Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Ekonomi

Sistem PayLater dan Normalisasi Budaya Berutang

Cindy Gunawan oleh Cindy Gunawan
12 Desember 2021
A A
Sistem PayLater dan Normalisasi Budaya Berutang terminal mojok.co
Share on FacebookShare on Twitter

Saya sempat mengatakan kepada salah seorang teman bahwa soundtrack iklan yang berulang kali tayang di televisi mengenai sistem paylater itu memang ear-catching banget. Namun, ia juga menyebalkan karena terus menerus diputar lebih dari lima kali sehari. Teman saya justru berargumen bahwa sistem paylater cukup riskan. Pasalnya, ia sama saja seperti berutang atau mencicil biaya pembelian.

Saya sedikit terkejut, meski paham maksud tekstualnya bahwa “paylater” berarti membayar belakangan. Ya, maklum, sih saya lebih suka cara-cara konvensional dan pasti, kalau nggak cash, COD, ya transfer lewat bank saja sekalian. Nggak perlu pakai pihak ketiga atau berutang kepada seseorang yang tidak jelas siapa. Khawatirnya, ini memicu hal-hal yang tidak diinginkan.

Pasalnya, mau secanggih dan seakurat apa pun, pasti minus dan kurang sana-sini nggak bisa dibantah kalau bisa saja terjadi. Makanya, untuk meminimalisir hal-hal semacam ini saya mending nggak ambil risiko, deh.

Hal ini bikin saya berpikir, jika sistem pembayaran “paylater” ini semakin dikenal dan terdengar akrab, saya justru khawatir akan memicu normalisasi budaya berutang. Apa coba enaknya berutang? Saya yakin nggak ada. Mau yang menggunakan kesepakatan internal, seperti lintah darat hingga menggadaikan barang berharga yang harus ditebus lewat jalur legal, rasanya selalu jadi beban tersendiri. Akan tetapi ya begitu, selalu saja ada korbannya.

Saya kerap lihat sendiri bagaimana ribet dan takutnya orang-orang apabila didatangi penadah untuk meminta uangnya dikembalikan. Ada yang menutup pintu rumah rapat-rapat setiap tanggal jatuh tempo, sembunyi di tempat tertentu, hingga kabur entah ke mana. Padahal, ya kasihan, lho! Nggak cuma kasihan untuk yang berutang dan belum bisa melunasi, tetapi juga kasihan yang bolak-balik mendatangi rumah untuk bekerja menarik uang pinjaman itu: nihil nggak bawa sepeser pun.

Ampun, deh, saya dibayarin teman untuk parkir saja merasa sungkan, tetapi kalau mau dibalikin pasti juga nggak diterima. Ya, begitulah kira-kira rasanya berutang, lebih banyak nggak enaknya. Makanya, saya pikir sistem pembayaran semacam ini perlu untuk diberikan transparansi dan pemahaman yang lebih dalam dulu agar tidak banyak orang terjebak rasa suka dan mudahnya saja.

Belum lagi kalau membandingkan hasil hitung menghitung digit cicilan dengan pembelian cash, rasa-rasanya jauh lebih mahal harga akhir yang harus dibayar lewat cara mencicil barang. Makanya, jangan sampai sistem “paylater” ini malah menjadi bumerang.

Jadi, jangan pula mudah mengiyakan sistem pembayaran yang belum diketahui secara pasti alurnya. Lagipula, ini masalah finansial kan krusial banget, ya? Nggak perlulah dibuat coba-coba seperti itu. Kita harus pikirkan matang-matang keuntungan dan konsekuensinya agar akhirnya nanti nggak bikin yang senang jadi sengsara dan yang sengsara lebih sengsara. Oke?

Baca Juga:

Jangan Kasih Utang ke Orang, Traktir Makan Aja: Udah Dapet Pahala, Silaturahmi Tetap Terjaga!

Pengalaman Mahasiswa KIP Kuliah yang Nekat Pinjol: Awalnya Merasa Butuh tapi Malah Kecanduan dan Berakhir Menderita

Sumber Gambar: Unsplash

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 9 Desember 2021 oleh

Tags: paylaterUtang
Cindy Gunawan

Cindy Gunawan

Manusia kepala batu yang menjelma peramu mantra doa.

ArtikelTerkait

kesalahan finansial uang habis bokek mojok

Kesalahan Finansial di Usia Muda yang Sering Terjadi, namun Jarang Disadari

25 September 2021
Jebakan Utang untuk Healing: Bersenang-senang Dahulu, Sengsara Kemudian

Jangan Kasih Utang ke Orang, Traktir Makan Aja: Udah Dapet Pahala, Silaturahmi Tetap Terjaga!

14 November 2025
Untung Rugi Kartu Kredit yang Perlu Diketahui Sebelum Memutuskan Apply ke Bank Terminal Mojok

Untung Rugi Kartu Kredit yang Perlu Diketahui Sebelum Memutuskan Apply ke Bank

24 September 2022
Tulisan Balasan: Tak Masalah Orang Tua Berutang untuk Pendidikan Anak, demi Hidup yang Lebih Baik, Apa Salahnya?

Tulisan Balasan: Tak Masalah Orang Tua Berutang untuk Pendidikan Anak, demi Hidup yang Lebih Baik, Apa Salahnya?

6 Januari 2023
uang utang

Menyelami Pikiran Kawan Hedon yang Hobi Minta Utang

17 Mei 2019
Tak Perlu Menghujat Orang yang Utang untuk Kebutuhan Anak

Tak Perlu Menghujat Orang yang Utang untuk Kebutuhan Anak

3 November 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

29 November 2025
4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

1 Desember 2025
Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

1 Desember 2025
4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Tetap Menyenangkan Mojok.co

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

30 November 2025
Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang (Unsplash)

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

4 Desember 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.