Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Stasiun Glenmore Banyuwangi: Menyingkap Kenangan dan Potensi yang Terlupakan

Fareh Hariyanto oleh Fareh Hariyanto
9 Juni 2023
A A
Stasiun Glenmore Banyuwangi Menyingkap Kenangan dan Potensi yang Terlupakan (Dokumen pribadi penulis)

Stasiun Glenmore Banyuwangi Menyingkap Kenangan dan Potensi yang Terlupakan (Dokumen pribadi penulis)

Share on FacebookShare on Twitter

Desa Sepanjang, yang terletak di Kecamatan Glenmore, Banyuwangi, memiliki kenangan yang kaya akan sejarah perkeretaapian. Semua itu bermula pada 1906, di mana kala itu saat Pemerintah Belanda mengeluarkan kebijakan untuk mendatangkan investor dari Eropa guna membuka perkebunan di wilayah Banyuwangi Selatan.

Aturan itu disambut baik hingga pengusaha Eropa berdatangan ke Banyuwangi, salah satunya Ros Taylor dari Skotlandia. Dia membeli lahan di sebelah selatan lereng Gunung Raung seluas 163.800 hektar dari Pemerintah Belanda. Sejurus kemudian, pada 2 Februari 1910, lahan ini menjadi Perkebunan Glenmore dan nama itu menjadi penyebutan kecamatan di barat Kalibaru itu.

Alasan itulah yang membuat di masa lalu, Stasiun Glenmore menjadi titik penting bagi denyut ekonomi dan interaksi sosial masyarakat Banyuwangi, khususnya di awal dibukanya perkebunan. Namun sayang, stasiun tersebut tidak lagi menjadi persinggahan kereta api. Dengan demikian, potensi ekonomi dan historisnya mulai terlupakan.

Gapeka yang nggak peka

Melihat Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2023 KA Tawang Alun relasi Ketapang-Malang yang notabene jadi kereta satu-satunya yang berhenti di Stasiun Glenmore sejak 1 Juni 2023 lalu resmi tidak transit lagi. Padahal, di Gapeka 2021 sudah membuat KA Sritanjung, KA Probowangi dan KA Pandanwangi tidak berhenti di sini.

Melihat sejarahnya, Stasiun Glenmore Banyuwangi sebenarnya memiliki nilai historis yang tinggi. Pada era kolonial, stasiun ini menjadi tempat pergantian penumpang dan transaksi bisnis. Khususnya antara penduduk setempat dan pengunjung dari luar daerah. Stasiun ini juga menjadi titik pengiriman hasil perkebunan menuju Surabaya. Sebagai gerbang utama bagi perjalanan ke Banyuwangi, stasiun ini mewakili kehidupan masyarakat yang bersemangat dan interaksi budaya yang kaya bahkan melebihi Stasiun Kalibaru yang saat ini eksis.

Namun, seiring berjalannya waktu, dengan berbagai pertimbangan dari PT KAI, popularitas Stasiun Glenmore Banyuwangi menurun lantaran sudah tidak menjadi pemberhentian. Akibatnya, stasiun ini kehilangan fungsinya sebagai persinggahan yang pernah jaya. Hal tersebut tentu menyebabkan dampak pada hilangnya identitas historis yang berharga.

Potensi besar dari Stasiun Glenmore Banyuwangi

Padahal, meskipun tidak lagi berfungsi sebagai persinggahan kereta api, masih ada potensi yang dapat dikembangkan  dari Stasiun Glenmore Banyuwangi. Khususnya untuk menghidupkan kembali warisan historis dan ekonomi stasiun ini. 

Pemerintah daerah, bersama komunitas setempat dan pemangku kepentingan seharusnya bekerja sama untuk mengubah Stasiun Glenmore menjadi tujuan wisata. Fokusnya ke wisata sejarah dan budaya.

Baca Juga:

Pengalaman Motoran Banyuwangi-Bali: Melatih Kesabaran dan Mental Melintasi Jalur yang Tiada Ujung  

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

Saya sendiri yang notabene warga perantauan tidak jarang sering diminta kolega yang datang ke Banyuwangi untuk melihat peninggalan masa lampau di Bumi Blambangan. Salah satunya saat saya bersama dua teman saya dari Semarang beberapa hari lalu datang untuk riset. Hal itu memperlihatkan bagaimana nilai historis stasiun ini yang sangat tinggi sehingga sangat disayangkan jika tidak dikelola secara maksimal.

Berikut ini tiga langkah yang bisa diambil baik Pemerintah Kabupaten ataupun PT KAI Daerah Operasional (Daops) IX Jember. Tujuannya untuk memulihkan kehidupan dan potensi Stasiun Glenmore guna tetap bisa eksis sebagai jujugan wisata.

Restorasi dan pelestarian dengan membangun pusat informasi sejarah

Pemulihan fisik stasiun, termasuk bangunan dan fasilitasnya, perlu dilakukan. Tujuannya keaslian arsitektur dan nuansa masa lalu tetap ada. Perbaikan dan pemeliharaan secara teratur juga diperlukan untuk menjaga kondisi bangunan dan mencegah kerusakan.

Bahkan Stasiun Glenmore Banyuwangi dapat diubah menjadi pusat informasi sejarah. Khususnya yang menggambarkan peran dan nilai historisnya saat masa kolonial. Pameran, galeri foto, dan dokumentasi dapat dipajang untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang perjalanan kereta api dan kontribusinya terhadap ekonomi masa lampau.

Pengembangan sentra ekonomi lokal Banyuwangi

Jika pusat informasi sejarah dibangun, Stasiun Glenmore Banyuwangi dapat menjadi pusat aktivitas ekonomi lokal. Caranya dengan mengembangkan area sekitarnya sebagai pusat perdagangan atau kawasan kuliner. UMKM dapat diberdayakan untuk memajukan perekonomian daerah.

Lantaran nilai sejarahnya, Stasiun Glenmore juga dapat dikembangkan menjadi objek wisata sejarah dan budaya yang menarik. Kondisi bangunan stasiunnya itu masih baik dan mendukung. Turis domestik maupun mancanegara dapat diajak untuk bernostalgia serta menambah pengetahuan tentang sejarah perkeretaapian Banyuwangi.

Kolaborasi

Keterlibatan pemerintah daerah, komunitas setempat, perusahaan perkeretaapian, dan organisasi pariwisata penting untuk memastikan kesuksesan pengembangan Stasiun Glenmore Banyuwangi. Kerja sama tersebut dapat mencakup pembiayaan, pengelolaan, promosi, dan upaya pemulihan secara menyeluruh.

Melalui langkah-langkah itu, Stasiun Glenmore dapat kembali hidup dan menjadi pusat kegiatan ekonomi dan wisata yang berkelanjutan. Harapannya dengan menghargai nilai historisnya, Stasiun Glenmore dapat menjadi simbol kebanggaan bagi masyarakat setempat dan memperkaya pengalaman wisatawan yang berkunjung ke Banyuwangi.

Hemat saya, pemulihan dan pengembangan Stasiun Glenmore tidak hanya akan menghidupkan kembali kenangan masa lalu. Usaha ini akan memberikan manfaat bagi ekonomi, melestarikan warisan sejarah, dan meningkatkan daya tarik pariwisata daerah. 

Perlu adanya komitmen dan dukungan yang kuat dari pemerintah daerah dan masyarakat setempat. Sehingga Stasiun Glenmore Banyuwangi dapat kembali berperan penting dalam membangun kearifan lokal dan menginspirasi generasi yang akan datang meski tidak digunakan untuk penumpang.

Penulis: Fareh Hariyanto

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Blambangan Ekspres: Kereta Api Banyuwangi-Semarang yang Paling Ditunggu para Perantau

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 9 Juni 2023 oleh

Tags: Banyuwangijawa timurSemarangstasiun glenmore
Fareh Hariyanto

Fareh Hariyanto

Perantauan Tinggal di Banyuwangi

ArtikelTerkait

Kisah Pilu Kudus-Semarang: Macet 4 Jam Akibat Banjir Rob yang Tak Kunjung Ditangani dan Terkesan Dianggap Sepele

Kisah Pilu Kudus-Semarang: Macet 4 Jam Akibat Banjir Rob yang Tak Kunjung Ditangani dan Terkesan Dianggap Sepele

14 Juli 2025
Lumpia Semarang Bukti Tuhan Maha Mendengar (Pixabay)

Sepotong Lumpia Semarang yang Membuat Saya Tambah Yakin Tuhan Itu Maha Mendengar

25 Desember 2023
Semarang Nggak Cocok Jadi Tempat Pensiun, Kota Ini Semakin Sibuk dan Sesak Menyerupai Jakarta Mojok.co

4 Hal Unik di Semarang yang Bikin Pendatang Bakal Keheranan, seperti Togel yang Masih Ada dan Berlipat Ganda

8 Maret 2024
Jangan Ajukan Pertanyaan Ini ke Orang Blora, Mereka Sudah Malas Menjawabnya Mojok.co

Jangan Ajukan Pertanyaan Ini ke Orang Blora, Mereka Sudah Malas Menjawabnya

5 Juni 2025
50 Kosakata yang Sering Digunakan Suku Osing Banyuwangi dalam Percakapan Sehari-hari Terminal Mojok

50 Kosakata yang Sering Digunakan Suku Osing Banyuwangi dalam Percakapan Sehari-hari

27 Maret 2022
Semarang Bukan Hanya Tentang Kabar Buruk (Unsplash)

Semarang Bukan Hanya Tentang Kabar Buruk Bencana Banjir dan Cuaca Super Panas

12 Juli 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Lumajang Bikin Sinting. Slow Living? Malah Tambah Pusing (Unsplash)

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

19 Desember 2025
Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang, Tempat Terbaik bagi Saya Menghilangkan Kesedihan

4 Aturan Tak Tertulis agar Liburan di Lumajang Menjadi Bahagia

17 Desember 2025
Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

16 Desember 2025
Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

15 Desember 2025
Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

14 Desember 2025
Niat Hati Beli Mobil Honda Civic Genio buat Nostalgia, Malah Berujung Sengsara

Kenangan Civic Genio 1992, Mobil Pertama yang Datang di Waktu Tepat, Pergi di Waktu Sulit

15 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.