Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

6 Stasiun Kereta di Sleman yang Berubah Fungsi, Ada yang Jadi TK hingga Warung Soto

Rizqian Syah Ultsani oleh Rizqian Syah Ultsani
13 Februari 2024
A A
6 Stasiun Kereta di Sleman yang Berubah Fungsi, Ada yang Jadi TK hingga Warung Soto

6 Stasiun Kereta di Sleman yang Berubah Fungsi, Ada yang Jadi TK hingga Warung Soto (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Walaupun di DIY yang terkenal hanya Stasiun Tugu dan Stasiun Lempuyangan yang keduanya terletak di Kota Jogja, dalam sejarahnya, Sleman punya lebih banyak stasiun kereta ketimbang Jogja kota. Akan tetapi stasiun kereta di Sleman yang sekarang masih aktif tinggal Stasiun Maguwo di bagian timur Jogja untuk stasiun KRL Jogja-Solo dan Stasiun Patukan Gamping yang cuma dipakai untuk singgah sejenak kalau ada masalah di Stasiun Tugu atau Lempuyangan.

Stasiun kereta di Sleman terbanyak ada di jalur utara, yakni jalur Jogja-Secang yang dibangun tahun 1903 oleh perusahaan kereta api swasta Belanda, NIS. Seluruh stasiun di jalur ini sudah nonaktif medio tahun 70-an karena kalah saing dengan transportasi darat seperti mobil dan motor. Selain itu, putusnya Jembatan Kali Krasak diterjang lahar dingin Merapi juga turut memengaruhi penonaktifan stasiun di jalur utara ini.

Di akhir masa hidup stasiun-stasiun jalur utara Sleman ini, hanya tinggal dua rangkaian KA yang dioperasikan. Kedua KA tersebut adalah KA Borobudur Express untuk mengangkut wisatawan dari Jogja ke Borobudur/Magelang dan sebaliknya, serta KA Taruna Express yang mengangkut taruna Akmil yang pesiar ke Jogja atau akan kembali ke Magelang. Kini, stasiun kereta di Sleman di jalur utara tersebut sudah hilang dan berganti rupa menjadi bangunan yang sama sekali nggak ada hubungannya dengan dunia perkeretaapian.

#1 Stasiun Tempel berubah jadi sekolah

Stasiun kereta di Sleman yang kini berubah fungsi adalah Stasiun Tempel. Stasiun Tempel adalah stasiun paling utara di jajaran stasiun jalur Jogja-Secang yang letaknya nggak jauh dari bibir Kali Krasak.

Awalnya, stasiun ini hanya berupa bangunan kecil semipermanen dari kayu, namun setelahnya menjadi bangunan permanen dengan arsitektur khas tahun 50-an. Masih tersisa tulisan “Pemimpin Perdjalanan KA” di salah satu pintu ruangan stasiun ini, lengkap dengan bangunan gudang stasiun dan tiang-tiang telegraf. Sekarang bangunan ini difungsikan menjadi TK sekaligus tempat penitipan anak Putra Sembada II.

#2 Ada program kesehatan ibu dan anak di bekas Stasiun Medari Sleman

Beranjak ke selatan, setelah Stasiun Tempel, ada Halte Ngebong yang sudah menjadi pertokoan. Setelahnya ada Stasiun Medari yang berada di dalam perkampungan padat penduduk di daerah Ganjuran Sleman.

Bangunan stasiun ini masih terawat cukup baik dengan beberapa komponen bangunan yang masih orisinal. Sekarang, tempat ini dimanfaatkan warga sekitar sebagai perpustakaan dan posyandu. Iya, kamu nggak salah baca, posyandu tempat nimbang anak balita yang pulangnya diberi bubur kacang hijau itu.

#3 Stasiun Beran yang kini jadi tempat bapak-bapak tentara bekerja

Setelah Stasiun Medari, nggak jauh dari Pasar Sleman ada Stasiun Sleman. Akan tetapi sekarang ini bangunan stasiun sudah nggak bersisa, kecuali beberapa onggok besi rel. Area bekas stasiun ini sudah menjadi taman kota dan Halte Pangukan. Setelah itu, baru ada Stasiun Beran dekat situ yang pernah saya ceritakan sebelumnya di Terminal Mojok. Stasiun ini pun kini sudah berubah fungsi menjadi markas Koramil.

Baca Juga:

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

Boleh Saja Menata Ulang Pedestrian, tapi Pemerintah Sleman Jangan Lupakan Jalan Rusak dan Trotoar Tidak Layak yang Membahayakan Warganya

#4 Bapak-bapak polisi berjaga di bekas Stasiun Mlati Sleman

Beranjak ke selatan, ada Stasiun Mlati di pinggir Jalan Magelang yang kini sudah berubah menjadi pos polisi. Di sisi bangunan masih ada tulisan “Ruang Tunggu” dan terdapat denah bangunan asli saat masih jadi stasiun.

Kemungkinan stasiun ini dulunya diperuntukkan sebagai penghubung ke Gereja Katolik Santo Aloysius Gonzaga. Walaupun nggak bisa dipastikan juga, tapi melihat bangunan stasiunnya berada persis di depan gereja, mungkin dulu orang-orang londo naik kereta ke gereja.

#5 Stasiun Kutu yang kini jadi warung soto dan puding

Stasiun kereta di Sleman selanjutnya yang berubah fungsi adalah Stasiun Kutu yang berlokasi di pinggir Jalan Magelang, utara Selokan Mataram. Sekarang stasiun ini berubah menjadi deretan kios pertokoan dan warung makan. Dari luar memang nggak kelihatan kalau ini adalah bekas stasiun, tapi jejak-jejaknya seperti jendela besar, lubang ventilasi, hingga jendela loket masih ada di sini. Kalau dulu orang ke sini untuk naik kereta, sekarang orang ke sini untuk menyantap segarnya soto dan makan puding sebagai pencuci mulut.

#6 Stasiun Kricak yang sudah merana

Walaupun secara administratif stasiun ini masuk Kota Jogja, bukan di Sleman, tapi nggak apa-apa saya masukkan dalam daftar karena letaknya di jalur nonaktif Jogja-Secang. Stasiun ini berada di utara kantor KPU Kota Jogja dan kondisinya cukup memprihatinkan. Bangunan beratap seng yang kusam ini kini dipakai untuk warung kelontong dan tempat servis jok motor.

Begitulah kisah di balik beberapa stasiun kereta di Sleman yang kini berubah fungsi. Memang bertambahnya jumlah kendaraan bermotor dan praktisnya kendaraan pribadi membuat transportasi umum terutama kereta harus “menepi”. Tapi semoga saja stasiun-stasiun lainnya nggak bernasib sama dengan stasiun yang saya sebutkan di atas.

Penulis: Rizqian Syah Ultsani
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Stasiun Maguwo Lama Sleman Dilupakan padahal Istimewa karena Jadi Satu-satunya Stasiun yang Terbuat dari Kayu di Jogja.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 13 Februari 2024 oleh

Tags: jalur kereta apiKabupaten Slemankereta apiSlemanstasiunStasiun Beran Slemanstasiun kereta
Rizqian Syah Ultsani

Rizqian Syah Ultsani

Tukang menguap yang suka menulis.

ArtikelTerkait

Tidak Ada yang Lebih Tabah dari Mahasiswa yang Tinggal di Bantul, Kuliah di Sleman, dan Motoran  Mojok.co

Tidak Ada yang Lebih Tabah dari Mahasiswa yang Tinggal di Bantul, Kuliah di Sleman, dan Motoran 

1 Juni 2024
Embung Tambakboyo Sleman, Tempat Melepas Penat yang Kurang Terawat

Embung Tambakboyo Jogja Memang Nggak Cocok buat Jogging, Cocoknya buat Mancing!

6 Maret 2025
Tragedi MBG di Sleman Adalah Dosa Pemerintah Pusat pada Kota Pendidikan

Tragedi Rawon Maut di Sleman Adalah Dosa Pemerintah Pusat pada Kota Pendidikan

23 Agustus 2025
Warga Sleman Tidak Butuh Gembira Loka, Kami Sudah Dikelilingi Mini Zoo Sendiri

Warga Sleman Tidak Butuh Gembira Loka, Kami Sudah Dikelilingi Mini Zoo Sendiri

29 April 2025
Depok, Kecamatan di Sleman yang Paling Red Flag di Mata Orang Bantul Mojok.co

Depok, Kecamatan di Sleman yang Paling Red Flag di Mata Orang Bantul

11 Oktober 2025
Menangis di Stasiun Shinjuku, Stasiun Tersibuk di Dunia

Menangis di Stasiun Shinjuku, Stasiun Tersibuk di Dunia

24 Mei 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

17 Desember 2025
Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

20 Desember 2025
Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

16 Desember 2025
Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

16 Desember 2025
Bali, Surga Liburan yang Nggak Ideal bagi Sebagian Orang

Pengalaman Motoran Banyuwangi-Bali: Melatih Kesabaran dan Mental Melintasi Jalur yang Tiada Ujung  

19 Desember 2025
Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

19 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa
  • Menguatkan Pembinaan Pencak Silat di Semarang, Karena Olahraga Ini Bisa Harumkan Indonesia di Kancah Internasional
  • Dianggap Aib Keluarga karena Jadi Sarjana Nganggur Selama 5 Tahun di Desa, padahal Sibuk Jadi Penulis
  • Terpaksa Jadi Maling-Mendekam di Penjara karena Lelah Punya Orang Tua Miskin, Sejak Kecil Hanya Bisa Ngiler ke Hidup Enak Teman Sebaya
  • Membandingkan Warteg di Singapura, Negara Tersehat di Dunia, dengan Indonesia: Perbedaan Kualitasnya Bagai Langit dan Bumi
  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.