Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Sisi Gelap Purwokerto yang Harus Kalian Pahami sebelum Memutuskan Hijrah dan Pensiun di Kota Satria

Aprilia Ani Fatimah oleh Aprilia Ani Fatimah
21 Januari 2025
A A
5 Tempat Pacaran di Purwokerto kalau Sedang Bokek, Suasana Romantis dan Murah Meriah Mojok.co

5 Tempat Pacaran di Purwokerto kalau Sedang Bokek, Suasana Romantis dan Murah Meriah (wikipedia.org)

Share on FacebookShare on Twitter

Purwokerto semakin dilirik sebagai salah satu daerah yang “katanya” nyaman dan cocok dijadikan sebagai tempat tinggal. Bahkan, Tempo memasukkan Purwokerto sebagai salah satu dari enam kota yang nyaman untuk pensiunan. Popularitasnya semakin meningkat setelah beberapa public figure berpendapat serupa. Salah satu yang paling viral ketika Pandji Pragiwaksono yang menilai bahwa Purwokerto setara dengan Jogja, tapi versi yang lebih nyaman.

Klaim ini tidak salah, tapi tidak sepenuhnya benar juga. Purwokerto tidak semenarik itu kalau hal-hal ini masih saja terjadi dan tidak diatasi. Berikut adalah alasan mengapa pilihan untuk hidup di Purwokerto perlu dipertimbangkan lagi sebelum menyesal.

Upah kecil, biaya hidup tidak lagi murah

Berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 561/45 Tahun 2024, per Desember kemarin Upah Minimum Kabupaten (UMK) di Jawa Tengah mengalami kenaikan, termasuk juga UMK di Banyumas. Meski begitu, kenaikan ini tidak begitu berarti jika harga barang juga turut mengalami peningkatan.

Meskipun Purwokerto tidak semahal kota besar seperti Jakarta atau Surabaya, harga barang dan jasa di kota ini tidak bisa dibilang murah. Produk-produk tertentu, terutama yang berasal dari luar kota, sering kali memiliki harga yang tinggi karena biaya distribusi. Selain itu, untuk layanan tertentu seperti kuliner modern atau hiburan, harga di Purwokerto sering kali hampir sama dengan kota besar. Jika tren ini terus berlanjut, Purwokerto bisa kehilangan daya tariknya sebagai kota yang dianggap “murah” oleh banyak pendatang.

Minimnya peluang kerja untuk kaum muda di Purwokerto

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Banyumas, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Banyumas pada bulan Agustus 2024 sebesar 6,18 persen atau sebanyak 60.940 orang. Angka ini menurun sebesar 0,17 persen dibanding tahun 2024. TPT merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur tenaga kerja yang tidak terserap oleh pasar kerja dan menggambarkan kurang termanfaatkannya pasokan tenaga kerja.

Meskipun lebih sedikit dari sebelumnya, bukan berarti masalah ini selesai begitu saja. Jika dibanding dengan TPT di Kabupaten/Kota lainnya di Jawa Tengah, TPT Banyumas tergolong tinggi mengingat rata-rata TPT di Kabupaten/Kota di Jawa Tengah untuk tahun 2024 hanya sebesar 4,78 persen.

Kesempatan kerja di Purwokerto juga masih sangat terbatas. Kota ini tidak memiliki banyak perusahaan besar atau industri manufaktur seperti tetangganya, Cilacap atau Purbalingga. Dilihat dari data Tingkat Kesempatan Kerja (TKK), Banyumas memiliki kecenderungan tren menurun sejak 2019 sampai 2023. Peningkatan baru sedikit terjadi di 2024.

Sebagian besar lapangan kerja di Purwokerto berada di sektor usaha kecil dan menengah yang menawarkan gaji tidak begitu kompetitif, terutama bagi generasi muda. Hal ini memaksa banyak lulusan baru untuk merantau ke kota besar demi mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang lebih layak. Kurangnya variasi dalam pilihan karier juga membuat banyak anak muda Purwokerto merasa kurang termotivasi untuk mengembangkan potensi mereka di kampung halaman sendiri.

Baca Juga:

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

Tukang parkir di mana-mana

Salah satu masalah yang masih menjadi keresahan warga Purwokerto sampai saat ini adalah maraknya parkir liar. Selain populasi orang berbahasa ngapak yang tersebar di mana-mana, tukang parkir di Purwokerto juga ada di mana-mana. Pungutan terkait parkir tersebut tersebar di berbagai lokasi, mulai dari minimarket, toko kelontong, tempat makan, hingga ATM tak luput dari keberadaan tukang parkir. Bahkan, tukang parkir juga ada pada gerobak-gerobak jajanan kecil seperti es teh di pinggir jalan.

Praktik pungutan liar ini tidak hanya mengganggu, tetapi juga menjadi beban tambahan bagi masyarakat. Jika tidak segera diatasi, masalah ini dapat merusak citra Purwokerto sebagai kota yang nyaman dan ramah bagi semua lapisan masyarakat.

Macet di jam sibuk, “slow living” di Purwokerto adalah fana

Seiring berkembangnya Purwokerto, konsep slow living mulai menjadi mitos yang sepertinya tidak akan terjadi. Pembangunan infrastruktur yang pesat membuat aktivitas kota semakin sibuk. Alhasil, kemacetan di jam-jam sibuk sudah mulai menjadi hal yang akrab terjadi di Purwokerto.

Kemacetan ini membuat perjalanan menjadi tidak efisien dan membuang waktu. Meskipun masalah ini mungkin tidak sebesar yang terjadi di kota besar, bagi penduduk atau pengunjung yang terburu-buru, ini bisa menjadi hal yang cukup mengganggu.

Masalah-masalah ini akan semakin parah jika tidak diatasi. Untuk itu, pemerintah setempat perlu mengambil langkah nyata segera agar Purwokerto benar-benar “nyaman” sebagai tempat tinggal dan ramah bagi semua masyarakat.

Tidak dimungkiri Purwokerto memang memiliki pesonanya tersendiri. Namun, layaknya daerah-daerah lain, Purwokerto juga memiliki kekurangan yang tidak bisa terus menerus diabaikan. Masalah-masalah seperti upah kerja yang kecil, lapangan kerja sedikit, pungli, juga kemacetan menjadi tantangan yang perlu diatasi.

Dengan perhatian lebih dari pemerintah dan masyarakat yang mendukung perubahan, Purwokerto memiliki potensi untuk menjadi kota kecil yang tidak hanya nyaman, tetapi juga ideal sebagai tempat tinggal. Semoga berbagai masalah yang ada bisa segera diperbaiki sehingga Purwokerto bisa menjadi rumah yang lebih baik bagi semua warganya.

Penulis: Aprilia Ani Fatimah
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Purwokerto Adalah Daerah Paling Aneh karena Bukan Kota, Kurang Pas Disebut Kabupaten, Apalagi Menjadi Kecamatan. Maunya Apa, sih?

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 21 Januari 2025 oleh

Tags: kota pensiunkota satriapurwokertosisi gelap purwokerto
Aprilia Ani Fatimah

Aprilia Ani Fatimah

Mbak-mbak yang lidahnya Jawa banget, tapi jiwanya kadang keminggris.

ArtikelTerkait

Narasi Tak Lengkap Reaktivasi Rel Kereta Api Purwokerto-Wonosobo Bikin Masyarakat Geger dan Berharap yang Tidak-tidak

Narasi Tak Lengkap Reaktivasi Rel Kereta Api Purwokerto-Wonosobo Bikin Masyarakat Geger dan Berharap yang Tidak-tidak

1 September 2024
4 Kesamaan Bekasi dengan Yogyakarta Jakarta

Culture Shock Pemuda Purwokerto Saat Berkunjung ke Bekasi

5 Mei 2023
Karanganyar Nggak Kalah dari Purwokerto Daerah Terbaik di Jawa Tengah (Unsplash)

Karanganyar Nggak Kalah dari Purwokerto: Daerah Terbaik di Jawa Tengah

26 Februari 2023
Purwokerto Mulai Tidak Aman Bagi Mahasiswa Pendatang (Unsplash)

Purwokerto yang Sejuk dan Tenteram Mulai Menjelma Menjadi Kota yang Tidak Aman Bagi Mahasiswa Pendatang

5 November 2023
Tidak Semua Orang Doyan Makan Nasi Pecel GOR Satria Purwokerto yang Menyalahi Kodrat, Sebaiknya Pikir Ulang Sebelum Mencicipinya Mojok.co

Tidak Semua Orang Doyan Pecel di GOR Satria Purwokerto yang Menyalahi Kodrat, Sebaiknya Pikir Ulang Sebelum Mencicipinya

11 Juli 2025
Enaknya Hidup di Kecamatan Kembaran Banyumas: Dekat Kota, tapi Masih Asri dan Banyak Makanan Enak

Enaknya Hidup di Kecamatan Kembaran Banyumas: Dekat Kota, tapi Masih Asri dan Banyak Makanan Enak

2 November 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025
Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

17 Desember 2025
Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

18 Desember 2025
Motor Honda Win 100, Motor Klasik yang Cocok Digunakan Pemuda Jompo motor honda adv 160 honda supra x 125 honda blade 110

Jika Diibaratkan, Honda Win 100 adalah Anak Kedua Berzodiak Capricorn: Awalnya Diremehkan, tapi Kemudian jadi Andalan

20 Desember 2025
Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025
Nggak Punya QRIS, Nenek Dituduh Nggak Mau Bayar Roti (Unsplash)

Rasanya Sangat Sedih ketika Nenek Saya Dituduh Nggak Mau Bayar Roti Terkenal karena Nggak Bisa Pakai QRIS

21 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel
  • Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan
  • Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah
  • 10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua
  • Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik
  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.