#3 Dijadikan bonus jika belanja dengan nominal tertentu
Belanja bahan pangan di tukang sayur keliling terkenal sangat murah. Dengan berbekal uang Rp5.000 saja kita bisa membuat sepanci sayur sop yang dapat dinikmati oleh seluruh penghuni rumah. Ditambah satu papan tempe seharga Rp3.000 yang dipotong tipis-tipis, kita sudah bisa makan seharian. Meski nggak ada aturan tertulis, para tukang sayur keliling kadang memberikan sayur-mayur dan aneka daging yang nggak laku kemarin sebagai bonus.
Misalnya, Bu Rukayah belanja sayur hingga habis Rp30.000. Tukang sayur biasa akan memberi bonus seikat kangkung yang nggak laku kemarin. Meskipun mendapatkan sayur yang sudah nggak segar, rata-rata pembeli nggak ada yang maido. Mereka justru minta diberi bonus lagi.
#4 Diberikan cuma-cuma untuk pakan ternak
Jika sayur dan buah sisa jualan hampir busuk serta sudah nggak layak konsumsi, para tukang sayur biasanya akan memberikannya kepada pembeli yang memiliki hewan ternak secara cuma-cuma. Misalnya, ada yang pelihara ayam, kelinci, kambing, sapi, sapi, atau burung. Eits, jangan salah lho, hewan ternak ini juga membutuhkan sayur-sayuran untuk variasi makanan mereka sehari-hari.
Biasanya tanpa ditawari, pembeli yang memiliki hewan ternak akan meminta secara langsung. “Pak, ada kangkung atau sawi kemarin? Kalau ada, saya mau minta buat kasih makan kelinci.”
Dengan begitu, pembeli akan senang dan tukang sayur keliling juga senang karena bisa meminimalisir kerugian yang ia alami. Win win solution, kan?
Penulis: Audina Hutama Putri
Editor: Intan Ekapratiwi