Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

Soto Campur Nasi: Culture Shock Orang Jambi yang Hidup di Solo

M. Guntur Rahardjo oleh M. Guntur Rahardjo
30 Agustus 2022
A A
Soto Campur Nasi: Culture Shock Orang Jambi yang Hidup di Solo

Soto Campur Nasi: Culture Shock Orang Jambi yang Hidup di Solo (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Jambi dan Solo punya cara berbeda dalam penyajian. Di Jambi, soto disajikan secara terpisah. Masalahnya, di Solo, kebanyakan, penyajiannya dicampur

Kampus sudah bergeliat, kuliah tak lagi luring, artinya, semua mahasiswa yang menempel kasur rumah masing-masing harus segera balik ke perantauan, tak terkecuali saya. Segera meluncur dari Jambi menuju Solo, tempat saya berkuliah. Dan saya pun akhirnya merasakan apa yang perantau pasti rasakan: culture shock gegara kuliner.

Setibanya di Solo, saya kepikiran untuk makan soto. Dinginnya sikapmu gini, mungkin bisa diobati dengan makan soto. Pikir saya waktu itu. Saya nggak tahu kalau keputusan tersebut akan bikin saya mengenal penyajian soto yang berbeda dari yang selama ini saya lihat.

Jambi dan Solo punya cara berbeda dalam penyajian soto. Di Jambi, soto disajikan secara terpisah. Nasi sendiri, soto sendiri. Jadi makannya ya mirip sup gitu. Masih bingung? Masak begini aja bingung.

Masalahnya, di Solo, kebanyakan, soto dan nasi dicampur. Bisa dipisah, tapi harus request dulu. Sebagai orang Jambi, ini masalah serius buat saya. Soto kok dicampur nasi, gimana dah?

Saat memesan, firasat saya sudah tidak enak. Saat melihat pelayan toko mengambil sebuah mangkok, mengisinya nasi, ayam, kerupuk, bawang goreng, tauge, kemudian disiram kuah. Firasat saya benar. Yang muncul di hadapan saya berikutnya adalah sebuah mangkok berisikan nasi yang telah tercampur dengan soto.

Sebelumnya izinkan saya menghaturkan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Kota Solo. Tidak ada niat menjelek-jelekkan, suwer. Saya cuman heran aja nih serius. Ya mirip lah perasaan kalian waktu pesen teh kampul di Jogja.

Jika boleh agak berlebihan, saya merasa rada jijik ketika pertama kali melihatnya. Butiran nasi-nasi yang berenang-renang, suwiran ayam yang ke mana-mana, dan bawang goreng yang sudah layu. Ungkapan “penampilan itu tidak penting” saya rasa tidak sepenuhnya berlaku di situasi saat itu.

Baca Juga:

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, Sayang Layanan QRIS-nya Belum Merata 

Setup Makaroni: Kuliner Khas Solo tapi Banyak Orang Solo Malah Nggak Tahu

Maka dengan ikhlas dan tabah saya lahap soto itu. Ya secara rasa sih standar saja buat saya, rasa soto yang sebenar-benarnya. Enak-enak saja. Di luar dugaan saya, rasa soto yang bercampur nasi itu lumayan menyatu meskipun saya tidak berani menatapnya. Yang saya lakukan cuma menyuap ke mulut dan mengunyah.

Setelah saya pikir ulang, agaknya ada juga sisi positif dari soto yang telah dicampur dengan nasi ini. Pertama, sudah pasti karena kultur budaya masyarakat Solo. Mungkin untuk mereka makan soto campur nasi itu adalah padanan terbaik, sedangkan buat saya, itu adalah sebuah kenistaan.

Kedua, dari sisi modal tenaga menurut saya soto campur nasi juga lebih hemat. Para penjaga atau pemilik warung tidak perlu mengeluarkan banyak modal uang untuk membeli piring terpisah buat nasi. Secara tenaga pun juga singkat. Cukup cuci saja mangkoknya, kelar deh. Tidak usah mencuci mangkok dan piring kayak di tempat saya.

Kalau saya berkaca dari kebiasaan para penjual soto di Jambi, tentunya berbeda. Piring terpisah memberikan kesan estetika tersendiri ketika kita memakannya. Selama 19 tahun hidup, saya juga belum pernah menemukan ada orang Jambi yang menuangkan seluruh nasinya ke soto. Pasti dicampur ke piring nasi.

Tapi, sesuai ungkapan peribahasa “di mana bumi dipijak, di situ lanjit dijunjung”, maka itulah hal yang harus saya coba terima di sini. Toh ternyata rasanya enak-enak saja.

Yang jelas, mazhab kuliner nggak perlu diperdebatkan. Solo dan Jambi, punya pendapat yang berbeda tentang soto. Semua punya selera yang berbeda, dan itu tak mengapa. Yang penting satu, habis makan yo bayar. Semua pasti sepakat akan hal itu.

Penulis: M. Guntur Rahardjo
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Kota Solo, Sebaik-baiknya Kota untuk Menetap

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 30 Agustus 2022 oleh

Tags: JambiNasisolosoto
M. Guntur Rahardjo

M. Guntur Rahardjo

Mahasiswa pendidikan yang ingin kaya.

ArtikelTerkait

Batik Solo Trans, Bukti Kota Solo Nggak Bisa Dipandang Sepele

Batik Solo Trans, Bukti Kota Solo Nggak Bisa Dipandang Sepele

4 Agustus 2022
Warung Madura Pahlawan bagi Pekerja Keras di Kota Solo (Ishaq Robin-Unsplash)

Pengalaman Menyenangkan Belanja di Warung Madura yang Tidak Akan Kamu Temui di Indomaret atau Alfamart. Bagi Pekerja Keras di Kota Solo, Warung Madura Adalah Pahlawan!

4 Juni 2025
Perjanjian Giyanti, Penyebab Orang Jogja Susah Menikahi Orang Solo

Perjanjian Giyanti, Penyebab Orang Jogja Susah Menikahi Orang Solo

10 November 2022
Provinsi Jambi (Shutterstock.com) artis

Mau Jadi Artis di Jambi? Mimpimu Ketinggian, Kawan, Minimal Pindah Dulu ke Jawa!

1 September 2023
3 Rekomendasi Minuman Khas Solo selain Dawet Mojok.co

3 Rekomendasi Minuman Khas Solo selain Dawet

12 November 2023
5 Dosa Saat Masak Nasi yang Sering Kita Lakukan Terminal Mojok

5 Dosa Saat Masak Nasi yang Sering Kita Lakukan

18 Juli 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

25 Desember 2025
Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025
Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

27 Desember 2025
Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

21 Desember 2025
6 Rekomendasi Tontonan Netflix untuk Kamu yang Mager Keluar Rumah Saat Liburan Tahun Baru Mojok.co

6 Rekomendasi Tontonan Netflix untuk Kamu yang Mager Keluar Rumah Saat Liburan Tahun Baru

27 Desember 2025
Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

26 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.