ADVERTISEMENT
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus

Sisi Gelap Beasiswa KIP Kuliah yang Harus Diwaspadai Calon Penerima, Hidup Jadi Serba Salah!

Achmad Fauzan Syaikhoni oleh Achmad Fauzan Syaikhoni
4 Juli 2024
A A
3 Dosa Penerima Beasiswa KIP yang Hanya Diketahui oleh Sesama Mahasiswa KIP Mojok.co beasiswa kip kuliah

3 Dosa Penerima Beasiswa KIP yang Hanya Diketahui oleh Sesama Mahasiswa KIP (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Sebagai mahasiswa biasa, saya dahulu sempat iri hati dengan teman-teman penerima beasiswa KIP Kuliah. Tapi ini bukan karena kasus mahasiswa yang memanipulasi data, atau semacam selebgram yang kuliah di UNDIP itu. Yang membuat saya iri hati adalah saya dahulu telat mengetahui info pendaftaran beasiswa KIP Kuliah jalur mandiri.

Konyol memang. Tapi harap tahu, meski dari tahun ke tahun saya hidup sebagai mahasiswa dengan ekonomi menengah, alias hidup menderita, mati malah rugi—saya akhirnya cukup bersyukur setelah mengetahui sisi gelap yang dialami sebagian teman-teman penerima beasiswa KIP Kuliah.

Saya sebut “sebagian” karena tidak semuanya mahasiswa penerima beasiswa KIP Kuliah menderita akibat sisi gelap ini. Ada juga teman-teman saya dengan kepribadian tertentu, malah sama sekali tidak merasa menderita karena tidak merasa ada sisi gelap di dunia beasiswa KIP Kuliah.

Maka, buat kamu calon penerima beasiswa KIP Kuliah, ada baiknya kamu memahami beberapa sisi gelapnya dari sekarang. Ini saya bukan bermaksud menakut-nakuti, kok. Hanya saja, saya berharap kamu punya persiapan untuk mewaspadai sisi gelap ini sebelum nanti sudah jadi mahasiswa. Sebab kalau tidak, besar kemungkinan kamu akan kaget dan menderita seperti halnya teman-teman saya.

Daftar Isi

  • Berhati-hatilah kalau bertindak kritis pada pihak yang punya wewenang
  • Berhati-hatilah sama budaya senioritas kakak pengurus beasiswa KIP Kuliah
  • Kamu dituntut untuk (tampak) ambisius
  • Jadi pemegang beasiswa KIP Kuliah harus siap “digantung”
  • Berhati-hatilah kalau bercerita soal penderitaan kuliah ke teman

Berhati-hatilah kalau bertindak kritis pada pihak yang punya wewenang

Yang pertama, jika kamu adalah tipe mahasiswa yang kritis, atau bahkan berjiwa aktivis, maka ada baiknya kamu mereduksi kekritisan dan jiwa aktivismu itu agar jangan terlalu berapi-api. Terutama ketika kamu mencium bau-bau ketidakadilan yang dihasilkan oleh pihak yang berwewenang dalam pemberian beasiswa KIP Kuliah.

Saya rasa tidak perlu menjelaskan panjang-lebar soal kenapa harus begitu. Kamu sendiri harusnya paham, kalau di negara kita tercinta ini, ada semacam asian value bahwa mengungkap ketidakadilan itu akan melukai perasaan. Dan meski pihak yang berwewenang dalam pemberian beasiswa KIP Kuliah adalah sebuah lembaga, tapi kamu harus menganggap mereka layaknya manusia yang punya perasaan.

“Memangnya apa akibatnya jika kita bertindak kritis terhadap mereka?”

Berdasar pengalaman teman-teman saya, setidaknya kamu akan menderita dalam dua hal. Pertama, kamu berpotensi dijauhi oleh kakak-kakak senior penerima beasiswa KIP Kuliah. Kedua, kamu akan bermimpi buruk karena (akan) diangkat menjadi mahasiswa biasa (baca; ancaman pencabutan KIP Kuliah).

Berhati-hatilah sama budaya senioritas kakak pengurus beasiswa KIP Kuliah

Ketika kamu sudah menjadi penerima beasiswa KIP Kuliah, kamu nanti akan menjalin hubungan sosial dengan kakak-kakak senior sesama penerima beasiswa KIP Kuliah. Kakak-kakak ini adalah pengurus Forum Mahasiswa Bidikmisi KIP Kuliah (Formadiksi KIP-K). Dan jangan kaget ketika bercengkerama dengan mereka, kamu merasakan sensasi budaya senioritas.

Ini juga berhubungan dengan sisi gelap yang pertama. Kamu patut berhati-hati ketika berdiskusi dengan kakak-kakak tersebut. Jangan sampai terlihat kritis atau malah menunjukkan diri lebih pintar dari mereka. Sebab mereka itu seperti menuntut kamu agar harus (terkesan) tunduk, patuh, dan manut layaknya mereka maha benar.

Kemudian yang tidak kalah penting adalah: jangan sampai kamu memunculkan tanda-tanda kebencian ke mereka secara gamblang. Sebab sedikit saja kamu tampak seperti junior yang membenci senior, besar kemungkinan kamu akan mendapat dua penderitaan ini: terkena diskriminasi, atau jadi gunjingan setiap saat.

Kamu dituntut untuk (tampak) ambisius

Kamu mungkin sudah paham dengan tuntutan bahwa penerima beasiswa KIP Kuliah harus rajin, supaya IPK-nya tidak sampai di bawah angka 3.00. Tapi harap diingat, itu hanyalah tuntutan akademis. Ada tuntutan lain dalam konteks bersosial yang nantinya akan kamu hadapi. Yakni kamu harus tampak seperti mahasiswa ambisius.

Dengan kata lain, berhati-hatilah kalau kamu di kampus kelihatan, misalnya: jarang masuk kelas atau jarang aktif dalam diskusi matkul. Katakanlah kamu tidak tampak ambisius tapi IPK yang kamu dapat masih di atas 3.00, tetap saja kamu akan merasa dituntut agar tampak seperti mahasiswa ambisius. Kenapa?

Supaya citramu di mata teman-teman kuliah tetap baik sebagai penerima beasiswa KIP Kuliah. Sebab kalau kamu nggak tampak seperti mahasiswa ambisius, besar kemungkinan kamu akan mendapat banyak nyinyiran. Entah kamu yang dikata nggak layak dapat beasiswa lah, kamu yang memakan uang rakyat lah, dan nyinyiran lain yang bisa jadi jauh jauh lebih menyakitkan.

Kalau bisa peduli setan sih, nggak masalah. Tapi kalau tidak, saran saya mending tampaklah ambisius, di samping kamu memang pintar dan mampu mempertahankan nilai IPK.

Jadi pemegang beasiswa KIP Kuliah harus siap “digantung”

Jika kamu pikir istilah “perasaan digantung” hanya ada dalam hubungan romansa, sekarang kamu harus tahu bahwa istilah itu juga ada di kehidupan penerima beasiswa KIP Kuliah. Hanya saja, kalau dalam hubungan romansa yang digantung adalah cinta, di kehidupan penerima beasiswa, yang digantung adalah dana.

Betul, dana beasiswa KIP Kuliah cukup sering, bahkan bisa dibilang rutin mengalami telat pencairan. Berdasar pengalaman teman saya, pencairan yang telat ini bisa sampai memakan dua bulan sejak awal semester. Musababnya bisa macam-macam; bisa karena pihak kampusmu yang belum melapor ke puslapdik, bisa jadi pihak puslapdik yang belum selesai memproses, bisa jadi pihak bank penyalur yang masih mengalami maintenance. Pokoknya banyak.

Tapi yang pasti, di masa krisis moneter itu, kamu hanya punya dua pilihan: menahan perasan yang digantung dan menderita, atau segera mencari kerja biar tetap nggak stres dan tetap bisa makan.

Berhati-hatilah kalau bercerita soal penderitaan kuliah ke teman

Lalu yang terakhir, berhati-hatilah kalau kamu, pemegang beasiswa KIP Kuliah sambat atau bercerita soal penderitaan kuliah ke teman. Apalagi jika status teman-temanmu adalah rakyat dengan ekonomi menengah. Percayalah, pikiran mereka itu cukup sensitif soal derita kuliah. Dan ke-sensitif-an mereka itu sedikit-banyak berakar dari keinginannya mendapat nasib seperti kamu.

Tapi kalau temanmu ini adalah teman yang betul-betul akrab, maka silakan bersambat ria; bercerita tentang penderitaan kuliah. Tapi kalau tidak, apalagi temanmu ini mulutnya busuk dan kurang disiplin, hampir dipastikan kamu akan menerima tiga penderitaan berikut: dipisuhi secara langsung, disindir lewat status, atau dijadikan gunjingan setiap waktu.

Sekali lagi, apa yang saya jelaskan di atas itu jangan anggap saya sedang menakut-nakuti. Saya hanya berniat membantu supaya kamu ketika sudah menjadi mahasiswa beneran nanti tidak sampai kaget. Kalau kamu merasa beberapa sisi gelap beasiswa KIP Kuliah di atas bukan sebuah masalah, ya syukur. Tapi kalau tidak, persiapkanlah masak-masak untuk mewaspadai sisi gelap itu.

Penulis: Achmad Fauzan Syaikhoni
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Mahasiswa Penerima Beasiswa KIP Kuliah Bukan Pecundang, Mereka Sama Seperti Anak Lain yang Punya Pilihan Hidup

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 8 Juli 2024 oleh

Tags: beasiswa KIP Kuliahpenerima beasiswasisi gelap
Achmad Fauzan Syaikhoni

Achmad Fauzan Syaikhoni

Pemuda yang kadang menulis dengan marah, serius, juga ala kadarnya.

ArtikelTerkait

Sisi Gelap Kota Makassar: Pak Ogahnya Sangar, Tukang Parkirnya Kasar!

Sisi Gelap Kota Makassar: Pak Ogahnya Sangar, Tukang Parkirnya Kasar!

18 Februari 2024
Pengalaman Jadi Petugas Survei di Jaksel: Melihat Sisi Gelap Jakarta Selatan yang Terkenal Berkelas dan Elite Mojok.co

Melihat Sisi Gelap Jakarta Selatan yang Terkenal Berkelas dan Elite

30 Maret 2024
Sisi Gelap Kanada, Negara yang Katanya Bersahabat

Sisi Gelap Kanada, Negara yang Katanya Bersahabat

18 Mei 2022
Sisi Gelap Bekerja di Tempat Bermain Anak

Sisi Gelap Bekerja di Tempat Bermain Anak

9 Juli 2023
Sisi Gelap Rumah Makan Bebek Madura di Area Sekitar Suramadu: Jam Kerja 12 Jam, Upah Rendah, serta Pemalakan Berkedok Uang Keamanan bangkalan

Sisi Gelap Rumah Makan Bebek Madura di Area Sekitar Suramadu: Jam Kerja 12 Jam, Upah Rendah, serta Pemalakan Berkedok Uang Keamanan

21 Agustus 2024
8 Tempat Wisata yang Sering Dikira Berada di Lembang, padahal Bukan Mojok.co

Sisi Gelap Wisata Lembang, Wisata Indah yang Mencekik Warga Lokal

11 Juli 2024
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
5 Alasan Mengapa Saya Nggak Suka Jadi Bridesmaid di Desa

5 Alasan Mengapa Saya Nggak Suka Jadi Bridesmaid di Desa

Bau dan Macet, Sisi Lain Kuliner GOR Klebengan Sleman yang Terkenal Murah dan Enak Mojok.co

Bau dan Macet, Sisi Lain Kuliner GOR Klebengan Sleman yang Terkenal Murah dan Enak

Fresh Graduate Solo Culture Shock Kerja di Jakarta, Cukup Jadi Pengalaman Sekali Seumur Hidup Aja Mojok.co

Dilema Jalanan Jakarta: Macet Melelahkan, tapi kalau Sepi, Isinya Orang Tolol Kebut-kebutan

Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Semarang Tak Selalu Menyimpan Sisi Gelap, Ada Sisi Terang Juga yang Tidak Diketahui Banyak Orang

5 Tipe Orang yang Kurang Cocok Berwisata ke Semarang, Bukannya Healing, Malah Jadi Sinting!

17 Mei 2025
Tips Berwisata ke Jatim Park 1 supaya Puas dan Hemat, Saya Tulis karena Banyak Menyesal setelah Pulang

Tips Berwisata ke Jatim Park 1 supaya Puas dan Hemat, Saya Tulis karena Banyak Menyesal setelah Pulang

21 Mei 2025
Quora Media Sosial Paling Nggak Toxic yang Pernah Saya Coba, Bikin Betah Mojok.co

Quora Media Sosial Paling Nggak Toxic yang Pernah Saya Coba, Bikin Betah

21 Mei 2025
Orang Lemah Nggak Cocok Hidup di Bogor (Unsplash)

4 Jenis Orang yang Nggak Bakal Cocok Hidup dan Menetap di Bogor, Khususnya Orang Lemah Mental Apalagi Fisik

20 Mei 2025
5 Kegiatan yang Bisa Dilakukan Jokowi kalau Jadi Pensiunan di Solo Mojok.co kota solo umk solo

Hidup di Solo Itu Damai, sebab Tak Ada Teror Klakson di Lampu Merah di Solo

15 Mei 2025
Kuliah S2 Teknik Sipil Terasa Percuma karena Belum Pernah Kerja di Perusahaan Konstruksi Mojok.co

Kuliah S2 Teknik Sipil Terasa Percuma karena Belum Pernah Kerja di Perusahaan Konstruksi

21 Mei 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=Zbmdu5T4vVo

DARI MOJOK

  • Kecamatan Gedebage Salah Urus: Kawasan Mentereng di Bandung yang Awut-awutan karena Ulah Pemerintahnya, Bikin Warga Menderita
  • Pengalaman Nekat dan Penuh Siasat Naik Kereta Api, Bayar Rp3 Ribu Bisa ke Berbagai Kota Tanpa Diusir
  • 3 Gen Z Salurkan Ribuan Orang ke Pekerjaan Impian Lewat Startup Pendidikan, Masuk Forbes 30 Under 30
  • Nekat Merantau dari Jakarta ke Solo untuk Bangun Usaha Sendiri, Kini Hidup Jauh Lebih Tenang dengan Gaji Berkecukupan
  • Pertama Kali Nginep di Hotel: Berlagak Kaya Berujung Malu karena Kegoblokan, Bingung Cara Buka Pintu Kamar
  • Derita Jadi Mahasiswa UIN Jogja: Dianggap Tahu Segalanya oleh Warga Desa, Disuruh Ruqyah sampai Melacak Uang Hilang, padahal di Kampus Belajar Matematika

AmsiNews

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.