Saya merasa kasihan pada orang-orang yang tidak pernah dan selalu penasaran ingin melewati Jembatan Suramadu. Tak jarang, ketika saya memberi tahu asal saya dari Madura, orang-orang selalu bilang, “Jadi kalau ke sini lewat Suramadu, ya?” Bisa saya ramal, basa-basi selanjutnya adalah mereka meminta untuk diajak berkunjung ke rumah saya dan melewati jembatan ini.
Saya paham dan cukup memaklumi sikap mereka. Mungkin mereka hanya tertipu dengan Jembatan Suramadu yang disebut sebagai jembatan terpanjang. Mereka belum tahu saja bagaimana kondisi sebenarnya jembatan ini. Padahal selain terpanjang, jembatan ini menurut saya juga menjadi jembatan paling tak terurus di Indonesia.
Daftar Isi
Aspal di jalur motor Jembatan Suramadu banyak yang rusak dan berlubang
Sebagai warga Indonesia, saya malu Jembatan Suramadu disebut sebagai salah satu jembatan nasional. Sebab, jalur motor di jembatan ini sudah lama dipenuhi lubang-lubang besar. Tidak ada bedanya dengan jalanan rusak di kecamatan atau desa.
Perbaikan di jalur ini pun kadang hanya ditambal, sehingga tetap saja menghasilkan jalanan yang tidak rata. Inilah alasan yang membuktikan bahwa Suramadu adalah jembatan paling tak terurus di Indonesia.
Jujur, jalanan rusak apalagi berada di tengah laut ini sangat mengancam keselamatan pengendara. Jalur yang lurus pasti membuat pengendara menyetir dengan kecepatan tinggi. Nah, saat ada jalanan yang berlubang ini pengendara jadi berhenti secara mendadak. Jika tak mengancam dirinya sendiri, ya kemungkinan pasti mengancam pengendara di belakangnya.
Anehnya, jalanan berlubang ini hanya ada di jalur pengendara motor. Berbeda dengan jalur mobil yang halus dan mulus. Apa alasannya gara-gara pejabat tidak pernah melewati jalur motor di Jembatan Suramadu jadi jalurnya dibiarkan rusak? Kalau iya. Gila, sih, pemerintah!
Pengendara bebas memilih jalur mana saja
Agaknya pelanggaran lalu lintas di Jembatan Suramadu sudah dibiarkan oleh pihak yang berwenang. Jangankan motor melewati jalur mobil, kemarin beberapa kali viral mobil malah melewati jalur motor. Tidakkah kalian berpikir kok bisa pelanggaran lalu lintas di jembatan nasional bisa dibiarkan begitu saja? Apa pihak yang berwajib kerjanya hanya tidur?
Orang yang sudah pernah melewati Jembatan Suramadu pasti tahu bahwa di ujung jembatan area Surabaya ada pos polisi. Tapi, pos ini hanya sok-sok meriah pas hari Lebaran dan Natal serta tahun baru. Ya, ala-ala jadi pos pantau. Selain hari besar itu, pos ini sepi. Entah ke mana petugasnya saya nggak tahu. Ya, pantas saja banyak yang seenaknya ambil jalur. Penegak hukumnya saja membiarkan.
Jalur motor yang ditutup malah jadi tempat nongkrong
Satu lagi bukti betapa Jembatan Suramadu benar-benar dibiarkan. Sudah berbulan-bulan jalur motor dari arah Surabaya ke Madura ditutup karena ada perbaikan. Nah, yang ditutup hanya pintu masuknya, sehingga dari arah Bangkalan Madura orang-orang bisa masuk ke area ini. Akhirnya, beberapa kali viral video orang-orang yang mancing di area ini. Bahkan, ada yang ngopi sambil membawa kursi lipat di sore hari.
Terlepas dari saya sebenarnya juga ingin merasakan senja sambil duduk di jembatan ini, saya heran dengan pihak berwajib yang membiarkan hal ini terjadi. Apakah mereka tidak memikirkan keselamatan warganya hingga membiarkan hal ini? Kalau dibiarkan, lokasi ini lama-lama akan dipadati pengunjung yang ingin berswafoto di tengah Suramadu. Saya saja juga berkeinginan bisa ke sana.
Jadi, kalau memang menurut pemerintah tidak apa-apa masuk ke jalur yg sedang diperbaiki tersebut atau tidak diperbolehkan demi keselamatan, umumkan secara resmi. Jangan diam-diam saja. Biar keliatan kerja dikit.
Ketiga alasan tersebutlah yang membuat saya berpendapat bahwa Jembatan Suramadu adalah jembatan paling tak terurus. Apa ada yang lebih tak terurus? Saya yakin tidak ada. Oleh karena itu, saya berharap agar pihak-pihak terkait bisa memperbaiki kesemrawutan di jembatan ini, terutama di jalur motor yang banyak lubangnya. Ini the real mengancam keselamatan pengendara. Atau paling selamat, ya motor Supra saya akan kehilangan bautnya satu per satu.
Penulis: Abdur Rohman
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Jembatan Suramadu Pusat Segala Pelanggaran Lalu Lintas, Pantas Banyak yang Kapok Melewatinya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.