SUCI IX Kompas TV Layak untuk Dinanti karena 5 Alasan

SUCI IX Kompas TV Layak untuk Dinanti karena 5 Alasan terminal mojok.co

SUCI IX Kompas TV Layak untuk Dinanti karena 5 Alasan terminal mojok.co

Tepat di hari pertama 2021 ini, Kompas TV kembali menayangkan ajang pencarian bakat yang telah menjadi program andalannya, Stand Up Comedy Indonesia. Tak perlu terlalu banyak basa-basi lagi memberikan testimoni jebolan SUCI, kita pasti paham jebolan SUCI jarang mengecewakan, bahkan sekalipun keluar dini di minggu-minggu awal kompetisi. Yang jelas, SUCI IX Kompas TV yang akan memulai shownya bulan ini pasti siap mengisi kantong-kantong tawa pemirsa.

Audisi SUCI IX Kompas TV sendiri sejatinya telah bergulir di awal tahun lalu, pun sempat terhenti karena pandemi. Audisi di awal tahun dengan format offline pun terpaksa harus berlanjut dengan sistem online untuk menyelesaikan audisi di beberapa kota. Ya, sebuah waktu yang panjang, yang setara dengan rangkaian pelaksanaan SUCI sebelumnya dari audisi hingga show-nya. Yang jelas, SUCI IX spesial dan layak dinantikan. Bukan cuma perkara angka romawi yang pertama kali digunakan SUCI, layaknya iPhone seri X. Tapi juga ada beberapa alasan-alasan lain seperti yang akan saya jabarkan.

#1 Duet Pandji dan Raditya Dika

Keduanya pernah ditandemkan di musim pertama kompetisi ini. Mereka tampil sebagai host. Selepas itu, Radit didaulat menjadi juri di SUCI 2 hingga SUCI 5, kemudian absen dari SUCI 6-8. Pun Pandji, di musim ke 6 hingga 8 gantian didaulat menjadi juri. Artinya, dari 8 musim bergulir, kita tidak melihat keduanya duduk di kursi yang sama. Bagi stakeholders stand up comedy pun menjadi hal lumrah jika keduanya dibanding-bandingan sebagai Maradona dan Pele-nya stand up comedy.

Kini tak akan ada lagi perdebatan antara Pandji dan Radit, keduanya duduk di kursi yang sama. Sayangnya, untuk pertama kalinya, kita tidak akan melihat Pakde Indro dengan “kompor gas”-nya di kursi juri. Untuk tambahan, SUCI IX Kompas TV turut menghadirkan Cing Abdel yang juga menjadi langganan juri di empat musim kompetisi serupa di tv lain.

#2 Tanpa penonton di studio

Setelah bertanya-tanya dengan orang yang terlibat langsung dalam kompetisi ini, kabarnya show SUCI IX Kompas TV hanya akan dihadiri penampil dan juri di studio serta tambahan penonton virtual. Hal yang cukup disesalkan, mengingat arena SUCI selalu menarik dengan audience on the spot yang renyah. Tapi, baiknya, untuk pertama kalinya kita menyaksikan show SUCI tanpa respons langsung ratusan orang di studio, komika SUCI IX pun pasti dituntut untuk bekerja lebih keras.

#3 Kembalinya theme song SUCI

“Teret tet tet, jeng jeng”. Bagi saya sendiri, mendengarkan theme song SUCI sama syahdunya dengan mendengarkan anthem Liga Champions. Yang sayangnya, theme song (lama) yang digunakan pada 2011 hingga 2017 ini tidak dipakai di SUCI 8 2018 silam. SUCI 8 dan tawanya seolah tak bernyawa tanpa theme song legend ini.

Kompas TV nampaknya paham bagaimana krusialnya theme song lawas ini untuk kembali digunakan pada gelaran SUCI IX. Kembalinya theme song lama ini diharapkan mengembalikan ke-SUCI-an yang sempat luntur di SUCI 8. Bagi beberapa penonton dan bahkan oleh juara SUCI 8, Popon Kerok, SUCI 8 kurang memenuhi ekspektasi jika berkaca bagaimana gilanya 7 musim sebelumnya.

#4 Penantian panjang

Untuk pertama kalinya, musim baru di SUCI digulirkan dengan jeda panjang absen dua tahun. Dari musim 1 hingga 8, SUCI tak pernah absen walau setahun. Jeda panjang ini diharapkan bisa menghadirkan komika-komika yang lolos ke panggung SUCI lebih gila karena sudah menabung energi dan ambisi selama dua tahun kekosongan.

Pun terjadi di kompetisi TV sebelah (Stand Up Comedy Academy) yang terhenti sejak 2018 silam, sama seperti musim terakhir SUCI. Penonton pun pasti merasakan hal yang sama, birahi akan komedi jelas sudah memuncak.

#5 Banyak komika matang dan unik

Selain jeda waktu yang panjang, penonton juga berekspektasi pada komika-komika yang lolos ke Jakarta. Tengoklah Aly Akbar yang 2019 lalu terpilih sebagai Komika Muda Terbaik di Standupindo Award. Lalu ada Nopek yang dulu digadang-gadang menjadi calon kuat juara SUCA 3, Dodit-nya SUCA 4 lah. Nama lain seperti Ichal Kate yang sempat pula menjadi finalis SUCA, Levi dan Rio dari grup Sohibul Diksi, Rais yang tampil reguler di Ketawa Comedy Club, dan komika senior sekaligus content creator Egik MK.

Ada juga Alex asal Belgia sebagai komika bule pertama setelah Alison di SUCI 3, ada pula Davi yang di audisi tampil dengan persona sumbingnya. Jelas masih banyak komika lain yang layak dinantikan keunikan dan kelucuannya. Dengan banyaknya peserta yang lucu dan unik, kita berharap SUCI IX Kompas TV bakal membawa tawa yang lebih pecah buat penonton dan pencinta stand up comedy seluruh Indonesia. 

BACA JUGA 8 Komika Stand Up Comedy Indonesia di SUCI Kompas TV dengan Opening Paling Ikonis dan tulisan Dicky Setyawan lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.
Exit mobile version