilai, sungguh sayang apabila alun-alun ini tidak dimanfaatkan secara maksimal. Selain menjadi tempat wisata sejarah, masyarakat juga bisa memanfaat Alun-Alun Rengasdengklok sebagai tempat rekreasi keluarga. Bisa juga menjadi area olahraga, Ruang Terbuka Hijau dan ruang komunal bagi masyarakat.

Bahkan, dulu, menurut Handinoto, Alun-Alun Rengasdengklok memiliki fungsi yang lebih sakral lagi. Fungsi yang saya maksud adalah sebagai lambang berdirinya sistem kekuasaan raja terhadap rakyatnya. Pernah juga menjadi tempat penyelenggaraan semua upacara keagamaan penting, serta pertunjukkan aktivitas profan semisal tempat berlatih para prajurit kraton.

Contoh khas alun-alun kraton di zaman yang lebih muda adalah Alun-alun Utara dan Selatan Kraton Yogyakarta. Namun, Alun-Alun Rengasdengklok sendiri sangat jauh jika disandingkan dengan alun-alun yang ada di Yogyakarta. 

Baca Juga:

Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal

Ketika Malang Sudah Menghadirkan TransJatim, Karawang Masih Santai-santai Saja, padahal Transum Adalah Hak Warga!

Di Rengasdengklok, tata alun-alunya sangat semrawut oleh para pedagang. Ada yang memakan bahu jalan, serta menempati lahan yang tidak semestinya. Menurut saya, alun-alun di sini tidak memiliki konsep jelas. Lebih mirisnya lagi, lokasi alun-alun tersebut terletak di depan kantor camat Rengasdengklok!

Setiap melintas di Alun-Alun Rengasdengklok, jalan yang harus dilalui oleh kendaraan itu sangat sempit. Apalagi di akhir pekan. Sudah jalannya sempit, pedagang yang memakan bahu jalan memperparah keadaan. Rasa-rasanya hampir tidak tersisa jalanan bagi para penggunanya.

Ayo, Pak Camat Rengasdengklok, benahi rumahmu!

Jadi, saya pikir, Pak Camat tidak bisa mengelak jika tidak mendapatkan info semrawutnya alun-alun. Misalnya beralasan karena lokasinya jauh. Lha wong alun-alun itu kan ada “di depan mata” Bapak sendiri.

Saya yakin, setiap berangkat atau pulang dari kantor, Pak Camat melihat kesemrawutan alun-alun. Kecuali, kalau setiap melintas Alun-Alun Rengasdengklok, Pak Camat itu tiba-tiba selalu tertidur karena sudah lelah bekerja untuk mengayomi dan membuat warganya sejahtera. Bisa jadi, kan.

Tapi ya Pak Camat, saya hanya ingin mengingatkan. Bahwa salah satu tupoksi seorang camat, di antaranya, melaksanakan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh Bupati untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah dan menyelenggarakan tugas umum pemerintahan. 

Fungsi lainnya adalah mengkoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum. Selain itu, ada mengkoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan perundang-undangan, hingga mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum.

Jadi, saya pikir, sudah seharusnya permasalahan semrawutnya alun-alun, menjadi tanggung jawab Camat Rengasdengklok. Kan Bapak itu kepanjangan tangan dari pemerintah kabupaten. 

Walaupun sebenarnya memang tanggung jawab bersama dengan masyarakat, tapi apa boleh buat jika masyarakat tidak mempunyai kesadaran mandiri. Menurut saya, ya di sanalah fungsi adanya pemerintah untuk mengatur dan membina masyarakatnya agar hidup tertib dan teratur sesuai Undang-Undang.

Jadi, harapan saya menulis surat terbuka ini tidak lain merupakan bentuk dari kecintaan kepada daerah asal. Ya supaya pemerintah atau yang saya maksudkan di sini yaitu Pak Camat, agar terketuk hatinya dan bisa menormalisasikan Alun-Alun Rengasdengklok menjadi lebih baik lagi. Selamat bekerja, Pak Camat!

Penulis: Diaz Robigo

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA 5 Hal yang Bisa Dibanggakan oleh Masyarakat Karawang selain Goyangannya

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 29 Juni 2023 oleh

Tags: alun-alun rengasdengklokBung Karnocamat rengasdengklokJawa BaratKarawangRengasdengklok
Diaz Robigo

Diaz Robigo

ArtikelTerkait

Bupati Karawang “Menghilang” ketika Rakyat Membutuhkan Dia (Unsplash)

Bupati Karawang Malah “Menghilang” ketika Warga Sangat Membutuhkan. Bukan Sikap yang Baik dari Seseorang yang Mau Menjadi Anggota DPR

6 November 2023
Bandung Lautan Sampah: Sebuah Ironi Ibu Kota Provinsi

Bandung Lautan Sampah: Sebuah Ironi Ibu Kota Provinsi

30 Agustus 2023
Jalan Sayang Jatinangor, Jalan yang Nggak Sayang Nyawa Pengendara yang Melintas

Jalan Sayang Jatinangor, Jalan yang Nggak Sayang Nyawa Pengendara yang Melintas

2 Mei 2024
Dayeuhkolot, Pusat Pemerintahan Bandung yang Terlupakan terminal mojok

Dayeuhkolot, Pusat Pemerintahan Bandung yang Terlupakan

29 November 2021
Jalan Dr Setiabudi, Jalan Megah di Kota Bandung yang Paling Menyengsarakan Pengendara

Jalan Dr Setiabudi, Jalan Megah di Kota Bandung yang Paling Menyengsarakan Pengendara

28 Juli 2024
Calo Kerja, Sisi Gelap di Balik Gemerlapnya Cikarang Kota Industri

Calo Kerja, Sisi Gelap di Balik Gemerlapnya Cikarang Kota Industri

21 Desember 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Gak Daftar, Saldo Dipotong, Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life Stres! (Unsplash)

Kaget dan Stres ketika Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life, Padahal Saya Nggak Pernah Mendaftar

21 Desember 2025
Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

16 Desember 2025
Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

19 Desember 2025
Motor Honda Win 100, Motor Klasik yang Cocok Digunakan Pemuda Jompo motor honda adv 160 honda supra x 125 honda blade 110

Jika Diibaratkan, Honda Win 100 adalah Anak Kedua Berzodiak Capricorn: Awalnya Diremehkan, tapi Kemudian jadi Andalan

20 Desember 2025
Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025
3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

16 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.