Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup

Stop Nyinyirin Tumbuh Kembang Anak Orang Lain, Kondisi Tiap Anak Berbeda-Beda!

Erma Kumala Dewi oleh Erma Kumala Dewi
22 Juni 2022
A A
Stop Nyinyirin Tumbuh Kembang Anak Orang Lain, Kondisi Tiap Anak Berbeda-Beda!

Stop Nyinyirin Tumbuh Kembang Anak Orang Lain, Kondisi Tiap Anak Berbeda-Beda! (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Tumbuh kembang anak itu beda-beda dan nggak seharusnya dinyinyirin!

Kehadiran anak dalam suatu keluarga memberikan kebahagiaan yang tidak terkira, terlebih lagi jika keluarganya telah menunggu dan mengusahakan sejak lama. Sejak masa kehamilan, melahirkan, bahkan hingga anak tumbuh menjadi dewasa, orang tua pastinya akan berusaha sebaik mungkin memberikan yang terbaik untuk anaknya. Momen melahirkan pun menjadi suatu peristiwa paling mengharukan sekaligus membahagiakan bagi pasangan ibu dan ayah.

Setidaknya, sampai datang campur tangan kerabat dan tetangga.

Di balik pujian-pujian sopan atas kondisi si bayi yang fitrahnya memang menggemaskan, nggak tau kenapa pasti ada aja nyinyiran jahat yang keselip. Mirisnya komentar-komentar nyinyir ini kebanyakan malah datang dari sesama perempuan dan sesama ibu.

Variasi nyinyirannya pun beraneka ragam, mulai dari cara lahiran, fisik si bayi (naudzubillah), metode menyusui, bahkan sampai tumbuh kembang anak nggak luput dari komentar orang. Ada yang punya pengalaman begitu? Yang kuat ya, Bestie.

Padahal di zaman yang sudah modern ini kesadaran untuk memeriksakan kesehatan bayi sejak dalam kandungan sudah semakin tinggi. Video edukasi parenting juga bisa diakses secara gratis di media-media sosial. Melahirkan secara caesar atau tidak bisa memberi ASI eksklusif tidak akan pernah mengurangi keutuhan peran sebagai seorang ibu. Soal fisik si bayi apa pula yang perlu dikomentari? Emangnya mereka bisa memilih lahir dengan warna kulit apa, tingginya seberapa, mirip siapa, dan sebagainya? Lagian rupa anak akan berubah-ubah selama pertumbuhannya. Banyak banget lo kasusnya orang-orang glow up maksimal saat mereka tumbuh dewasa sampai bikin pangling.

Ibu saya pernah punya pengalaman tidak menyenangkan seputar nyinyiran ini. Kebetulan saat masih bayi, saya tergolong anak yang ringkih dan sakit-sakitan. Padahal ibu saya memberikan ASI eksklusif sampai saya umur 2 tahun. Ibu saya juga ibu rumah tangga sehingga sudah pasti perhatiannya pada anak tercurah secara total.

Berat badan saya waktu masih balita memang di bawah rata-rata balita normal. Bukan karena orang tua saya tidak mampu memberikan makanan bergizi yang cukup, melainkan saya selalu muntah setiap disuapi makanan bertekstur padat. Ibu saya juga bukan orang yang malas untuk membuatkan bubur dan nasi tim sendiri, telaten banget malahan tapi saya tetep aja muntah karena pencernaan saya nggak siap menerima makanan bertekstur.

Baca Juga:

Mindfulness Parenting Mengajari Saya untuk Tidak Menurunkan Trauma kepada Anak Masa Depan Saya

4 Hal Menyebalkan yang Membuat Ibu-ibu Kapok Pergi ke Posyandu

Sampai akhirnya puskesmas memberi saya susu formula dan mentega khusus untuk menaikkan menaikkan berat badan. Setiap hari saya disuapi susu mentega, kadang sambil digendong untuk berjemur. Di saat itu selalu ada aja tetangga yang ngomenin saya kurus banget kayak orang gizi buruk, bahkan mempertanyakan bagaimana kelangsungan hidup saya ke depannya. Bisa bayangin nggak sih perasaan ibu saya? Pasti hatinya mencelos banget soalnya beliau nggak kurang-kurang dalam mengusahakan biar saya mau makan.

Soal tumbuh kembang pun saya nggak kalah parah. Saya baru tumbuh gigi pertama dan baru bisa jalan di usia 1,5 tahun. Di saat anak-anak seusia saya giginya udah lengkap dan bisa makan kerupuk, saya masih nyusu aja. Dan saat yang lain sudah bisa berlari kencang saya masih ngesot. Tentunya saya sering banget dibanding-bandingkan dengan anak-anak lain. Di-bully juga karena nggak bisa menyamai kegesitan teman-temannya saat bermain.

Mungkin dikiranya ibu saya nggak telaten ngurusin anak. Mereka cuma selalu fokus pada kekurangan-kekurangan orang lain. Padahal di balik segala kelemahan dan keterlambatan pertumbuhan itu, saya sangat mahir dalam berbicara dibandingkan anak-anak yang seumuran atau yang sedikit lebih tua. Bahkan menurut ibu dan orang-orang di sekitar saya, saya cukup fasih berbicara sebelum genap berumur 1 tahun. Perbendaharaan kata yang saya miliki untuk umur sekecil itu juga lumayan banyak dan mudah ingat jika diajari hal-hal baru. Saya bukan anak pemalu dan sangat suka menanyakan banyak hal.

Walaupun kondisi tumbuh kembang saya cukup lambat dan membuat ibu saya sangat kesulitan saat itu, tapi ibu saya sangat sabar dan telaten. Telinganya ditutup rapat-rapat dari omongan sengak orang-orang. Buktinya saat sudah tumbuh lebih besar, saya jadi anak sehat yang normal. Tinggi badan saya berkembang pesat sampai kelas 7 SMP. Di sekolah pun nilai akademik saya nggak buruk. Segala hal kurang baik yang disangkakan orang-orang atas keterlambatan tumbuh kembang saya nyatanya nggak terbukti.

Jadi pesan saya untuk buat ibu-ibu di luaran sana, jangan dimasukkan ke hati komentar-komentar nyelekit tentang tumbuh kembang anak kalian. Semua anak punya sisi spesialnya masing-masing. Cuma ibu yang paling tau bagaimana kondisi anaknya, orang lain cuma ngomong asal njeplak aja. Mungkin hidupnya kurang bahagia sampai harus ngorek-ngorek kemalangan orang lain. Mereka butuh validasi kalau ada kehidupan yang lebih malang dari dirinya.

Buat orang yang hobi nyinyirin tumbuh kembang anak orang, berhenti jadi sok paling tau kalau kalian bukan dokter atau ahli di bidangnya. Nggak usah ngasih saran atau komentar kalau nggak diminta. Berhenti menggeneralisir tumbuh kembang anak, karena setiap anak itu unik dan punya timeline-nya masing-masing.

Penulis: Erma Kumala Dewi
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA 6 Hal yang Harus Dihindari Saat Menjenguk Bayi

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 21 Juni 2022 oleh

Tags: AnakBayinyinyirOrang TuaParentingtumbuh kembang anak
Erma Kumala Dewi

Erma Kumala Dewi

Penggemar berat film kartun walaupun sudah berumur. Suka kulineran dan kekunoan.

ArtikelTerkait

Anak Sulung dan Harapan yang Kadang Merepotkan

Anak Sulung dan Harapan yang Kadang Merepotkan

28 Januari 2020
Jenis-jenis Orang Tua Saat Menghadapi Kenakalan Anaknya terminal mojok

Jenis Orang Tua Saat Menghadapi Kenakalan Anaknya

26 Mei 2021
Merasa Selalu Diawasi Orang Tua yang Memiliki Akun Media Sosial

Merasa Selalu Diawasi Orang Tua yang Memiliki Akun Media Sosial

7 November 2019
6 Hal Enaknya Punya Anak di Jepang Terminal Mojok

6 Hal Enaknya Punya Anak di Jepang

29 Juni 2022
Stop Glorifikasi Kemampuan Anak Naik Motor. Nggak Ada Keren-kerennya Tau! terminal mojok

Stop Glorifikasi Kemampuan Anak Naik Motor. Nggak Ada Keren-kerennya Tau!

19 September 2021
Kratos, Sebenar-benarnya Role Model dalam Urusan Parenting

Kratos, Sebenar-benarnya Role Model dalam Urusan Parenting

8 November 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Dosen Pembimbing Nggak Minta Draft Skripsi Kertas ke Mahasiswa Layak Masuk Surga kaprodi

Dapat Dosen Pembimbing Seorang Kaprodi Adalah Keberuntungan bagi Mahasiswa Semester Akhir, Pasti Lancar!

25 Desember 2025
Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025
Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025
Apakah Menjadi Atlet Adalah Investasi Terburuk yang Pernah Ada? (Unsplash)

Apakah Menjadi Atlet Adalah Investasi Terburuk dalam Hidup Saya?

27 Desember 2025
4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

25 Desember 2025
Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

23 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.