Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Sophie, Arwah Noni Belanda yang Setia Menemani Saya Jaga Malam di Kedai Kopi

Riyanto oleh Riyanto
24 Oktober 2020
A A
sophie arwah noni belanda mojok

sophie arwah noni belanda mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Bekerja di kedai kopi selalu seru untuk dibicarakan, mulai dari ngomongin pelanggan yang kadang mangkeli, atasan yang kadang lucu-lucu kelakuannya, sampai ke hal-hal mistis yang kerap terjadi saat kudu jaga malam. Untuk urusan hal mistis, rasanya saya dan hampir semua pegawai di kedai kopi tempat saya kerja sering mengalaminya.

Saya kerja di sebuah kedai kopi di dekat UGM. Dulu sebelum daerah itu menjadi kedai kopi, isinya adalah kebon belukar yang kerap dihuni para tunawisma. Barulah pada 2018 awal lokasi itu dibersihkan dan dibangun sebuah kedai kopi yang sampai sekarang masih eksis.

Cerita-cerita mistis selalu hadir di sebuah tempat yang dulunya adalah lahan kosong, demikian pula yang terjadi di lingkungan saya kerja. Segala kejadian tak wajar seperti blender yang tiba-tiba menyala sendiri, grinder yang menggiling kopi sendiri, bahkan lampu yang sering hidup dan mati sendiri selalu dikaitkan dengan penghuni lama yang belum bisa menerima kehadiran kedai kopi tempat saya kerja. Untuk urusan lampu yang mati nyala sebenarnya lebih karena listrik sering korslet sih sebenarnya, tapi ya sudah, anggap saja yang bikin konslet adalah penunggu kedai kopi.

Suatu ketika kedai kopi tempat saya kerja mempekerjakan penjaga malam. Tugasnya adalah menjaga kedai kopi saat tutup pukul 23.00 WIB sampai nanti buka lagi pada pukul 08.00 WIB. Saya, yang sangat loyal dan jiwa setia kawannya tinggi mendamba WiFi, kerap menemani si penjaga malam itu, dan banyak sekali kejadian ngeri-ngeri lucu yang saya alami. Saya pernah bermalam-malam saat WiFi-an dibaui aroma bunga-bungaan padahal nggak ada tumbuhan bunga sama sekali di sekitar. Memang ada semak belukar di ujung kedai kopi dan berbatasan langsung dengan Kali Code, tetapi semerbak aroma bunga tidak mungkin ada di sana.

Kebetulan si penjaga malam memang hobi ngurusin demit. Dia bisa ngerasain kehadiran kaum dedemit, bahkan bisa mengusirnya juga kalau memang terlalu mengganggu, dengan catatan demitnya masih level rendahan seperti kuntilanak nyasar, tuyul main, atau siluman binatang-binatangan gitu. Saya curhat ke dia seputar wewangian yang saya cium, dan dia memang membenarkan kalo ada arwah mbak-mbak yang nungguin kedai kopi. Kata dia, selama aromanya wangi, artinya arwahnya baik. Kalau aromanya busuk, berarti arwah jahat.

Sialnya, beberapa malam kemudian, aroma yang tercium bukan lagi wewangian, melainkan aroma busuk seperti mayat. Bukan aroma bangkai tikus karena kalo bangkai tikus saya sudah hapal betul seperti apa. Lebih seperti anyir-anyir dan bau koreng gitu. Saya nggak berani curhat ke si penjaga malam, khawatir malah dijelasin yang seram-seram dan saya malah nggak berani pulang ke kos. Di malam yang sama pula, saya mendengar suara tangisan yang kueeenceng banget berkali-kali. Pas saya panggil si penjaga malam, eh tetiba suara tangisannya ilang. Si penjaga malam cuma senyum sambil mangut-mangut dan lihat ke arah pojokan.

Suatu ketika, si penjaga malam pernah ngobrol-ngobrol sama beberapa pegawai kedai kopi yang juga kerap merasakan aura keberadaan dedemit. Si penjaga kedai kopi bilang, memang ada beberapa demit yang menjaga tempat itu. Satu, si arwah noni Belanda yang cantik jelita yang kemudian iseng kami beri nama Sophie, kedua mas-mas bertubuh besar yang menjaga pojokan deket semak belukar, dan ketiga ada anak kecil yang menjaga lantai dua di kedai kopi. Anak-anak kecil di lantai dua itu yang paling iseng, kerap lari sana lari sini dan lempar banyak hal. Pernah suatu sore saat manajer operasional sedang ngerjain sesuatu di lantai dua—lantai dua memang bukan area pelanggan—dia dilempari kerikil-kerikil kecil dan membuatnya langsung turun ke bawah karena ketakutan.

Suatu malam yang lain, beramai-ramai kami melihat sesosok binatang seperti celeng dengan mata menyala merah dan tubuh gelap muncul dari semak-semak. Untungnya waktu itu kedai kopi sudah tutup dan nggak ada pelanggan, cuma ada para pegawai yang numpang WiFi. Makhluk entah apa itu, beramai-ramai kami lempari batu sambil digertak—kenekatan yang benar-benar ngeri. Setelah ngusir makhluk itu, kami semua bergegas pulang ke kos masing-masing. Saya, sampai di jembatan sebelum perempatan Monjali, malah masih diikuti aroma semerbak mawar.

Baca Juga:

4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop

Menebak Alasan Starbucks di Tegal Sepi Pengunjung

Kasus lainnya lagi terjadi saat kami numpang WiFi—lagi-lagi—setelah kedai kopi tutup. Setelah blender menyala sendiri, grinder menggiling kopi sendiri, tiba-tiba salah satu pegawai melihat sebuah kursi yang bergerak maju sendiri. Persis seperti saat ada orang yang ngerapiin kursi, hanya saja yang ngerapiin nggak kelihatan.

Di malam lainnya lagi, suara benda pecah terdengar dari arah dapur. Saya ngecek, nyari sana nyari sini sambil merinding, nggak nemu apa pun yang pecah. Tiba-tiba, saya dan seorang pegawai dilempari sesuatu dari atas. Benar-benar dilempari dan kena tubuh. Beberapa lemparan mengenai perabotan dapur, tapi saat dicari apa yang dilempar itu, wujudnya nggak ketemu.

Tak tahan dengan peristiwa mistis terjadi terus menerus, maka didatangkanlah pengusir demit pada suatu malam. Bukan dukun tetapi ahli agama. Blio mendoakan beberapa daerah yang diduga sumber kedatangan demit, dan semenjak saat itu, malam-malam berikutnya aman-aman saja. Sayangnya, para demit masih saja bandel dan balik lagi. Sophie masih sering menemani jaga malam, terbukti dari aroma wangi tubuhnya. Konon kata si penjaga malam, Sophie naksir salah satu teman saya. Setelah teman saya resign, Sophie beralih ke teman saya yang satunya lagi, tapi nggak bertahan lama entah karena apa.

Terakhir kali, baru beberapa waktu lalu, kata si penjaga malam, Sophie ikut bonceng motor saya pas pulang subuh-subuh sehabis WiFi-an, dan sampai sekarang nggak tau di mana. Entah ketinggalan di jalan, nemplok di pohon, atau justru di kamar kos saya, dan ini lagi liatin proses saya nulis. Woooaaanjeeengg, ngeri betul.

BACA JUGA PA 212 dan KAMI Ikutan Menolak UU Ciptaker Bikin Suasana Menjadi Serba Salah dan tulisan Riyanto lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 23 Oktober 2020 oleh

Tags: belandahantuKedai Kopinoni belanda
Riyanto

Riyanto

Juru ketik di beberapa media. Orang yang susah tidur.

ArtikelTerkait

kedai kopi

Tips Untuk Kamu Yang Baru Berkunjung Ke Kedai Kopi

28 Mei 2019
Review All Quiet on the Western Front: Tiada yang Riang di Masa Perang terminal mojok.co

Almarhumah Nenek Saya dan Perang yang Tak Padam dalam Ingatan

31 Desember 2020
Meski Pernah Bersahabat dengan Belanda, Bukan Berarti Orang Buton Tidak Cinta NKRI terminal mojok.co

Meski Pernah Bersahabat dengan Belanda, Bukan Berarti Orang Buton Tidak Cinta NKRI

13 Agustus 2021
Dear Pemilik Kedai Kopi, Model Kursinya Jangan Panjang Semua, dong. Nggak Semua Pelanggan Kalian Datang Rombongan, lho

Dear Pemilik Kedai Kopi, Model Kursinya Jangan Panjang Semua, dong. Nggak Semua Pelanggan Kalian Datang Rombongan, lho

3 November 2023
nasi goreng di jogja pakem wonosari tegal jawa timur ciri khas mojok.co

Sejarah di Balik Cita Rasa Manis Makanan Jawa

18 September 2020
5 Rekomendasi Minuman Excelso Coffee yang Enak dan Jarang Ditemukan di Coffee Shop Lain terminal mojok

5 Rekomendasi Minuman Excelso yang Enak dan Jarang Ditemukan di Coffee Shop Lain

6 September 2022
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

2 Desember 2025
Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi Mojok.co

Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi

29 November 2025
Ketika Warga Sleman Dihantui Jalan Rusak dan Trotoar Berbahaya (Unsplash)

Boleh Saja Menata Ulang Pedestrian, tapi Pemerintah Sleman Jangan Lupakan Jalan Rusak dan Trotoar Tidak Layak yang Membahayakan Warganya

3 Desember 2025
Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

3 Desember 2025
5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru Mojok.co

5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru

2 Desember 2025
4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop Mojok.co

4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop

4 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.