Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Strategi Promosi Film ‘Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas’ Memang Sempat Menipu

Ananda Bintang oleh Ananda Bintang
7 November 2020
A A
Strategi Promosi Film 'Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas' Memang Sempat Menipu sal priadi pemeran ajo kawir marthino lio ladya cheryl eka kurniawan mojok.co

Strategi Promosi Film 'Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas' Memang Sempat Menipu sal priadi pemeran ajo kawir marthino lio ladya cheryl eka kurniawan mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Ketika ada kecelakaan di pinggir jalan, ciri khas orang Indonesia adalah mengerubungi jalan sehingga membuat jalanan macet, dan lucunya, orang yang kecelakaan tentu saja tidak terbantu dengan hanya ditonton orang banyak. Setidaknya itulah gambaran paling pas kalau ada yang ribut-ribut di Twitter. Hanya “meramaikan”, solutif belakangan, kayak promosi film Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas.

Baru-baru ini, kegaduhan di Twitter kembali nyaring meskipun nggak senyaring biasanya. Tepatnya ketika akun @tubirfess mengunggah foto seorang penyanyi indie cukup terkenal, Sal Priadi, saat mengunjungi sebuah toko obat kuat dengan kalimat yang agak provokatif.

2beer! Teh anget nih masa temen gue nge story wa pas longweekend kmrn ketemu musisi terkenal terciduk lagi di toko obat kuat wkwkw. Mau ngapain mz? @salpriadi_ 🙂 pic.twitter.com/OQlpuus6bf

— Tubirfess (@tubirfess) November 3, 2020

Sontak SJW-SJW Twitter bersautan, mereka banyak berkomentar pedas terkait kiriman dari sender di tubirfess itu. Ada yang mengeluarkan argumen tentang ranah privasi orang lah, bahkan ada yang berargumen sampai berpoin-poin kayak presentasi tugas ke dosen, hadeuh.

Tak lama berselang, ketika saya ngescroll, muncul promosi film Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas dari akun Palari Films yang mau memperkenalkan aktor pemeran dua tokoh sentral laki-laki dalam film yang disutradarai Edwin ini. Dalam cuitan itu, Palari hanya memberi klu bahwa salah satu aktor yang akan memerankannya adalah seorang penyanyi soundtrack terkenal disertai gambar siluet kedua aktor.

Sontak saya langsung menduga, jangan-jangan ini Sal Priadi nih. Dugaan ini bukan tanpa alasan, pertama, blio adalah penyanyi. Kedua, setelah keributan tentang obat kuat itu mulai reda, Sal ngetweet bahwa itu emang beneran foto dia. Dan dia mau beliin obat kuat buat temennya. Kalau merujuk pada novelnya yang kebetulan sudah saya baca, tokoh Tokek merupakan teman si Ajo Kawir. Ajo Kawir ini diceritakan kemaluannya nggak bisa ngaceng. Nah, jangan-jangan si Tokek ini diperankan oleh Sal Priadi yang mau ngebeliin obat kuat buat si Ajo Kawir.

Ketiga, saya merasa bahwa kiriman sender ini kelihatan banget dibuat-buatnya. Dari mulai kata-kata yang dia tulis terus ngetag Sal Priadi, sampai hasil jepretan yang keliatan banget “dia nemenin Sal Priadi”. Nandain banget bahwa ini tuh cuman strategi promosi dari Palari Films biar dapetin engagement. Eh ternyata benar dugaan saya. Pas pengumuman aktor film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas, Sal Priadi memerankan Tokek dan Marthino Lio memerankan Ajo Kawir.

Dilihat dari bagaimana tim produksi naikin engagement, saya pikir strategi yang dilakukan Palari Films ini patut diacungi jempol. Seperti melihat peluang yang bagus, Palari dengan jeli memanfaatkan keributan Twitter untuk memperkenalkan film yang novelnya disuguhkan dengan cerita yang sama chaos-nya dengan keributan yang dibuat ini wkwkwk.

Baca Juga:

4 Jasa yang Tidak Saya Sangka Dijual di Medsos X, dari Titip Menfess sampai Jasa Spam Tagih Utang

Drama Cina: Ending Gitu-gitu Aja, tapi Saya Nggak Pernah Skip Menontonnya

Pandemi begini, emang bikin Twitter semakin mirip kandang macan yang apa pun bisa diributkan. Bahkan sempet-sempetnya ada orang yang berantem beneran gara-gara berargumen di Twitter gara-gara masalah sepele kaya ngeluh tentang harga makanan di kereta aja diributin gila! Keributan di Twitter yang mampu mengundang orang banyak ini dilihat Palari Films sebagai sebuah strategi marketing yang patut dicoba.

Persis kayak gambaran orang Indonesia yang ramai-ramai berdatangan cuma buat ngeliat orang tabrakan, tapi nggak dibantuin sama sekali. Keroyokan tanpa solusi.

Meskipun cara naikin engagement dengan bikin ribut adalah suatu cara yang paling ampuh di media sosial buat viral dan dikenal, hampir-hampir yang dilakukan Palari Films ini bisa saja gagal dan malah jadi blunder. Kalau sampai saya nggak lihat postingan promosi film dari Palari Filma, bisa-bisa saya yang lagi iseng ngescroll Twitter, pas lihat kiriman sender tubirfess akan terpancing buat ikutan marah. Soalnya emang provokatif banget sih kata-katanya, meskipun kalau dibaca secara jeli kelihatan banget setting-an.

Selain itu, isu yang diangkat pun soal “kelamin” dan privasi orang yang memang sensitif banget. Tapi, untungnya keributan itu nggak berlangsung lama dan nggak melebar kemana-mana karena juga ketutupan berita-berita tentang pemilu AS. Meskipun yang nge-reply dan nge-quote hampir ada 3.000 orang, tapi setelah mereka tahu bahwa ini cuma promosi film, mereka bakal malu nggak ya? Apakah urat kemaluan orang-orang di Twitter udah putus kali ya, seperti apa yang telah dirasakan Ajo Kawir? Wallahualam bishawab.

Yang jelas, cara ini saya pikir bakalan jadi ngetren dan dipakai banyak brand dalam mempromosikan produknya. Nah, kalau dugaan saya ini benar lagi, kita jadi harus belajar buat jangan mudah terpancing nafsu emosi dengan apa yang sepenuhnya belum kita ketahui duduk perkaranya. Keributan ini persis seperti kutipan dari novel yang bakalan diadaptasi ke film ini bahwa, “Kemaluan bisa menggerakkan orang dengan biadab. Kemaluan merupakan otak kedua manusia, sering kali lebih banyak mengatur kita daripada yang bisa dilakukan kepala.” Atau dalam kata lain, jangan mudah terbawa nafsu dan emosi, sebab emosi dan nafsu justru menggerakan orang menuju kebiadaban.

Mari menunggu film Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas yang katanya bakal tayang 2021. Apakah bakalan seblak-blakan novelnya?

Sumber gambar: Instagram @sepertidendamfilm

BACA JUGA Ridwan Kamil, Gubernur Populis yang Malu-Malu Mau Jadi Capres 2024 dan tulisan Ananda Bintang lainnya. 

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 6 November 2020 oleh

Tags: Media SosialReview Film
Ananda Bintang

Ananda Bintang

ArtikelTerkait

Repost Story Hampers Kiriman Sendiri Itu Maksudnya Gimana_ terminal mojok

Mohon Maaf, Repost Story Hampers Kiriman Sendiri Itu Maksudnya Gimana?

13 Mei 2021
Beasiswa Kuliah Influencer, Orang Eksis Lebih Punya Kesempatan ketimbang Orang Pintar Mojok.co

Beasiswa Kuliah Influencer, Orang Eksis Lebih Punya Kesempatan ketimbang Orang Pintar

21 Mei 2024
Motivasi Orang Cantumin Gelar Akademik di Medsos Itu Apa sih?

Motivasi Orang Cantumin Gelar Akademik di Medsos Itu Apa sih?

10 Agustus 2022
Berdiskusi Ekspektasi Gaji di Media Sosial MOJOK.CO

Berdiskusi Ekspektasi Gaji di Media Sosial: Niat Memotivasi Malah Bikin Keki

29 Oktober 2019
Belakangan Ini Semua Media Sosial Terasa Toksik Kecuali Quora terminal mojok.co

Tidak Ada Paksaan Untuk Saling Follow di Media Sosial

21 Juni 2019
atta halilintar

Atta Halilintar dan Fenomena Narsisme Kolektif Anak Twitter

1 Agustus 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025
Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025
Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

21 Desember 2025
Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025
4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

25 Desember 2025
Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.