Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Stasiun Kabel Telegraf Banyuwangi, Satu-satunya Stasiun Penghubung Komunikasi Jawa dan Australia di Masa Kolonial

Fareh Hariyanto oleh Fareh Hariyanto
6 Juni 2023
A A
Stasiun Kabel Telegraf Banyuwangi, Satu-satunya Stasiun Penghubung Komunikasi Jawa dan Australia di Masa Kolonial

Stasiun Kabel Telegraf Banyuwangi, Satu-satunya Stasiun Penghubung Komunikasi Jawa dan Australia di Masa Kolonial (TedColes via Wikimedia Commons)

Share on FacebookShare on Twitter

Stasiun Kabel Telegraf Banyuwangi yang berada di Jalan Diponegoro, Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Kota Banyuwangi merupakan bagian penting dari sejarah komunikasi antara Jawa dan Australia pada masa kolonial. Meski saat ini stasiun tersebut tidak digunakan lagi, tentu potensi wisata heritage menjadi alasan untuk bangunan ini membutuhkan perhatian serius agar bisa dikembangkan.

Stasiun Kabel Telegraf ini adalah penghubung komunikasi antara Jawa dan Australia pada 1870. Stasiun ini dikembangkan oleh perusahaan Inggris bernama British-Australian Telegraph Company. Sebagai satu-satunya stasiun penghubung komunikasi pada masa itu, stasiun ini merupakan saksi bisu dari perjalanan pesan-pesan penting yang dikirim melalui kabel bawah laut.

Menyadari pentingnya warisan sejarah ini, Stasiun Kabel Telegraf memiliki potensi untuk menjadi wisata sejarah yang menarik. Meski tidak sampai dengan menghidupkan kembali Stasiun Kabel Telegraf, pemulihan dan restorasi fisik bangunan sangat diperlukan. Bangunan yang ada harus direnovasi dan dipulihkan agar tetap mempertahankan keaslian arsitektur kolonialnya.

Melihat dan merasakan atmosfer sejarah

Selain itu, perlengkapan dan peralatan historis yang terkait dengan stasiun ini juga perlu dipulihkan agar pengunjung dapat melihat dan merasakan atmosfer sejarahnya. Agar menjadikan Stasiun Kabel Telegraf sebagai destinasi wisata heritage yang sukses, hemat saya diperlukan aksesibilitas dan infrastruktur yang perlu diperhatikan. Mulai dari akses masuk dan fasilitas harus diperbaiki.

Hal tersebut akan memudahkan pengunjung untuk mengakses dan menikmati pengalaman di Stasiun Kabel Telegraf dengan nyaman. Nantinya jika itu dilakukan, selain sebagai tempat wisata, Stasiun Kabel Telegraf juga dapat menjadi pusat edukasi dan informasi mengenai sejarah komunikasi dan perkembangan teknologi pada masa lampau.

Pengunjung dapat memperoleh penjelasan tentang bagaimana stasiun ini bekerja pada masa lalu dan bagaimana perannya dalam menghubungkan dua benua yang jauh. Melalui program edukatif dan pameran interaktif, pengunjung dapat belajar tentang pentingnya komunikasi dan sejarah kolonial. Bahkan pemerintah kabupaten dapat menjalin kemitraan dengan pihak swasta atau lembaga nirlaba untuk mendukung pemulihan dan pengembangan Stasiun Kabel Telegraf di Banyuwangi.

Pendanaan dapat diperoleh melalui sponsor, dana hibah, atau program kerja sama dengan pihak yang tertarik. Itu semua untuk melestarikan dan mempromosikan warisan budaya dan sejarah seperti yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Atlas saat melakukan restorasi dan pengembangan di Kawasan Kota Lama Semarang.

Saya akui komunikasi melalui telegraf tidak lagi relevan dengan kemajuan teknologi saat ini. Tapi, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi masih dapat melakukan dengan berbagai pendekatan yang relevan untuk Stasiun Kabel Telegraf ini agar tidak terbengkalai. Berikut tiga usulan untuk pengelolaannya agar lebih modern.

Baca Juga:

4 Salah Kaprah Jurusan Sejarah yang Terlanjur Melekat dan Dipercaya Banyak Orang

Dari Sekian Banyak Jurusan Pendidikan, Pendidikan Sejarah Adalah Jurusan yang Tidak Terlalu Berguna

Pusat interpretasi dan pameran interaktif dengan teknologi modern

Stasiun Kabel Telegraf dapat diubah menjadi pusat interpretasi yang menampilkan pameran interaktif tentang sejarah komunikasi, perkembangan teknologi, dan peran stasiun ini dalam menghubungkan Jawa dan Australia. Nantinya pengunjung dapat mengikuti tur virtual, menyaksikan rekonstruksi visual, dan berinteraksi dengan replika peralatan historis. Hal tersebut akan memberikan pengalaman yang menarik dan edukatif kepada para pengunjung.

Tentu penggunaan teknologi modern dapat meningkatkan pengalaman wisata di Stasiun Kabel Telegraf. Misalnya, penggunaan augmented reality atau virtual reality untuk memberikan pengunjung gambaran tentang bagaimana stasiun ini beroperasi pada masa lalu. Pengunjung juga dapat menggunakan aplikasi mobile yang memberikan informasi dan penjelasan detail tentang setiap area dan artefak yang ada di stasiun.

Program edukasi dan workshop untuk pengembangan area rekreasi

Ketika nanti digunakan kembali sebagai tempat wisata sejarah, Stasiun Kabel Telegraf dapat menyelenggarakan program edukasi dan workshop terkait dengan komunikasi, sejarah, dan teknologi. Program tersebut dapat melibatkan siswa, mahasiswa, dan masyarakat umum. Untuk belajar tentang peran penting stasiun ini dalam perkembangan komunikasi global. Pengunjung juga dapat berpartisipasi dalam workshop praktis. Seperti melihat cara kerja telegraf tradisional atau belajar tentang kode Morse.

Nantinya selain sebagai pusat interpretasi, Stasiun Kabel Telegraf juga dapat mengembangkan area rekreasi yang menarik bagi pengunjung. Misalnya, membangun taman bermain dengan tema sejarah komunikasi, area piknik, atau jalur hiking yang melewati situs-situs bersejarah terkait dengan stasiun ini. Ini akan memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk bersantai dan menikmati suasana sekitar.

Kerja sama dengan institusi pendidikan dan riset

Terakhir Stasiun Kabel Telegraf dapat menjalin kerjasama dengan institusi pendidikan. Juga, riset terkait untuk mengadakan program penelitian dan pengembangan. Misalnya, mengadakan penelitian arkeologi atau sejarah yang melibatkan mahasiswa dan peneliti. Untuk mendalami lebih jauh tentang sejarah stasiun ini. Hal tersebut akan memberikan kontribusi ilmiah dan akademik yang lebih dalam dalam memahami warisan budaya ini.

Bahkan pengelolaan Stasiun Kabel Telegraf yang memadukan sejarah. Misalnya dengan teknologi modern, pendidikan, dan rekreasi. Hal itu akan menjadikan stasiun ini sebagai destinasi wisata yang menarik dan relevan. Harapannya dengan pengelolaan yang tepat, Stasiun Kabel Telegraf dapat menjadi warisan yang berharga dan memberikan manfaat bagi masyarakat lokal dan wisatawan.

Oleh karena itu, penting bagi pemerintah Kabupaten Banyuwangi untuk memberikan perhatian serius. Serta mendukung agar pemulihan Stasiun Kabel Telegraf dapat terealisasi menjadi warisan yang berharga bagi generasi mendatang. Agar tidak hanya pajangan tanpa sisi edukasi yang mendalam.

Penulis: Fareh Hariyanto
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Blambangan Ekspres: Kereta Api Banyuwangi-Semarang yang Paling Ditunggu para Perantau

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 6 Juni 2023 oleh

Tags: BanyuwangisejarahStasiun Kabel Telegrafwisata
Fareh Hariyanto

Fareh Hariyanto

Perantauan Tinggal di Banyuwangi

ArtikelTerkait

Liburan Nataru Tidak Cocok untuk Semua Orang, Banyak yang Memilih di Rumah Saja Mojok.co

Liburan Nataru Tidak Cocok untuk Semua Orang, Banyak yang Memilih di Rumah Saja

27 Desember 2023
Tips Jalan-jalan ke Luar Negeri buat Pemula, Nomor Dua Paling Penting Sedunia Terminal Mojok

Tips Jalan-jalan ke Luar Negeri buat Pemula, Nomor Dua Paling Penting Sedunia

30 November 2022
Wisata Jember Nestapa di Puncak Rembangan Arjasa (Unsplash)

Nestapa Wisata Jember: Puncak Rembangan di Kecamatan Arjasa Butuh Perhatian dan Pengelolaan Maksimal

31 Juli 2023
Kecamatan Srono Banyuwangi, Daerah Paling Toleran yang Dianaktirikan Pemkab Banyuwangi Mojok.co

Kecamatan Srono Banyuwangi, Daerah Paling Toleran yang Dianaktirikan Pemkab Banyuwangi

14 November 2023
5 Destinasi Wisata Ketinggian di Kabupaten Jember yang Mudah Dikunjungi terminal mojok.co

5 Destinasi Wisata Ketinggian di Kabupaten Jember yang Mudah Dikunjungi

26 Januari 2022
4 Keunikan Solo di Mata Orang Tegal, selain Pernah Dipimpin Gibran  Mojok.co

Keunikan Solo di Mata Orang Tegal selain Pernah Dipimpin Gibran 

17 Februari 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

1 Desember 2025
Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

2 Desember 2025
Angka Pengangguran di Karawang Tinggi dan Menjadi ironi Industri (Unsplash) Malang

Ketika Malang Sudah Menghadirkan TransJatim, Karawang Masih Santai-santai Saja, padahal Transum Adalah Hak Warga!

29 November 2025
Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

3 Desember 2025
Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

1 Desember 2025
Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang Mojok.co

Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.