Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Skripsi Itu Jangan ‘yang Penting Jadi’, Begini Alasannya

Nuriel Shiami Indiraphasa oleh Nuriel Shiami Indiraphasa
15 Agustus 2020
A A
skripsi ratusan halaman data skripsi kutipan dalam karya tulis skripsi dibuang mojok

skripsi dibuang mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Dulu, waktu masih wayahnya saya garap skripsi, otak ini selalu dijejali sama perkataan “Skripsi yang baik adalah skripsi yang selesai.” Awalnya saya mengamini hal demikian, karena menuntaskan suatu tujuan itu sudah tentu barang baik. Namun, sampai di situ, saya lupa dengan tuntasnya suatu tujuan akan jauh lebih baik melalui cara yang baik pula.

“Skripsi yang baik adalah skripsi yang selesai” menurut saya itu lebih ke bentuk kepasrahan terakhir mahasiswa pada keadaan. Hal seperti ini bisa disebabkan oleh banyak faktor. Salah satunnya karena dosbing (Dosen Pembimbing) yang agak rewel, misalnya. Mempunyai dosbing yang banyak maunya, kadang menyebabkan seorang mahasiswa memilih untuk ‘mengalah’.

Mengalah pada konteks tersebut lebih ke ‘Selama bapak senang, weh’ yang menjurus seakan-akan si mahasiswa jadi seperti hendak hilang arah. Dosbing bilang A, manut. Dosbing B, manut juga. Yang penting “Bapak senang, skripsi saya tuntas”.

Perilaku seperti itu memang tampak praktis dan mudah untuk dilakukan. Dengan catatan jika dosbingnya talkative, dan terbilang ramah dengan mahasiswa bimbingannya. Di prodi saya ada yang begini soalnya. Pak dosennya ramah, tapi untuk urusan bimbingan, beliau tetap teliti.

Beda lagi kasusnya dengan saya. Waktu itu, saya mendapatkan dosbing yang saya sendiri kerap kali dibuat bingung maksud tiap revisinya itu apa. Tapi kalau saya bertanya, saya takut dicap guoblo, di mana hal tersebut berkemungkinan untuk menyusahkan jalan bimbingan saya sendiri. Ya karena itu, dicap guoblo tadi. Jadi, tiap bimbingan berasa kek lagi ujian aja gitu. Kikuk banget pokoknya.

Pengalaman tersebutlah yang membuat amin terhadap ‘Sripsi yang baik adalah skripsi yang selesai’ saya cabut. Kalau modelnya seperti dosbing saya, jujur saya nggak bisa manut-manut ae. Kalau manut terus, yang ada saya malah bingung arah skripsi ini bakal ke mana. Ya, karena itu, pak dosen banyak maunya dan membingungkan, sedangkan saya manut-manut ae yang sejujurnya ora mudheng blas. Kalo dibiarin begitu terus, yang ada bawaannya malah jadi males. Ujungnya bisa kaga rampung.

Namun, kasus demikian tak lantas membuat saya jadi tidak manut di setiap revisian. Saya tetap manut, namun bila dirasa ada yang beliau keliru maksud, akan saya coba terangkan kembali. Kadang diterima penjelasannya, kadang juga ditolak. Tak apa-apa, yang pentin saya lega. Setidaknya, saya bisa tunjukan bahwa saya mengerti apa yang saya tulis sendiri.

Selain karena tipikal dosen yang banyak permintaan dan membingungkan, ada hal mendasar yang seharusnya bisa jadi pertimbangan untuk menentukan pembahasan skripsi yang memang dikuasai, diminati, dan diidami. Maksudnya, biar nggak asal jadi. Berikut adalah alasan mengapa skripsi itu seharusnya jangan asal jadi.

Baca Juga:

Penjelasan Ending Film The Great Flood buat Kamu yang Masih Mikir Keras Ini Sebenarnya Film Apa

Tradisi Aneh Kondangan di Daerah Jepara yang Sudah Saatnya Dihilangkan: Nyumbang Rokok Slop yang Dianggap Utang

Biar nggak jadi bulan-bulanan dosen

Jadi, begini. Kalau skripsi yang akan dibahas adalah berdasarkan minat dan bidang yang dikuasi, saya rasa akan jauh lebih mudah dan senang hati untuk dikerjakan. Ini akan berbanding terbalik dengan menentukan tema pembahasan yang random.

Misalnya, kamu memilih tema A yang sudah banyak dibuat oleh kakak tingkat, otomatis kamu akan mendapat banyak referensi. Ini memang bagus, bagus sekali. Lagian, siapa juga sih yang mau nyusahin diri sendiri? Kalau ada yang gampang, ngapain ribet.

Tapi balik lagi nih, meskipun skripsi dengan teori pembahasan tersebut ada banyak, pertanyaannya adalah “Apakah kamu cukup menguasinya?” Soalnya gini, nanti kan itu skripsi bakal dipertanggung jawabin baik ke dosen pembimbing maupun penguji. Beruntung kalau tiap ditanya bisa rada improvisasi (biar dosen merasa teryakinkan). Kalau enggak? Kemungkinan besarnya, progresmu majunya bakal lama, atau mungkin bisa jadi nggak maju-maju.

Bakal beda kalau kamu udah punya pakem sendiri dan keyakinan matang pada pengerjaan, bakal lancar jalannya.

Ya gini aja deh, kalau ngerjainnya ‘asal jadi’, biasanya juga ngerjainnya kurang sepenuh hati. Kalau udah kurang sepenuh hati, hasilnya ya bakal gitu deh.

Kamu nggak tahu kapan bisa sekolah lagi

Kalau ada pepatah hiduplah hari ini seolah-olah besok akan mati, ini juga berlaku sekali buat skripsi. Karena, nasib orang cuma Tuhan yang tahu. Skripsi itu benda sakral (minimal buat pribadi lah ya, nggak tahu kalo udah masuk perpus kampus mah haha). Pengerjaannya lama, perayaan usai sidangnya timbulkan euforia luar biasa. Dan puncaknya ada di wisuda yang bawa rombongan keluarga liat kamu keluar ruang sidang senat terbuka pake toga.

Sebagai simbol akhir dari perkuliahan, kamu nggak tahu bakal bisa ngerjain karya ilmiah di akhir masa kuliah semacam itu lagi. Kamu juga nggak tahu kapan kamu bisa sekolah lagi. Apakah iya, atau tidak sama sekali.

Jika latar belakang keluargamu seperti saya yang memiliki banyak saudara kandung dengan keadaan ekonomi yang biasa saja, rasanya untuk bisa lanjut sekoah lagi itu hampir mustahil. Kecuali dengan beasiswa atau hal lain yang kemungkinannya tidak bisa saya andalkan 100%.

Skripsimu boleh jadi bukanlah yang terbaik. Namun setidaknya, kamu yakin bahwa itulah yang bisa kamu persembahkan sebagai penghargaan terhadap diri sendiri.

Intinya gini, kalau nggak ‘asal jadi’, bagaimanapun hasilnya kamu akan sangat menghargai. Karena mengerjakannya disertai peluh sendiri, juga dari hati.

BACA JUGA Cari Jodoh? Orang Sunda aja dan tulisan Nuriel Shiami Indiraphasa lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 15 Agustus 2020 oleh

Nuriel Shiami Indiraphasa

Nuriel Shiami Indiraphasa

Jangan terlalu ngambis, nanti malah nangis.

ArtikelTerkait

ranggalawe bendera majapahit berdiri tahun 1293 M bonek bondho nekat mentalitas asal-usul surabaya sejarah madura menakjingga mojok

Mentalitas Bonek Sudah Ada Sejak Awal Berdirinya Majapahit

22 April 2020
lagu baru kekeyi

Nggak Suka Kekeyi tapi Bikin Dia Terkenal, Gimana sih?

3 Juni 2020
Mengenal Tok Dul, Karakter Paling Sial di Kampung Durian Runtuh Upin Ipin

Mengenal Tok Dul, Karakter Paling Sial di Kampung Durian Runtuh “Upin Ipin”

14 Maret 2025
4 Perbedaan Kuliah Jenjang D4 dan S1 yang Perlu Dipahami biar Nggak Salah Pilih

4 Perbedaan Kuliah Jenjang D4 dan S1 yang Perlu Dipahami biar Nggak Salah Pilih

16 Agustus 2025
Surakarta Semakin Mirip Jogja Semakin Tidal Ideal untuk Pensiun (Unsplash)

Kenaikan Tingkat Kriminalitas dan Semakin Semrawut, Surakarta Sudah Bukan Lagi Tempat yang Ideal untuk Pensiun seperti Jogja

1 Maret 2024
31 negara mencekal pelancong dari indonesia mojok

Kalau Pak Luhut Bilang Penanganan Pandemi Itu Terkendali, Terus Kenapa 31 Negara Mencekal Pelancong dari Indonesia?

14 Juli 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Penjelasan Ending Film The Great Flood buat Kamu yang Masih Mikir Keras Ini Sebenarnya Film Apa

Penjelasan Ending Film The Great Flood buat Kamu yang Masih Mikir Keras Ini Sebenarnya Film Apa

28 Desember 2025
Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, tapi Layanan QRIS-nya Belum Merata Mojok.co

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, Sayang Layanan QRIS-nya Belum Merata 

24 Desember 2025
Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

24 Desember 2025
Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan Mojok.co

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan 

23 Desember 2025
Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025
Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.