Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup

Sistem COD: Menguntungkan Buyer, Merugikan Seller

Arsyanisa Zelina oleh Arsyanisa Zelina
25 November 2025
A A
Di Mata Kurir, Metode Pembayaran COD Lebih Baik Dihapuskan Mojok.co kurir paket

Di Mata Kurir, Metode Pembayaran COD Lebih Baik Dihapuskan (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Memang sudah bukan rahasia harusnya, masalah payment COD di marketplace itu kurang menguntungkan untuk seller. Walaupun niatnya baik, membantu buyer untuk bisa membeli barang secara online dengan bayar di tempat, tanpa perlu repot top up saldo, atau buat yang gaptek juga lebih enak pastinya.

Cuma sejumlah oknum iseng bikin saya selaku pedagang di dua marketplace ini jadi geram dengan adanya sistem COD. Untungnya sih, sebagai penjual kita bisa menentukan mau mengaktifkan atau tidak sistem COD. Kalau saya, pada akhirnya saya matikan saja karena lama-lama malah bikin boncos. Sudah rugi materi, rugi secara fisik dan mental juga. Capek, ngadepin buyer iseng kayak gini.

Buyer iseng-iseng CO tapi tidak mau bayar COD dan berujung barang kena retur

Ini yang paling sering terjadi di saya. Mungkin karena segmentasi produk yang saya jual adalah kaum muda bahkan bisa ke anak-anak, sering ada bocil-bocil iseng ngaku sudah CO dengan opsi COD, ternyata sampai di sana tidak dibayar dan barang akhirnya kembali. Hal ini juga jadi bikin rugi waktu untuk saya dan tim. Pernah, karena sudah trust issue dengan buyer COD, saya hanya nyalakan fitur COD untuk beberapa pelanggan yang memang sudah biasa beli saja dengan request langsung saja di chat, dan sejauh itu pun aman.

Namun, pada akhirnya juga terjadi barang tidak dibayar dan akhirnya kembali. Sampai di situ, akhirnya tidak saya nyalakan lagi fitur COD untuk buyer.

Memang awalnya untuk menaikkan traffic penjualan lebih dulu, karena dilihat-lihat banyak customer yang suka melakukan pembayaran COD. Tapi, kalau gini terus ya lama-lama bisa kita yang rugi.

Risiko returan barang yang sudah tidak berbentuk utuh

Risiko lain kalau barang harus diretur adalah, potensi barang kembali dengan keadaan tidak utuh atau sudah rusak. Namanya juga paket dalam perjalanan, apalagi harus dua kali jalan jadi entah sudah bagaimana bentuk paket yang tertumpuk dan terbentur-bentur itu. Barang-barang yang rawan pecah belah sangat berisiko rusak, alhasil saat sampai barang sudah tidak bisa dijual lagi. Alhasil kita lebih rugi materi lagi.

Jadi mengganggu sistem pembukuan

Kalau di saya, tiap barang yang sudah terjual biasanya akan direkap dalam pembukan per harinya. Ini juga supaya pembukuan nggak menumpuk di akhir bulan. Jadi, kalau mendadak ada pembatalan sepihak ini jadi bikin repot di sistem pembukuan. Jumlah pemasukan sudah dihitung, sudah masuk data, eh malah jadi harus dihapus dan hitung ulang lagi.

Belum lagi, kalau ternyata barang diretur dengan keadaan rusak. Bikin pembukuan jadi lebih kacau lagi. Ruginya jadi lebih banyak kan jadinya.

Baca Juga:

Kurir Paket Itu Juga Kerja, Jadi Jangan Bikin Kerja Mereka Kacau dengan Seenaknya Ganti Jadwal Pengiriman!

4 Barang dan Jasa “Gelap” yang Tidak Pernah Saya Sangka Dijual di Facebook Marketplace

COD rawan penipuan dan dimanfaatkan oknum untuk penipuan

Pembeli bisa saja memang punya niat untuk melakukan penipuan dengan merasa tidak puas dengan barang yang dibeli, lalu tidak melakukan pembayaran COD dan enggan mengembalikan barang juga. Nyatanya kasus-kasus begini juga pernah terjadi. Ada juga bisa dimanfaatkan untuk orderan fiktif yang sengaja untuk menipu seller.

Atau bisa merugikan buyer lain, dengan iseng mengirim ke alamat orang untuk melakukan COD padahal bukan barang pesanannya. Selain itu, sistem COD juga bikin susah untuk para kurir kalau menghadapi seller yang tidak mau bayar.

Sistem marketplace memang sering kali menguntungkan di buyer, tapi tidak memikirkan seller. Dari pembatalan sepihak, sampai pembeli yang bebas melakukan retur mengaku tidak sreg dengan barang yang dikirim. Pengajuan banding juga seringnya memenangkan buyer daripada seller. Padahal untung seller sudah dimakan banyaknya biaya admin platform, hitungannya sudah ikut bayar pajak di sana, tapi masih harus digerus rasa resah karena sistem yang justru tidak menguntungkan.

Nggak salah kan jadinya, kalau dibilang rugi materi, waktu, tenaga dan mental. Setidaknya beri juga kenyamanan untuk seller, biaya admin sebanyak itu lebih afdal kalau bisa bikin kita nyaman dalam bertransaksi, tidak cuma menguntungkan pihak buyer saja.

Penulis: Arsyanisa Zelina
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Di Mata Kurir, Metode Pembayaran COD Lebih Baik Dihapuskan

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 25 November 2025 oleh

Tags: marketplacepaket CODpembayaran CODseller marketplace
Arsyanisa Zelina

Arsyanisa Zelina

Penulis lepas dari Kediri. Kerjanya di toko kpop dan fans berat NCT. Cinta dengan nulis sejak SMA. Selain buat iseng nguneg, juga iseng berkarya sebagai penulis AU di X dan Karyakarsa.

ArtikelTerkait

Survei: Tokopedia Paling Memuaskan Pengguna, Salip 5 Marketplace Lain terminal mojok.co

Survei: Tokopedia Paling Memuaskan Pengguna, Salip 5 Marketplace Lain

29 Desember 2021
Sempat Tersusul, Tokopedia Kembali Jadi Marketplace No. 1, Kok Bisa_ terminal mojok

Sempat Tersusul, Tokopedia Kembali Jadi Marketplace No. 1, Kok Bisa?

12 September 2021
Tuntutlah Ilmu Sampai ke Negeri China, Bukan Hanya Belanja Barang Impor dari Mr. Hu terminal mojok.co Digitalisasi Usaha Terbukti Selamatkan UMKM, Ini Tipsnya Agar Bisnis Lancar

Tuntutlah Ilmu Sampai ke Negeri China, Bukan Hanya Belanja Barang Impor dari Mr. Hu

4 Maret 2021
4 Dosa Shopee kepada Buyer, Mending Tobat Sebelum Ditinggalkan

4 Dosa Shopee kepada Buyer, Mending Tobat Sebelum Ditinggalkan

9 September 2024
Hei Olshop yang Sering Bilang “Cek DM”: Kalian Niat Jualan Nggak, sih?

Hei Olshop yang Sering Bilang “Cek DM”: Kalian Niat Jualan Nggak, sih?

4 Maret 2020
Shopee Paylater Aman, Kok! Nggak Perlu Alasan untuk Takut Memakainya terminal mojok.co

Shopee Paylater Aman, Kok! Nggak Perlu Alasan untuk Takut Memakainya

28 April 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

19 Desember 2025
Lumajang Bikin Sinting. Slow Living? Malah Tambah Pusing (Unsplash)

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

19 Desember 2025
Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

20 Desember 2025
Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

19 Desember 2025
Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025
Motor Honda Win 100, Motor Klasik yang Cocok Digunakan Pemuda Jompo motor honda adv 160 honda supra x 125 honda blade 110

Jika Diibaratkan, Honda Win 100 adalah Anak Kedua Berzodiak Capricorn: Awalnya Diremehkan, tapi Kemudian jadi Andalan

20 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri
  • Talent Connect Dibimbing.id: Saat Networking Tidak Lagi Sekadar Basa-basi Karier
  • Ironi Perayaan Hari Ibu di Tengah Bencana Aceh dan Sumatra, Perempuan Makin Terabaikan dan Tak Berdaya
  • Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja di Masa Lalu yang Tak Banyak Orang Tahu

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.