Sisi Lain Pakuwon Mall Jogja yang Sebaiknya Jadi Pertimbangan Pengunjung 

Sisi Lain Pakuwon Mall Jogja yang Sebaiknya Jadi Pertimbangan Pengunjung  Mojok.co

Sisi Lain Pakuwon Mall Jogja yang Sebaiknya Jadi Pertimbangan Pengunjung (www.pakuwonjati.com)

Pakuwon Mall Jogja mungkin jadi salah satu mal terlengkap di antara mal-mal di Jogja lain. Ukuran mal yang besar memungkinkan diisi oleh berbagai macam gerai. Bahkan, banyak merek yang biasa buka di ibu kota hanya bisa ditemukan di mal ini. Benar-benar tempat yang menyenangkan untuk cuci mata. 

Oiya, kalian jangan bingung kalau ada yang menyebut Pakuwon Mall Jogja dengan Hartono Mall ya. Pusat perbelanjaan yang terletak di Jalan Ring Road Utara, Kaliwaru, Condongcatur itu memang tidak sejak awal bernama Pakuwon Mall. Mal yang mulai beroperasi sejak 2015 itu awalnya bernama Hartono Lifestyle Mall Yogyakarta atau Hartono Mall Yogyakarta. Sejak 2020, mal ini jadi bagian PT Pakuwon Permai, anak usaha PT Pakuwon Jati Tbk. Itu mengapa namanya berubah menjadi Pakuwon Mall Jogja. Namun, hingga saat ini masih ada saja orang-orang yang susah move on dan menyebut tempat ini Hartono Mall. 

Di balik tempatnya yang luas dan gerai-gerai yang lengkap, Pakuwon Mall Jogja ini menyimpan sisi lain yang membuat pengunjungnya nggak nyaman. Setidaknya itu yang saya rasakan ketika beberapa kali mampir ke sana. 

Surganya barang-barang mahal

Seperti yang sudah saya singgung sebelumnya, ada banyak sekali gerai di Pakuwon Mall Jogja. Mengutip website resminya, setidaknya ada 279 tenant di tempat ini. Namun, kebanyakan gerai-gerai itu menawarkan merek-merek dengan harga yang mahal. Sangat sedikit gerai yang menawarkan harga-harga yang ramah UMR Jogja. 

Beda ceritanya ketika kalian ke Ambarrukmo Plaza atau Galeria Mall, di dua mal itu setidaknya ada beberapa gerai yang lumayan ramah di kantong. Barangkali memang saya bukan target pasar Pakuwon Mall Jogja ya. Tapi, kalau dipikir-pikir siapa target pasarnya coba? Warga dengan UMR Jogja yang ngenes itu masak harus bergelut dengan gerai-gerai Pakuwon Mal yang mahal. 

Parkiran yang rumit

Saya merasa parkiran mal ini begitu rumit. Mungkin ada kaitannya dengan malnya yang luas dan banyaknya kendaraan yang parkir. Saking membingungkan, setiap mampir ke tempat ini saya selalu parkir di kisaran spot yang sama. Kalau tidak, siap-siap kebingungan mencari kendaraan ketika pulang. 

Mungkin ini pemetaan tempat parkir seperti ini memang kelemahan saya dan banyak orang lain di luar sana. Itu mengapa saya akan merasa sangat bersyukur kalau Pakuwon Mall Jogja punya sistem parkir yang memudahkan orang-orang seperti saya.  

Jalanan sekitar Pakuwon Mall Jogja rawan macet

Ini sih menjadi momok bagi setiap pengunjung Pakuwon Mal Jogja, apalagi mereka yang berkunjung saat weekend. Akses sekitar Pakuwon Mall Jogja sangat sering macet. Akses utama pusat belanja ini bisa melalui Jalan Ring Road Utara yang berada tepat di sisi utara mal. Sebenarnya ada askes lain yakni jalan-jalan kampung di sekitar mal, tapi jalannya sempit. 

Nah, Jalan Ring Road Utara ini sering sekali macet. Selain weekend, Ringroad utara memang padat di jam-jam tertentu seperti saat berangkat dan pulang kerja. Kondisinya tidak lebih baik kalau lewat kampung, jalan yang sempit membuat kampung terasa semrawut. Tidak enak dengan warga setempat. Kalau ingin ke Pakuwon Mal Jogja dan nggak terjebak macet, pilihannya hanya hindari weekend dan jam-jam padat. 

Di atas beberapa hal menyebalkan dari Pakuwon Mall Jogja. Sebenarnya nggak banyak sih, hanya saja kelemahan-kelemahan itu membuat saya nggak akan ke Pakuwon Mall Jogja kalau nggak perlu-perlu amat. Saya lebih nyaman ke mal Ambarrukmo Plaza, ukurannya memang lebih kecil dan merek yang ditawarkan nggak banyak, tapi kebutuhan saya sudah terpenuhi kok di sana. 

Penulis: Helena Yovita Junijanto
Editor: Kenia Intan 

BACA JUGA 3 Hal yang Bikin Saya Malas Main ke Lippo Plaza Jogja

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version