Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

Soto kok Lauk Kerupuk, Lauk Tempe Lebih Manusiawi!

Yuliana Kristianti oleh Yuliana Kristianti
10 Agustus 2021
A A
Soto kok Lauk Kerupuk, Lauk Tempe Lebih Manusiawi! terminal mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Penggemar soto lauk tempe nggak jarang dianggap aneh. Hmmm, sepertinya ada paham-paham yang harus diluruskan. Ya, ini tentang citra warga penggemar soto lauk tempe. Padahal kami Pancasilais, adil, dan beradab. Sebelumnya, tanpa mendiskreditkan kerupuk, saya mau bilang kalau soto lauk tempe itu lebih manusiawi.

Maaf ya, kerupuk. Saya hanya ingin menyelamatkanmu. Tirai harus dibuka, keadilan harus ditegakkan.

Soto itu seperti anak yang memberi pengaruh pada kerupuk. Saat mereka bertemu, idealisme kerupuk akan hilang. Dia yang dulu renyah-renyah saja akan kehilangan jati dirinya. Jadi lembek, nggak berkarakter!

Ibarat perjodohan, coba bayangkan kalau kalian dapat pasangan yang lebih mendominasi, pasti nggak pas kayak soto dengan kerupuk. Kalau kalian nggak mau dijodohkan, bayangkan saja itu relasi bos dengan karyawan, atau dosen dengan mahasiswa.

Kerupuk kalau digabung dengan soto yang kelihatannya menyatu, sebenarnya hanya tengah ditindas. Pengaruh rasanya nggak begitu muncul. Kecuali jumlah kerupuknya lebih banyak kayak rakyat yang bersatu buat demo pejabat. Ini adalah sisi lain dari realitas yang dielu-elukan. Beda dengan tempe. Ia lebih tak mudah goyah. Soto yang basah ditambah dengan tempe yang padat lebih serasi.

Saya nggak menutup mata kalau ada orang yang makan soto lauk kerupuk di dunia ini. Saya juga nggak menutup mata bahwa sebenarnya ada banyak penindasan, termasuk di dunia perkulineran, yang lakonnya adalah makanan dan bumbu masakan itu sendiri.

Lantas, untuk apa ini dibahas? Setelah membaca tuntas, kalian akan menemukan jawabannya. Nggak, deh. Ya tentu saja untuk meluruskan bagaimana karakter pencinta soto lauk tempe sebenarnya.

Tempe adalah pejuang tangguh yang bisa mengimbangi dominasi dari soto. Kalau makan pakai lauk tempe, memang jumlah sotonya yang lebih banyak. Tapi dengan jumlah tempe yang lebih sedikit saja, dia sudah mampu hadir tanpa rasa yang lenyap akibat kuasa kuah sotonya.

Baca Juga:

4 Menu yang Wajib Dicicipi di Spesial Soto Boyolali Hj. Hesti Widodo

3 Soto Lamongan yang Terbukti Enak dan Menjadi Favorit di Surabaya

Sebagai manusia yang berperikeadilan, memilih tempe untuk digandengkan dengan soto adalah sesuatu yang tepat. Entah relasi mereka sebagai apa. Menurut saya, tempe pada soto itu sama-sama lakon. Sedangkan, kerupuk pada soto hanya figuran.

Sebenarnya saya kasihan sama kerupuk. Nasibnya sama kayak rempeyek yang ditolak dari geng gorengan. Apalagi tengah ditindas soto, sekarang malah diromantisasi. Ngalahin kota yang UMR-nya rendah, tapi suasananya disebut-sebut bikin candu. Iya, kayak kota Jo… (sebagian teks hilang).

Malah ngrasani kotanya Mojok! Kembali ke laptop. Eh, kembali ke kerupuk, hehehe.

Kerupuk akan selalu ada. Tanpa disorot karena sotonya, ia tetap memiliki eksistensi. Toh kerupuk bisa membuat geng baru dengan rempeyek. Biar nggak jadi duo, dia bisa ngajak adiknya, keripik, buat join. Alhasil, jadilah Tiga Diva yang siap manggung di warung-warung.

Saya nggak menyebut orang yang suka makan soto lauk kerupuk itu nggak manusiawi. Mereka mungkin hanya belum sadar saja. Meski pencinta soto lauk tempe kayak saya dicap radikal, sebenarnya memilih tempe itu sudah melewati pertimbangan yang melibatkan nurani dan akal sehat.

Kayak CS pinjol, saya hadir di sini untuk mengingatkan. Tapi biar beda, saya mengingatkannya nggak marah-marah. Tentu dengan baik hati kayak Cinderella, pasti disayang mama oh papa.

Saya juga nggak membela tempe. Dari segi privilese, tampaknya tempe memang lebih beruntung. Teksturnya kokoh dan nggak sok kuat kayak kerupuk yang sebenarnya rapuh. Maka dari itu, saya mengusulkan untuk warga pencinta soto sekalian, biarkan tempe menggantikan peran krupuk dalam mangkuk kalian. Ia ditakdirkan hadir sebagai penyelamat.

Biarkan kerupuk mendapatkan jalan takdir yang indah. Biarkan ia berbahagia dengan nasi pecel, nasi goreng, dan makanan yang nggak mengikis idealismenya. Tetap menjadi kerupuk yang renyah seperti tujuan awal ia diciptakan.

Tanpa bermaksud memanja kerupuk karena mau digembleng seperti apa pun, dia tetap nggak bisa survive di planet bernama sotoizme.

Jadi semuanya, katakan dengan lantang: “Pilih tempe untuk soto yang lebih manusiawi!”

Perdebatan soto pakai lauk kerupuk dengan lauk tempe bisa menjadi babak baru yang menyaingi eksistensi karier bubur diaduk atau nggak diaduk. Saya nggak pengin ada pasangan yang putus gara-gara beda selera makan. Biar tetap kompak buat saja ganda sotonya pakai kerupuk-tempe vs bubur setengah diaduk setengah nggak.

Kita belajar dari warga Indonesia, sering bertengkar dengan sesama warga, tapi auto kompak saat lawan negara lain. Wqwqwq.

Sumber Gambar: YouTube Delish Tube ID

BACA JUGA Membedah Perbedaan Soto Mie Bogor dan Betawi dan artikel Yuliana Kristianti lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 7 September 2021 oleh

Tags: kerupukKuliner Terminalsototempe
Yuliana Kristianti

Yuliana Kristianti

Suka dengan hal receh tapi tidak remeh. Suka jajan dan jalan-jalan. Pernah jadi Wakabem FIB Unair.

ArtikelTerkait

ekomie makanan ppkm mi murah mojok

Ekomie, Mi Kering Pilihan pada Masa PPKM

6 Juli 2021
Rawon Labu Siam Adalah Alternatif Makanan Saat Harga Daging Mahal terminal mojok

Rawon Labu Siam Adalah Alternatif Cerdas Saat Harga Daging Mahal

8 Juni 2021
Geprek Rocket Chicken Paling Mantap kalau Tambah Chicken Strips terminal mojok

Geprek Rocket Chicken Rasanya Paling Mantap kalau Tambah Chicken Strips

24 Juni 2021
Mie Gaga 100: Samyang Versi Indonesia yang Sayang untuk Dilewatkan terminal mojok.co

Mie Gaga 100: Samyang Versi Indonesia yang Sayang untuk Dilewatkan

29 Mei 2021
Menebak Karakter Anak Berdasarkan Bagian Tubuh Ayam yang Disukai

Menebak Karakter Anak Berdasarkan Bagian Tubuh Ayam yang Disukai

24 Juli 2021
Makanan Catering Adalah Tolok Ukur Kesuksesan Hajatanmu terminal mojok

Makanan Catering Adalah Tolok Ukur Kesuksesan Hajatanmu, Jangan Disepelekan

25 Mei 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

5 Menu Seasonal Indomaret Point Coffee yang Harusnya Jadi Menu Tetap, Bukan Cuma Datang dan Hilang seperti Mantan

5 Menu Seasonal Indomaret Point Coffee yang Harusnya Jadi Menu Tetap, Bukan Cuma Datang dan Hilang seperti Mantan

6 Desember 2025
4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang

3 Desember 2025
Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

1 Desember 2025
4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

1 Desember 2025
Video Tukang Parkir Geledah Dasbor Motor di Parkiran Matos Malang Adalah Contoh Terbaik Betapa Problematik Profesi Ini parkir kampus tukang parkir resmi mawar preman pensiun tukang parkir kafe di malang surabaya, tukang parkir liar lahan parkir

Rebutan Lahan Parkir Itu Sama Tuanya dengan Umur Peradaban, dan Mungkin Akan Tetap Ada Hingga Kiamat

2 Desember 2025
Sate Klatak Pak Jupaini Jogja: Rasanya Nggak Kalah dengan Pak Bari dan Pak Pong, dan Amat Cocok untuk Pekerja Kantoran

Sate Klatak Pak Jupaini Jogja: Rasanya Nggak Kalah dengan Pak Bari dan Pak Pong, dan Amat Cocok untuk Pekerja Kantoran

6 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.